Berita Tulungagung
Petaka di Hari Jadi Tulungagung, Seorang Warga Terinjak-injak saat Ritual Buceng Lanan dan Wadon
Buceng lanang adalah gunungan tumpeng berisi nasi kuning dan ingkung ayam, sedangkan buceng wadon berisi hasil bumi berupa sayur-sayuran
Penulis: David Yohanes | Editor: Samsul Arifin
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Ratusan warga menunggu buceng lanang dan buceng wadon keluar dari Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso Tulungagung, Sabtu (18/11/2023) sekitar pukul 11.30 WIB.
Buceng lanang adalah gunungan tumpeng berisi nasi kuning dan ingkung ayam, sedangkan buceng wadon berisi hasil bumi berupa sayur-sayuran serta buah-buahan.
Warga bersiap memperebutkan kedua buceng ini sebagai tanda puncak upacara adat Bersih Nagari, dalam rangka peringatan hari jadi ke-818 Kabupaten Tulungagung.
Namun di tengah kemeriahan suasana, Lamini terjatuh saat mendekat ke buceng wadon yang ada di bagian depan.
Perempuan paruh baya asal Kelurahan Karangwaru, Kecamatan Tulungagung ini terinjak-injak oleh warga lainnya.
Baca juga: Pengguna Jalan Tak Bisa Lewati Jalan Tulungagung-Blitar Jalur Pucunglor Gara-gara Kegiatan Cek Sound
Lamini meraung kesakitan karena kakinya terluka, entah kesleo entah patah tulang.
Seolah tak mempedulikan teriakan kesakitan Lamini, warga terus menyerbut buceng lanang dan buceng wadon hingga ludes tak tersisa.
Sejumlah sandal berserakan karena putus saat berebut kedua buceng tadi.
Beruntung sejumlah anggota Satpol PP dan warga melihat Lamini dan mengamankannya.
Mereka membawa tandu untuk mengevakuasi Lamini menuju ambulans yang bersiaga di dalam area Pendopo Kabupaten Tulungagung.
Bersamaan dengan rebutan buceng lanang dan buceng wadon, ambulans yang membawa Lamini melaju menuju RSUD dr Iskak.
“Niatnya tadi mau berebut, tapi terjatuh,” ucap anak perempuannya yang datang menemani Lamini.
Rebutan buceng lanang dan buceng wadon menjadi tradisi setiap kali Bersih Nagari.
Kedua buceng ini dianggap memberi berkah karena sudah diberi doa.
Selain itu masyarakat juga berebut ingkung ayam untuk makan bersama, atau buah-buahan dan sayur untuk dikonsumsi.
Salah satu warga yang rela berebut adalah Sabrina, seorang ibu dari Kelurahan Bago, Kecamatan Tulungagung.
Sabrina mengaku pertama kali ikut berebut karena sekedar penasaran.
Ia mendapatkan pisang, salak, nanas dan untaian melati.
“Dapat buah-buahan untuk anak-anak. Tadi ikut berebut karena penasaran, jadi datang ikut berebut,” ucapnya.
Tulungagung
buceng lanang
ritual berebut buceng
buceng wadon
Satpol PP
TribunJatim.com
Tribun Jatim
ViralLokal
Menyusul Kades Suratman, Pemilik Apotek Jadi Tersangka Dugaan Korupsi di Desa Tambakrejo Tulungagung |
![]() |
---|
Gerakan Cabut Paku Warnai Peringatan HUT ke-57 SMA Katolik Tulungagung |
![]() |
---|
Damri Buka Suara Terkait Pengurangan Armada Trayek Tulungagung-Ponorogo dan Potensi Trayek Baru |
![]() |
---|
Pohon Kawasan Hutan di Selatan Tulungagung Sengaja Dimatikan untuk Pertanian, Lahan Diperjualbelikan |
![]() |
---|
Rencana Pembangunan TPST Tulungagung di Dekat Pasar Hewan Terkendala Anggaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.