Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Banyuwangi

Gudang Bulog Banyuwangi Digerojok Beras Impor Jelang Nataru 2024 untuk Suplai Daerah Defisit

Gudang Bulog Banyuwangi digerojok beras impor menjelang Natal dan Tahun Baru 2024 untuk mensuplai daerah defisit.

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Dwi Prastika
TribunJatim.com/Aflahul Abidin
Proses bongkar muat beras impor di Pelabuhan Tanjungwangi, Senin (20/11/2023). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin

TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI - Gudang Bulog Banyuwangi kembali digerojok beras impor menjelang Natal dan Tahun Baru 2024 atau Nataru 2024.

Pada Desember 2023 ini, sebanyak 13,5 ribu ton beras masuk ke Banyuwangi via Pelabuhan Ketapang.

Beras impor yang masuk ke gudang Bulog Banyuwangi berasal dari Vietnam.

Belasan ribu ton beras itu merupakan kiriman dua kloter terakhir, yakni masing-masing sebanyak 10,4 ribu ton dan 3,1 ribu ton.

"Untuk yang 10,4 ribu ton, proses bongkar muat telah selesai. Sementara untuk yang 3,1 ribu ton, hari ini masih berlangsung. Mungkin besok sore akan selesai," kata Pimpinan Cabang Bulog Banyuwangi, Harisun, Senin (11/12/2023).

Harisun mengatakan, beras impor yang masuk ke gudang beras di Banyuwangi dipakai untuk mencukupi kebutuhan daerah defisit beras di daerah sekitar.

Merujuk pada pengalaman sebelumnya, selain beberapa daerah di Jawa Timur, beras juga akan didistribusikan ke provinsi lain seperti Bali dan NTT.

"Terakhir kami mengirim ke Bali sebanyak 3 ribu ton. Sementara untuk pengiriman selanjutnya, kami masih menunggu penugasan dari kantor Bulog pusat," sambung Harisun.

Jika ditotal sejak awal tahun, gudang Bulog Banyuwangi telah kedatangan beras impor sebanyak delapan kali.

Kapal-kapal dari Thailand dan Vietnam telah memasok beras sebanyak 45 ribu ton.

Selain untuk memasok daerah lain, beras impor juga disebarluaskan ke masyarakat dalam kemasan stabilisasi pasokan dan harga pangan alias beras SPHP.

Saat ini, stok beras di gudang Bulog mencapai sekitar 10.200 ton. Jumlah itu mencukupi untuk ketahanan pangan sekitar lima bulan ke depan.

Jumlah stok itu belum termasuk beras impor yang proses bongkarnya tengah berlangsung saat ini.

"Kalau untuk kebutuhan Banyuwangi, kami pastikan aman," sambungnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved