Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Nasib 22 Calon Jemaah Umroh Cuma Diajak ke Jakarta Lalu Pulang, Rugi Rp 479 Juta: ada yang Utang

22 calon jemaah umroh di Garut ditipu hingga gagal berangkat umroh. Nestapa dirasakan setelah menyadari bahwa mereka menjadi korban penipuan

Editor: Torik Aqua
Tribun Jatim Network/Galih Lintartika
Ilustrasi Masjidil Haram Makkah, Selasa (13/6/2023). 

TRIBUNJATIM.COM - Total 22 calon jemaah umroh di Garut ditipu hingga gagal berangkat umroh.

Nestapa dirasakan setelah menyadari bahwa mereka menjadi korban penipuan oleh oknum agen travel umroh.

Calon jemaah umroh dari Kabupaten Garut, Jawa Barat yang semula berharap bisa beribadah di hadapan Kabah, kini justru sirna.

Bahkan, korban ada yang sampai berutang hingga menjual tanah.

Baca juga: Nasib Mario Teguh yang Penah Konflik dengan Ario Kiswinar, Sang Motivator Kini Bisnis Training Umroh

Salah satu korban, Ede Sukmana mengatakan, di antara puluhan korban bahkan ada yang harus menjual tanah hingga harus meminjam uang untuk bisa berangkat ke Tanah Suci.

"Ada dua orang yang sampai harus menjual tanah, perhiasan, ada yang sampai pinjam uang ke saudara. Itu yang membuat sedih, sungguh tidak tega," ujarnya saat dihubungi Tribunjabar.id, Selasa (6/11/2023) malam.

Ia menuturkan, puluhan korban saat ini dalam kondisi trauma, mereka tidak menyangka jerih payah selama ini untuk bisa ke Tanah Suci harus dibayar tragedi menyakitkan.

Ede menyebut, satu demi satu korban jatuh pingsan saat mereka kembali ke Garut setelah terkatung-katung menunggu keberangkatan di salah satu hotel di Jakarta.

"Saya menyaksikan langsung kekecewaan yang dialami jemaah," ungkapnya.

Saat ini, seorang oknum yang menipu puluhan calon jemaah umroh tersebut diketahui sudah berada di Polres Garut.

Ede menuturkan, pelaku saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian.

"Waktu di Jakarta gelagatnya seperti mau kabur, tapi kami paksa ikut ke Garut, setelah sampai langsung saya bawa ke Polres Garut," ucapnya.

Ia menuturkan, tersangka bernama Dani kelahiran Malangbong, Kabupaten Garut, yang saat ini berdomisili di Cileunyi, Bandung.

Bulan Juni 2023 tersangka diketahui mulai menawarkan promo umroh hingga 50 persen khusus untuk guru ngaji.

Seiring berjalannya waktu tersangka akhirnya bisa membujuk calon jemaah lain untuk ikut melaksanakan umroh.

"Tiga guru ngaji daftar, kalo jemaah yang lain ada yang normal. Ada yang bayar sampai 30 juta, kami awalnya tidak curiga, sempat dua kali manasik juga," ungkapnya.

Ede menyebut, tersangka menjanjikan pemberangkatan pada tanggal 18 November 2023, tapi diundur ke tanggal 22 di bulan yang sama.

Setelah itu, tersangka kemudian menjemput 22 calon jemaah umroh tersebut pada tanggal 21 November, mereka berangkat menggunakan bus.

"Itu hari Selasa, kita sampai di hotel bandara malam, kita tanyakan lagi soal visa dan tiket, ternyata belum ada kejelasan juga," ungkap Ede.

Hingga akhirnya, jemaah mencium gelagat tidak beres dari tersangka.

Para korban saat itu mendapatkan fakta bahwa tiket dan visa belum pelaku sediakan.

Dalam kondisi ketidak jelasan tersebut, mereka akhirnya memutuskan untuk pulang kembali ke Garut.(*)

Kronologi

Nasib pilu dialami oleh puluhan warga Kabupaten Garut yang hendak berangkat ke tanah suci, mereka gagal berangkat lantaran ditipu seorang oknum travel.

Korban diketahui berjumlah 22 orang warga Desa Garumukti, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Video kedatangan puluhan jemaah tadi di Garut sempat viral di media sosial setelah mereka terkatung-katung di salah satu hotel di Cengkareng, Jakarta.

Salah satu korban, Ede Sukmana mengatakan kejadian memilukan itu berawal dari tawaran seorang tersangka yang diketahui merupakan warga Cileunyi, Bandung bernama Dani.

Tersangka menawarkan promo umroh khusus untuk guru ngaji dengan potongan 50 persen pada bulan Juni 2023.

"Kronologinya awalnya Dani ini menawarkan promo buat guru ngaji. Semangat lah ketika ada tawaran seperti itu, saat itu saya tawarkan kepada ustad Entis," ujarnya saat dihubungi Tribunjabar.id, Selasa (5/11/2023).

Seiring berjalannya waktu tersangka menjalin komunikasi dengan ustad tersebut, lalu terkumpul puluhan jemaah yang juga ikut bergabung.

Ia menuturkan, dari puluhan orang tersebut terdapat tiga ustad yang dijanjikan mendapat promo 50 persen sesuai pembicaraan awal yang ditawarkan tersangka.

"Kalo jemaah yang lain ada yang normal. Ada yang bayar sampai 30 juta, kami awalnya tidak curiga, sempat dua kali manasik juga," ungkapnya.

Ede menyebut, tersangka menjanjikan pemberangkatan pada tanggal 18 November 2023, tapi diundur ke tanggal 22 di bulan yang sama.

Setelah itu, tersangka kemudian menjemput 22 calon jemaah umroh tersebut  pada tanggal 21 November, mereka berangkat menggunakan bus.

"Itu hari Selasa, kita sampai di hotel bandara malam, kita tanyakan lagi soal visa dan tiket, ternyata belum ada kejelasan juga," ungkap Ede.

Hingga akhirnya, jemaah mencium gelagat tidak beres dari tersangka.

Para korban saat itu mendapatkan fakta bahwa tiket dan visa belum juga mereka pegang.

Dalam kondisi ketidak jelasan tersebut, mereka akhirnya memutuskan untuk pulang kembali ke Garut.

Ede menjelaskan, saat itu tersangka Dani dibawa paksa kembali ke Garut bersama rombongan calon jemaah umroh.

"Sampai di Garut pagi-pagi, kemudian video itu viral, dan Dani saya langsung bawa dia ke Polres Garut, dilaporkan, dia sekarang sudah jadi tersangka," ucapnya.

Ia menuturkan, Rombongan calon jemaah umroh saat kembali ke Garut dalam kondisi tertekan, bahkan diantara mereka ada yang tak henti menangis.

Setelah sampai di terminal Garut, ucap Ede, satu per satu rombongan jemaah terlihat berjatuhan, mereka tidak sadarkan diri.

"Tak terbayang, saat itu sangat tertekan dan sedih, saya menyaksikan langsung kekecewaan yang dialami oleh jemaah," ungkapnya.

Ede menuturkan, setelah tersangka diperiksa di Polres Garut, barulah ia mengetahui bahwa selama ini tersangka hanya mencatut salah satu agen travel resmi yang beralamat di Bekasi.

Tersangka sebelumnya diketahui memiliki biro perjalanan umroh, namun travel miliknya itu sudah lama tidak aktif lantaran telah masuk daftar hitam oleh pemerintah.

"Total kerugian Rp 479 juta, dia juga ternyata mencatut salah satu travel umroh, dia juga punya travel tapi ternyata sudah lama dibekukan," ungkapnya. (Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari)

Informasi lengkap dan menarik lainnya hanya di Googlenews TribunJatim.com

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved