Perang Hamas Lawan Israel
Rencana Sadis Israel Demi Pejuang Hamas Keluar dari Terowongan, dalam Proses Bangun Sistem
Israel melakukan rencana demi membuat pejuang Hamas keluar dari persembunyiannya. Rencana itu sedang dilakukan Israel demi melawan Hamas di Palestina
Surat ucapan terima kasih dari seorang ibu Israel kepada Hamas itu pun beredar di Internet.
Baca juga: Sosok Zeina Abdo, Remaja Palestina yang Jadi Tahanan Israel: Disiksa hingga Disemprot Gas Air Mata
Dia menuliskan ucapan terima kasih atas kemanusiaan yang menurutnya sungguh hal yang luar biasa.
Wanita bernama Danielle Aloni tersebut menulis surat emosional.
"Terima kasih atas kemanusiaan yang luar biasa," katanya, dikutip dari TRT World.
Dia mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada pejuang Hamas atas perhatian yang mereka berikan kepada putrinya, Emilia, selama 49 hari ditawan di Gaza yang terus dibombardir militer Israel.
Di bawah ini adalah surat lengkapnya:
"Kepada para jenderal yang telah mendampingi saya dalam beberapa minggu terakhir, sepertinya kita akan berpisah besok, namun saya berterima kasih dari lubuk hati yang terdalam atas rasa kemanusiaan luar biasa yang ditunjukkan terhadap putri saya, Emilia.
Kamu sudah seperti orang tua baginya, mengundangnya ke kamarmu kapan pun dia mau. Dia mengakui perasaan bahwa Anda semua adalah temannya, bukan hanya teman, tapi benar-benar dicintai dan baik.
Terima kasih, terima kasih, terima kasih atas waktu yang Anda habiskan sebagai pengasuh. Terima kasih telah bersabar padanya dan menghujaninya dengan permen, buah-buahan, dan segala sesuatu yang tersedia meskipun sebenarnya tidak ada.
Anak-anak tidak boleh ditawan, namun terima kasih kepada Anda dan orang-orang baik lainnya yang kami temui selama ini, putri saya merasa seperti seorang ratu di Gaza… Secara umum, dia mengakui bahwa dia merasa seperti pusat dunia. Dia belum pernah bertemu siapa pun dalam perjalanan panjang kami, mulai dari pangkat hingga pimpinan, yang tidak memperlakukannya dengan kelembutan, kasih sayang, dan cinta.
Saya akan selamanya akan berutang budi, karena dia tidak meninggalkan trauma mendalam. Saya akan mengingat perilaku baik Anda, yang diberikan di sini meskipun Anda menghadapi situasi sulit dan kerugian besar yang Anda derita di sini di Gaza.
Saya berharap di dunia ini kita benar-benar bisa menjadi teman baik.
Saya berharap Anda semua sehat dan sejahtera… Kesehatan dan cinta untuk Anda dan anak-anak keluarga Anda. Terima kasih banyak.
Danielle dan Emilia"
Sementara itu remaja perempuan asal Palestina bernama Zeina Abdo menceritakan kekejaman Israel saat dijadikan tahanan dan dikurung di sel penjara IDF, dalam dua tahun terakhir.
Sebagai informasi, remaja berumur 18 tahun ini merupakan salah satu sandera yang dibebaskan oleh Israel di mana merupakan bagian dari kesepakatan gencatan senjata Israel dan Hamas di Gaza.
Dalam pengakuannya kepada Aljazeera, Zeina Abdo mengatakan, dalam dua tahun terakhir menjadi masa terburuk dalam hidupnya.
Hal itu lantaran selama dipenjara, dia kerap mendapat penyiksaan hampir tiap hari.
Zeina Abdo pun menceritakan salah satu cara militer Israel menyiksa para tahanan termasuk dirinya adalah dengan menyemprotkan gas air mata.
"Mereka (militer Israel) mengepung kami dan menyemprotkan gas air mata kepada kami. Mereka pukuli dan habisi perempuan, anak perempuan."
"Maksud saya, kami itu anak perempuan. Kami juga hanya anak-anak. Bagaimana kalian (militer Israel) menyiksa kami?" ujar Abdo, dikutip dari Tribunnews.com, pada Kamis (30/11/2023).

Tak hanya disiksa secara fisik, Zeina Abdo mengungkapkan petugas sipir juga kerap menyerangnya secara verbal dan non verbal.
Hal itu, sambungnya, juga dialami oleh anak-anak Palestina yang lain.
Selain itu Zeina Abdo mengatakan, dia dan tahanan anak-anak Palestina lainnya juga kerap tidak diberi makan dan minum.
Bahkan Zeina Abdo sendiri mengaku sempat tidak tidur selama beberapa hari di penjara akibat tidak diberi alas.
"Mereka (aparat Israel) memukuli kami, bersumpah serapah terhadap kami, dan menyiksa kami."
"Saya menghabiskan enam hari di penjara tanpa tidur, tidak ada makanan, dan tanpa air minum bersama empat personel militer menyiksa saya," ujar Zeina Abdo.
Ancaman lain pun turut diterima Zeina Abdo yaitu diancam oleh sipir penjara dengan menyetrumnya hingga mati.
"Mereka mengancam akan membunuh saya dengan menyetrum saya sampai mati. Mereka menargetkan kepala saya," ceritanya.
Sekedar informasi, Zeina Abdo menjadi tahanan Israel sejak tahun 2021, saat ia masih berumur 16 tahun.
Dirinya didakwa oleh Pengadilan Israel lantaran dinilai melakukan penghasutan melalui media sosial dengan mengunggah foto bendera Palestina.
"Saya mengunggah foto-foto bendera Palestina sama seperti warga Palestina pada umumnya. Ini adalah tanah air kami dan di hari akhir pun ini tetap menjadi tanah kami."
"Mereka mengunggah bendera Israel dan menganggapnya itu adalah hal normal," kata Abdo menjelaskan dakwaannya.
Bahkan, katanya, unggahan fotonya tersebut dianggap oleh hakim sebagai perencanaan untuk melakukan perlawanan terhadap Israel.
"Mereka menganggap unggahan saya melanggar hukum atau saya disebut merencanakan (perlawanan) atau melakukan sesuatu. Mereka memunculkan tuduhan yang tidak pernah didengar sebelumnya," katanya.
Zeina Abdo mengaku masa remajanya telah dirampas oleh Israel lantaran hanya dihabiskan di penjara dan upaya penjajahan.
Di sisi lain, Israel disebut telah menahan lebih dari 12 ribu anak-anak Palestina selama 20 tahun terakhir.
Selama ditahan, mereka kerap disiksa secara fisik dan kerap menerima serangan psikologis.
Sementara per tahun, Israel disinyalir menahan 500-700 anak-anak Palestina.
Informasi lengkap dan menarik lainnya hanya di Googlenews TribunJatim.com
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Sosok Haji Her Sultan Madura yang Sumbang Rp350 Juta ke Palestina, Sumber Kekayaan Terungkap |
![]() |
---|
Israel Resah Meski Yahya Sinwar sudah Meninggal, Takut Berikan Jenazah Pimpinan Hamas ke Palestina |
![]() |
---|
Warga Palestina Kehabisan Kain Kafan Imbas Serangan Israel, Terpaksa Kuburkan Kerabat Seadanya |
![]() |
---|
AS Lepas Tangan saat Yahya Sinwar Dikabarkan Meninggal setelah Diserang Israel, Klaim Tak Ikut-ikut |
![]() |
---|
15 Tentara Israel Tewas dan Terluka Akibat Ledakan Ranjau yang Mereka Bawa di Perbatasan Lebanon |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.