Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Imbas Dibully Teman, Siswi SMA Depresi Sampai Masuk RSJ, Ucapan Guru Jadi Sorotan: Anak-anak Jahil

Korban mengaku perundungan tersebut diterimanya sejak bulan Juli hingga awal Desember 2023.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
YouTube
Siswi SMA di Lampung di-bully teman hingga masuk RSJ 

Reza menyampaikan, pihaknya juga akan meminta keterangan dari guru atau wali kelas yang sedang bertugas saat peristiwa terjadi.

Pihaknya juga telah menjenguk korban usai kejadian.

"Kami memohon doa atas kesembuhan dari siswa yang mengalami kejadian yang tidak kita inginkan ini," pungkasnya.

Sementara itu Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa mengatakan, pihaknya telah menerima laporan dari korban.

Pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara dan memeriksa saksi-saksi.

"Iya, sudah kami tangani," kata Teuku pada Sabtu (25/11/2023), dikutip dari Tribun Medan.

"Tim penyelidik unit PPA Satreskrim Polrestabes Medan sudah melaksanakan olah TKP dan pemeriksaan para saksi," lanjutnya.

Baca juga: Dalih Anak Polisi & Ponakan Pejabat Bully Temannya, Ngaku Bercanda & Pelukan, Ortu Korban Tak Terima

Ditemui terpisah, ibunda korban, Khairani Anwar, mendapatkan informasi mengenai dugaan alasan sang putra bisa sampai menjadi korban perundungan.

Diduga korban disiksa para pelaku karena menolak bergabung ke dalam geng motor yang berisikan pelajar MAN 1 Medan dan alumninya.

Selain itu salah satu pelaku yang adalah alumni tidak suka melihat korban berteman akrab dengan siswa SMA lain yang dianggap musuh MAN 1 Medan.

Padahal, kata Khairani, anaknya berteman akrab dengan siswa sekolah lain karena temannya tersebut adalah alumni rumah Tahfiz Quran Anwar Saadah yang dibina oleh Kairani sendiri.

"Anak saya kan baru masuk kelas 1 dan anak sekolah SMA Negeri 6 ada mantan anak didik saya, itulah kawan Habib," ujar Khairani saat ditemui di kediamannya di Kecamatan Medan Amplas, Sabtu.

"Mereka enggak senang Habib berteman dengan anak SMA Negeri 6," sambungnya sambi menangis, dikutip dari Tribun Medan.

-
Muhammad Habib (tengah) bernama kedua orang tuanya Rahmat (kiri) dan ibu Khairani (kanan) saat menunjukkan luka bakar akibat disundut besi panas yang diduga dilakukan alumni MAN 1 Medan bernama FAS (TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO)

Lanjut Khairani, anaknya diduga sempat ditawari hal lain oleh para anggota geng motor tersebut.

Tawaran tersebut adalah untuk menjebak teman korban dari sekolah lain untuk datang.

Tetapi korban menolak tawaran tersebut sehingga dirinya mendapatkan perlakuan penganiayaan dan kekerasan dari para pelaku.

"Karena si Habib enggak tega. Dari hatinya dia enggak mau karena takut kawannya mati," ujar Khairani.

Kini korban pun mengalami sejumlah memar di kepala, luka di bibir, dan luka bakar di tangan sebelah kanan karena sundutan besi panas.

Terkait luka luar sudah diobati, namun keluarga juga berencana memeriksa bagian dalam.

Lantaran anaknya dipaksa minum air yang sudah diludahi sekitar puluhan orang.

Mereka khawatir anaknya terpapar penyakit menular akibat liur.

Saat ini Khairani berharap, polisi mengusut tuntas apa yang menimpa anak semata wayangnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved