Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Terpopuler

JATIM TERPOPULER: Ayah di Malang Lecehkan Anak Kandung - Puluhan Baliho Caleg PAN di Kediri Dirusak

4 berita terpopuler Jatim Rabu, 6 Desember 2023: ayah di Malang lecehkan anak kandung hingga pulhan baliho Caleg PAN di Kota Kediri dirusak.

Editor: Elma Gloria Stevani
KOMPAS.com dan TRIBUNJATIM.COM/DIDIK Mashudi
4 berita terpopuler Jatim Rabu, 6 Desember 2023 di TribunJatim.com. 

TRIBUNJATIM.COM - Selamat pagi pembaca setia TribunJatim.com.

Bagaimana kabar kalian di hari Rabu pagi yang cerah ini?

Semoga selalu sehat dan bahagia ya.

Sebelum memulai aktivitas , simak dulu yuk berbagai kabar terbaru dan berita terpopuler Jatim paling menyita perhatian yang datang dari wilayah Jawa Timur.

Ratusan lapak pedagang di Pasar Leces Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur terbakar, Senin (4/12/2023) sore.

Kebakaran tersebut membuat para pedagang berlarian panik menyelamatkan barang dagangannya.

Adapula ayah di Malang yang tega melakukan hal bejat terhadap anak kandungnya sendiri.

Ayah tersebut tak menyetujui anaknya dekat dengan pria lain setelah bercerai.

Hingga kabar terakhir soal puluhan baliho caleg PAN di Kota Kediri dirusak tangan-tangan jahil. 

Kasus perusakan baliho caleg PAN telah dilaporkan ke Sentra Gakkumdu di Kantor Bawaslu Kota Kediri, Selasa (5/12/2023).

Berikut selengkapnya berita terpopuler Jatim hari ini, Rabu 6 Desember 2023 di TribunJatim.com.

1. Ayah di Malang Lecehkan Anak Kandung, Tak Terima Putrinya Didekati Pria Lain, 'karena Saya Sayang'

Moch Sahri, ayah di Malang melecehkan anak kandungnya sendiri. Ia tak terima anaknya didekati pria lain.
Moch Sahri, ayah di Malang melecehkan anak kandungnya sendiri. Ia tak terima anaknya didekati pria lain. (KOMPAS.com)

Seorang ayah di Malang tega melakukan hal bejat terhadap anak kandungnya sendiri.

Ayah tersebut tak menyetujui anaknya dekat dengan pria lain setelah bercerai.

Pelaku ialah Moch Sahri.

Ia merupakan warga Desa Jeru, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang diamankan oleh Polres Malang.

Pria berusia 47 tahun itu melakukan pelecehan seksual kepada anak kandungnya sendiri, MH (23).

Pelaku membuat kekerasan dengan cara menyuruh sang anak memegang alat kelaminnya, hingga mengeluarkan sperma.

Baca juga: 25 Tahun Terlantar di Jalan, Pemuda Mendadak Kaya Raya usai Bertemu Polisi, Ayah: Menebus Kesalahan

Kasatreskrim Polres Malang, AKP Gandha Syah Hidayat mengatakan pelaku melakukan perbuatannya berulang kali saat malam hari, ketika istrinya (ibu kandung korban) sudah beristirahat.

"Pelaku melakukan perbuatannya itu selama kurang lebih satu tahun, terhitung sejak tahun 2022 lalu," ungkap Gandha Syah saat konferensi pers di Mapolres Malang, Selasa (5/12/2023), dikutip dari Kompas.com via Tribun Bogor.

Jengah dengan perbuatan pelaku, korban akhirnya memberanikan diri melaporkan perbuatan ayahnya ke polisi atas masukkan tetangga-tetangganya, juga kerabat.

"Korban terpaksa menuruti keinginan pelaku karena mendapatkan ancaman dari pelaku," tuturnya.

"Akibat perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 46 UU Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga Jo pasal 6 huruf a dan b UU No. 12 tahun 2022 tentang tidak pidana kekerasan seksual, dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun pejara," pungkasnya.

Sementara itu Moch Sahri mengaku khilaf melakukan pelecehan seksual kepada anak kandung sendiri.

Moch Sahri, warga Desa Jeru, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang diamankan oleh Polres Malang. Ia melecehkan anak kandungnya sendiri.
Moch Sahri, warga Desa Jeru, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang diamankan oleh Polres Malang. Ia melecehkan anak kandungnya sendiri. (KOMPAS.com)

Ia melakukan perbuatan bejat itu karena setelah bercerai dengan suaminya, korban dekat dengan seorang pria tetapi pelaku tidak setuju.

"Saya tidak setuju karena saya sayang kepada anak saya. Namun, saya khilaf melakukan perbuatan itu," katanya.

Sementara itu, seorang ayah di Tangerang Selatan merudapaksa putri kandungnya hingga hamil.

Rupanya setiap kali beraksi, MN (53) selalu mengancam korban FN (17).

Selain mengancam, pelaku juga memukul anak kandungnya jika tak mau melayani.

Ia lalu mengancam anak kandungnya agar tak menceritakan hal itu pada sang istri.

Jika FN sampai bicara pada orang lain, MN mengancam akan membunuh istrinya atau ibu FN.

Diakui FN, persetubuhan pertama kali yang dilakukan ayahnya itu yakni pada Januari 2023.

Baca juga: Wakil Dekan UNY Kuak Nasib Mahasiswa Senior Diduga Pelecehan Seksual ke Maba: Salah Harus Disanksi

Siswi SMA kelas 1 itu pun mengaku sudah sering dipegang-pegang oleh ayahnya sejak SD.

 

Simak berita selengkapnya

2. Sisa Kebakaran Pasar Leces Probolinggo, Pedagang Mengais Puing dan Sisa Pengharapan : Semua Menangis

Para pedagang mengais sisa barang dagangan maupun puing peralatan di kios sehari pasca kebakaran Pasar Leces, Selasa (5/12/2023).
Para pedagang mengais sisa barang dagangan maupun puing peralatan di kios sehari pasca kebakaran Pasar Leces, Selasa (5/12/2023). (TribunJatim.com/Danendra Kusuma)

Sehari pasca peristiwa kebakaran Pasar Leces, sebanyak ratusan pedagang mendatangi kiosnya masing-masing. 

Mereka tampak mengais sisa barang dagangan maupun puing peralatan yang ada.

Tak sedikit yang terduduk lesu sembari meratap. 

Mayoritas barang dan peralatan pedagang telah menjadi abu maupun gosong. 

Seorang pedagang Sumarni (65) warga Situbondo mengatakan seluruh barang dagangan dan mesin miliknya tak bisa diselamatkan. 

Baca juga: Al Quran Mini Masih Utuh saat Insiden Kebakaran Pasar Leces Probolinggo, Terbaca Jelas

Sumarni menyewa kios di Pasar Leces untuk usaha selep daging. 

"Dua unit mesin penggiling, dua unit mesin penggerak, dan 4 ton tepung ludes terbakar. Saya rugi puluhan juta," katanya getir, Selasa (5/12/2023). 

Sumarni merana. Usaha selep daging merupakan satu-satunya sumber penghasilannya. 

Dia pun berharap Pemkab Probolinggo lekas membangun kios yang terbakar. 

"Usaha selep adalah mata pencaharian saya. Saya juga punya dua karyawan. Kasihan mereka. Semoga kios cepat dibangun kembali agar kami ada pemasukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," sebutnya. 

Pedagang lain, Suyono (55) warga Desa Sumberkedawung mengungkapkan hal serupa. 

Barang dagangannya, yakni makanan ringan dan sembako seluruhnya terpanggang. 

"Saat saya mendatangi kios, semua barang dagangan saya gosong. Tidak ada satupun yang bisa diselamatkan. Diperkirakan saya merugi Rp 20 juta. Barang dagangan penuh di kios karena saya baru kulakan," ungkapnya. 

Suyono berharap Pemkab Probolinggo turun tangan dan mengambil langkah, seperti mendata pemilik kios sekaligus mencari tempat sementara untuk pedagang. 

Karena jika terlalu lama tidak berjualan karena bencana kebakaran ini, dia khawatir kehilangan pelanggan. 

"Para pedagang menangis. Karena berdagang di Pasar Leces adalah mata pencaharian utama mereka. Semoga cepat ada solusi dari pemerintah," terangnya.

Diberitakan sebelumnya, Pasar Leces yang berlokasi di Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo, terbakar hebat, Senin (4/12/2023) sekira pukul 15.30 WIB. 

Si jago merah menghanguskan 265 kios pedagang ikan, daging, dan sembako, tepatnya sisi timur pasar. 

Asap hitam pekat tampak membumbung tinggi. 

 

Simak berita selengkapnya

3. Puluhan Baliho Caleg PAN di Kota Kediri Dirusak, Ada yang Terekam CCTV, Aksi Diduga Terencana

Sejumlah baliho caleg PAN Kota Kediri menjadi sasaran perusakan atau vandalisme tangan jahil dilaporkan ke Sentra Gakkumdu, Selasa (5/12/2023).
Sejumlah baliho caleg PAN Kota Kediri menjadi sasaran perusakan atau vandalisme tangan jahil dilaporkan ke Sentra Gakkumdu, Selasa (5/12/2023). (TRIBUNJATIM.COM/DIDIK Mashudi)

Puluhan baliho caleg PAN di Kota Kediri dirusak tangan-tangan jahil. Malahan ulah pelaku perusakan baliho APK ada yang terpantau kamera CCTV.

Kasus perusakan baliho caleg PAN telah dilaporkan ke Sentra Gakkumdu di Kantor Bawaslu Kota Kediri, Selasa (5/12/2023).

Anton Purba, Wakil Ketua DPD PAN Kota Kediri menjelaskan, masa kampanye pesta demokrasi Pemilu 2024 sudah memasuki waktu untuk memperkenalkan para calon anggota legislatif beserta visi dan  misinya. 

"Saya berharap warga Kediri ikut menyukseskan pemilu yang damai, santun, menghormati perbedaan, tanpa kebencian dengan tidak merusak alat peraga kampanye (APK). Karena itu bagian strategi calon untuk memperkenalkan dirinya," jelasnya.

Selain itu pemasangan APK juga telah diatur oleh Undang-undang  tentang Pemilu. Banyak baliho caleg yang telah dirusak tidak hanya dari partai PAN saja. 

Malahan Anton menyebutkan, memiliki bukti perusakan secara sengaja yang bisa kita lihat dari kamera CCTV. 

"Kami berharap kepolisian segera menemukan pelaku yang kami duga direncanakan. Mari kita jaga pesta demokrasi dengan saling menjaga, menghormati dan  tanpa kebencian," harapnya.

Baca juga: Baliho Bacaleg NasDem di Jember Dirusak, 2 Terduga Pelaku Disebut Kerahkan Orang hingga Sebar Fitnah

Baca juga: Geramnya PDIP Tahu Baliho Ganjar-Mahfud MD Dicopot saat Jokowi di Bali: Banteng Jangan Diganggu

Pantauan awak media, APK yang menjadi sasaran perusakan hanya milik caleg PAN. Padahal di lokasi banyak terpasang baliho milik caleg dari parpol yang berbeda. 

Sementara Ketua Bawaslu Kota Kediri Yudhi Nugraha saat dikonfirmasi membenarkan, adanya laporan masuk berkaitan dugaan perusakan APK dari pengurus PAN Kota Kediri.

"Sedang kita tangani dibuat laporan. Setelah ditangani dibuatkan kajian awal dan masuknya ke Sentra Gakkumdu yang merupakan wadah tindak pidana Pemilu," jelasnya.

Simak berita selengkapnya

4. Duo Jambret di Tulungagung Berhasil Dibekuk Polisi, Sasar Kaum Perempuan Karena Lemah dan Mudah

Soneng (25) salah satu tersangka jambret yang beraksi di wilayah Tulungagung dan Blitar.
Soneng (25) salah satu tersangka jambret yang beraksi di wilayah Tulungagung dan Blitar. (Istimewa)

Dua sekawan jambret yang beroperasi di wilayah Tulungagung dan Blitar berhasil ditangkap personel gabungan Unit Resmob Polres Tulungagung, Polres Blitar dan Polres Blitar Kota.

Kedua tersangka adalah MIA (25) alias Soneng dan AW (29) alias Kirun, semunya warga Desa Srikaton, Kecamatan Ngantru, Kabupaten Tulungagung.

Terakhir Soneng dan Kirun menjambret MUK (23) warga Kabupaten Trenggalek di wilayah Desa Jabalsari, Kecamatan Sumbergempol, Minggu (12/11/2023) silam.

“Korban saat itu sempat terjatuh dari sepeda motor karena tasnya diambil paksa oleh kedua tersangka ini,” ungkap Kasi Humas Polres Tulungagung, Iptu Mujiatno, mewakili Kapolres AKBP Teuku Arsya Khadafi.

Mujiatno memaparkan, saat itu MUK berkendara dari Blitar hendak pulang ke Trenggalek pada pukul 23.00 WIB.

Baca juga: Pemotor di Tulungagung Lolos dari Maut, Nyaris Tertabrak Kereta Api, Motor Ringsek Tak Berbentuk

MUK merasa dibuntuti dua orang dengan mengendarai satu sepeda motor sejak di Jalan Raya Tulungagung-Blitar Desa Pulosari, Kecamatan Ngunut.

Sesampai di Desa Jabalsari, Kecamatan Sumbergempol sepeda motor penguntit itu melaju di sisi kiri sepeda motor MUK.

Seseorang yang duduk di jok belakang menarik pak tas punggung yang dikenakan MUK.

MUK terjatuh dari sepeda motornya, sementara tas berisi 2 HP, dompet, KTP, SIM, ATM dan KIS berhasil digondol kedua pelaku.

MUK kemudian membuat laporan di Polsek Sumbergempol, sekitar 2 km dari lokasi kejadian.

“Kami segera melakukan penyelidikan untuk mengidentifikasi para pelaku ini. Berdasar petunjuk yang ada di lapangan, akhirnya salah satu dari mereka berhasil diketahui keberadaannya,” sambung Mujiatno.

Unit Resmob Polres Tulungagung dibantu personel Resmob Polres Blitar, dan Polres Blitar Kota menangkap Soneng di sebuah rumah di Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar pukul 04.00 WIB.

Saat diinterogasi, Soneng mengaku bertugas sebagai eksekutor atau yang merebut tas milik korban.

Setelah menangkap Soneng, polisi melakukan pengembangan untuk mencari keberadaan Kirun.

Petugas berhasil menangkap Kirun pada pukul 17.00 WIB saat bersembunyi di kawasan hutan wilayah Desa Kedoyo, Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung.

Kirun bertugas sebagai joki atau yang mengendarai sepeda motor saat memepet korbannya, dan kabur usai beraksi.

“Ternyata mereka banyak beraksi di Blitar dan Tulungagung. Karena itu untuk pengembangan dibagi, Kirun ditahan di Polres Blitar Kota, Soneng di Polres Tulungagung,” ungkap Mujiatno.

Hasil pengembangan sementara, dua tersangka mengaku sudah 4 kali beraksi di wilayah Kota Blitar.

Mereka juga mengaku 4 kali beraksi di wilayah Tulungagung, yaitu di Desa Rejoagung Kecamatan Kedungwaru, Desa Pulosari Kecamatan Ngunut, Desa Sambirobyong Kecamatan Sumbergempol  dan Desa Bangoan Kecamatan Kedungwaru.

Namun dari empat aksi itu, hanya di Desa Rejoagung yang berhasil menggasak barang korban, sementara 3 TKP lain gagal.

“Korban-korban sebelumnya tidak ada yang melapor. Penyidik masih mengembangkan, karena kemungkinan ada TKP lain yang belum diakui,” ucap Mujiatno.

Polisi menyita sebuah sepeda Suzuki Satria FU yang dipakai Soneng dan Kirun beraksi.

Simak berita selengkapnya

---

Berita Jatim dan Berita Viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

 

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved