Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah se-Indonesia Beri Pernyataan Sikap Terkait 9 Isu Kebangsaan
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah se-Indonesia berikan pernyataan sikap terkait 9 isu kebangsaan. berikut selengkapnya.
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kukuh Kurniawan
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) se-Indonesia memberikan respons dan sikap, atas keberadaan 9 isu kebangsaan saat ini.
9 isu kebangsaan itu, diulas dalam agenda Tanwir yang diikuti oleh DPP dan DPD IMM se-Indonesia yang berlangsung pada 1-3 Desember 2023.
Ketua Umum DPP IMM, Abdul Musawir Yahya menyampaikan, 9 isu kebangsaan itu, terdiri dari banyak hal. Mulai isu korupsi, pendidikan, Pemilu 2024, hingga masalah generasi muda.
"9 isu tersebut, merupakan hal penting yang harus direspons oleh IMM sebagai bagian dari tanggung jawab intelektual. Oleh karena itu, semua elemen bangsa harus berkolaborasi menangani masalah-masalah tersebut, jika mau memajukan Indonesia," jelasnya, Minggu (3/12/2023).
Di dalam forum tersebut, IMM juga merumuskan 9 pernyataan sikap sebagai respons atas dinamika isu kebangsaan tersebut.
Yang pertama, IMM mengritik gurita korupsi yang terjadi di Indonesia. Merebaknya kasus korupsi di Indonesia, dipandang sebagai akibat langsung dari meluruhnya integritas penegak hukum dan kuatnya intervensi kekuatan politik.
Kedua, IMM mengkritik masalah pendidikan nasional yang dipandang sebagai penyebab utama merosotnya kualitas manusia Indonesia. Dalam hal ini, IMM memandang masalah pendidikan harus segera diselesaikan, baik secara sistemik maupun secara teknis.
"Ketiga, IMM mengevaluasi masalah kesenjangan sosial dan ekonomi di Indonesia yang lahir karena merosotnya kualitas pendidikan, minimnya akses sumber daya, dan kebijakan ekonomi yang kurang merata. Sehingga, IMM memandang pemerintah perlu memastikan pemerataan akses sumber daya, membangun kebijakan yang berkadilan dan perbaikan kualitas pendidikan dalam menunjang perbaikan ekonomi," terangnya.
Lalu yang keempat, IMM memandang Indonesia masih marak diskriminasi dan kekerasan terhadap perempuan. Dalam hal ini, IMM memandang perlunya kerja sama pemerintah, aparat hukum dan kekuatan sipil untuk membangun kehidupan yang setara dan adil.
Kelima, IMM mencermati situasi politik jelang Pemilu 2024 yang bergerak ke arah permisif, pragmatis dan materialis yang menjadi sebab lahirnya praktik manipulasi, fitnah, adu domba dan narasi kebencian.
"Oleh karena itu, kami mendorong para kontestan, partai politik dan kekuatan sosial lainnya. Untuk tampil memberikan pendidikan politik dan ketauladanan, serta mengedepankan praktik politik yang luhur serta berkeadaban," tambahnya.
Yang keenam, IMM mengkaji banyak masalah berkaitan dengan lingkungan yang menyangkut deforestrasi dan penggundulan hutan, polusi udara, pencemaran air, rusaknya terumbu karang serta banyaknya sampah plastik.
IMM memandang, masalah tersebut harus diselesaikan dengan upaya membangun kebijakan publik yang mengedepankan kelangsungan alam semesta.
Ketujuh, IMM mengkritisi masalah minimnya usaha untuk membina dan memberdayakan generasi muda. Sehingga, IMM menyepakati agar masalah ini diselesaikan dengan upaya membangun kedaulatan generasi muda Indonesia.
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
Abdul Musawir Yahya
Pemilu 2024
generasi muda
TribunJatim.com
berita Jatim terkini
Tribun Jatim
Lirik Lagu Judika 'Ku Tak Mampu' dan Kunci Gitarnya, Lagu Galau: Biarkan Ku Coba untuk Melupakanmu |
![]() |
---|
Tangis Nikita Mirzani Gara-gara Analisis Ahli UU ITE saat Sidang: Jangan Menggiring Opini |
![]() |
---|
Negara Rugi Rp26,5 Miliar, ASN Koruptor Masih Digaji Bulanan Meski Jadi Tersangka |
![]() |
---|
BOLA TERPOPULER: Persik Kediri Target 3 Poin dari PSBS Biak - Pelatih Persebaya Bela Dime Dimov |
![]() |
---|
Comeback Totalitas di Opening Party, Telumania Ungkap Peran Besar Alumni |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.