Suara Jawa Timur Jadi Garapan Serius TPD Ganjar-Mahfud, Pasang Target Menang Minimal 60 Persen

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Suara Jawa Timur menjadi garapan serius Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar-Mahfud Jatim untuk Pilpres 2024.

Sebagai barometer pemenangan Pemilu 2024, mereka bakal membagi setiap wilayah Jawa Timur untuk memperkuat suara. 

Ketua TPD Ganjar-Mahfud Jatim, Laksamana Madya (Purn) Agus Setiadji memasang target suara tinggi di Jawa Timur, yakni minimal 60 persen untuk pasangan Capres-Cawapres, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Dengan target besar itu, setiap wilayah di Jawa Timur akan digarap oleh parpol koalisi bersama unsur relawan. 

"Kita akan lakukan koordinasi dan konsolidasi, sehingga jangan sampai ada overlaping dan jangan sampai ada tempat yang kosong. Sehingga, penempatan kekuatan bisa berimbang di seluruh wilayah di Jawa Timur," kata Agus di Surabaya, Kamis (23/11/2023). 

Ganjar-Mahfud merupakan pasangan yang diusung oleh PDI Perjuangan bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura dan Perindo.

Agus belum merinci lebih lanjut mengenai pembagian wilayah garapan partai koalisi maupun relawan. Menurutnya, rapat koordinasi terus dilakukan intens. 

Hal itu diungkapkan penting. Sebab target mereka adalah bisa meraup 60 persen suara di Jawa Timur.

Dengan capaian itu, TPD Ganjar-Mahfud Jatim yakin bisa menjadi lumbung suara dari target yang sudah ditetapkan secara nasional. Yakni, 54 persen. 

Agus yakin target besar itu bisa tercapai di Jawa Timur. Keyakinan itu salah satunya karena ketokohan Mahfud MD sebagai putra daerah.

Menurutnya, Mahfud MD juga bisa diterima di kalangan pengikut Nahdlatul ulama (NU) atau Nahdliyyin. 

Meski begitu, TPD Ganjar-Mahfud Jatim sadar bahwa persaingan di Jawa Timur bakal sengit. Mengingat masing-masing pasangan calon juga membidik suara Jatim.

Namun mereka tetap optimistis, dan salah satu yang akan digarap adalah kalangan pemilih muda. 

"Kaum milenial dan gen z jumlahnya sangat banyak. Dan itu memungkinkan untuk kita tarik. Karena menurut kami, pasangan Ganjar-Mahfud yang paling sempurna," ungkap mantan Sekjen Kemenhan itu.