Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Dulu Bocah 11 Tahun Tewas Dibanting Ayah Punya Cita-cita Mulia, Kini Sirna Selamanya, Warga Nangis

Seorang bocah 11 tahun menjadi perbincangan lantaran tewas dibanting oleh ayahnya sendiri dan kini cita-cita mulianya sirna untuk selamanya.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TribunJakarta.com
Bocah 11 tahun yang tewas dibanting ayahnya di Jakarta ternyata disabilitas 

TRIBUNJATIM.COM - Tengah heboh kematian seorang bocah 11 tahun tewas dibanting ayah nya sendiri.

Bocah 11 tahun bernama Kurniawan alias Awan (10) dikenal sebagai bocah periang.

Tetapi nyawanya tak tertolong setelah sang ayah menghabisi nyawanya.

Dikutip dari Kompas.com, jenazah Awan tiba dari rumah sakit Polri Kramat Jati sekira pukul 15.30 WIB.

“Nah, itu K. K, ya Allah, kasihan banget nasib kamu,” kata salah satu warga saat melihat ambulans tersebut, seperti dikutip Tribun Jatim.

Keranda yang berisi jenazah Awan pun langsung dibawa ke Musala untuk dishalatkan.

Tangis warga terus mengiringi kepergian Awan. Bahkan tetangga korban melontarkan kata-kata umpatan ke Usmanto sebagai pelaku pembunuhan Awan.

"Tega benar lu Usman sama anak sendiri, Ya Allah. Enggak punya hati,” sahut warga sambil menyeka air mata.

Korban yang akrab disapa Awan meninggal dunia usai dipukuli, ditendang, hingga dibanting ayahnya Usman (48), Rabu (13/12/2023) siang tadi.

Penganiayaan ini bermula setelah korban yang pada siang tadi sedang bermain sepeda, menabrak anak tetangga.

Baca juga: Nasib Bocah 12 Tahun Dijual Rp 140 Ribu ke Pria Dewasa, Dijajakan Nenek Demi Jagung, Kini Hamil Muda

Karena kesal akan kenakalan anaknya, Usman gelap mata menganiaya korban di gang sempit dekat rumahnya.

Dari rekaman CCTV, terlihat jelas bagaimana awalnya Usman mendatangi anaknya yang sedang bermain bersama teman sebayanya di lokasi.

Usman kemudian meminta anaknya berdiri sambil memukul anaknya beberapa kali.

Ketika korban Awan sudah berdiri, Usman kembali memukul wajah sang anak.

Bocah tewas dibanting ayahnya
Bocah tewas dibanting ayahnya (Tribun Jakarta)

Belum puas, Usman lalu menendang tubuh anak ketiganya itu hingga korban tersungkur.

Masih belum bisa meredakan amarahnya, Usman mengangkat tubuh sang anak dan membantingnya di jalanan.

Korban sempat tak sadarkan diri dan mengeluarkan darah dari hidungnya usai dibanting pelaku.

Setelah melakukan penganiayaan, pelaku sempat melarikan anaknya ke rumah sakit tetapi nyawa korban tak tertolong.

Salah seorang pengurus RT setempat, Rohman mengatakan, penganiayaan ini terjadi Rabu siang sekira pukul 14.00 WIB.

Korban yang memang putus sekolah sedang bermain sepeda pada siang hari berkeliling gang rumahnya.

Baca juga: VIRAL TERPOPULER: Eks Kapten Timnas Diduga Selingkuh - Bocah SD Gowes Cari Ibu yang Nikah Lagi

Istri Ketua RT Kelurahan Penjaringan bernama Haria (39) mengungkapkan bahwa K memang dikenal baik oleh warga setempat.

Sosoknya yang murah senyum dan gampang bergaul membuat warga sangat emosional atas kepergian K.

Sosoknya yang murah senyum dan gampang bergaul membuat warga sangat emosional atas kepergian K.

“K tadinya sekolah, cuma keluar. Karena kan disabilitas, ngomongnya kurang jelas,” kata Haria saat ditemui di rumah duka, Kamis (14/12/2023), dikutip TribunJatim.com dari TribunJakarta.com

K sempat mengemban pendidikan di salah satu Sekolah Dasar (SD).

Namun, K tidak melanjutkan pendidikan setelah beberapa minggu berjalan.

“Keluar (dari sekolah). Nah, dioper ke Sekolah Luar Biasa (SLB). Cuma, karena kejauhan, faktor yang antar enggak ada, enggak selesai,” ungkap Haria.

Baca juga: SOSOK Emily Hand, Bocah Israel-Irlandia Masuk dalam Sandera Berusia 9 Tahun yang Dibebaskan Hamas

“Dia (K) sarafnya juga enggak bisa menyangkut pelajaran,” timpal ibunda K, H 42), dalam kesempatan yang sama.

Meski penyandang disabilitas karena kesulitan berbicara, K sangat aktif dan kerap kali membantu warga.

Uang imbalan yang K dapatkan dari orang-orang selalu diberikan kepada H karena mendiang sangat ingin membantu ekonomi keluarga.

“Wah aktif banget dia. Jadi, dia ini kayak ‘tulang punggung keluarga’. Maksudnya, dia mau bekerja untuk membantu keluarganya,” kata Haria.

“Misalnya dia dikasih uang atau makan sama orang, dia selalu bawa pulang, kasih ke ibunya dan adiknya yang paling kecil.
Dia selalu prioritaskan buat ibunya dari uang imbalan yang dia dapatkan,” lanjut Haria.

Seorang petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Penjaringan bernama Juanda membenarkan bahwa hampir setiap hari K bermain di Kantor Kelurahan Penjaringan.

Sosok ayah pelaku banting anak hingga tewas
Sosok ayah pelaku banting anak hingga tewas (TribunJakarta.com)

Juanda dan teman-temannya selalu menyarankan K agar segera pulang. Tetapi, almarhum enggan dan ingin bermain.

“Sumpah, dia baik banget sama kita-kita. Saya pun heran. Pernah, kita lagi kumpul, tiba-tiba K beli air mineral, banyak banget, terus kasih ke kita. Itu pakai uang dia sendiri,” ungkap Juanda.

Dalam satu kesempatan, K sempat mengaku kepada petugas PPSU Kelurahan Penjaringan bahwa dia ingin sekali menjadi petugas pemadam kebakaran.

“Dia paling senang nonton Damkar di YouTube. Karena dia cita-citanya pingin jadi petugas Damkar,” pungkas Juanda.

Kini untuk selamanya cita-cita itu tak akan terwujud.

Baca juga: Pencurian Ponsel Libatkan Bocah Kenakan Peci dan Sarung Terekam CCTV di Minimarket Bangkalan

Sosok bocah 11 tahun yang dikenal periang oleh warga itu menimbulkan kesedihan tersendiri bagi para tetangga.

Keranda yang berisi jenazah Awan pun langsung dibawa ke Musala untuk dishalatkan.

Tangis warga terus mengiringi kepergian Awan. Bahkan tetangga korban melontarkan kata-kata umpatan ke Usmanto sebagai pelaku pembunuhan Awan.

Warga memadati mushala untuk menshalatkan K.

Lantunan ayat suci Al Quran nyaring terdengar untuk mendiang.

Semasa hidup, Awan kerap kali mendatangi posko petugas PPSU di kantor Kelurahan Penjaringan.

Veny pun sering mendapati Awan berjalan kaki sendirian di ketika dirinya sedang menyapu jalan.

Awan lalu akan membantu membawakan karung maupun sampah yang baru saja dibersihkan Veny dari zona kerjanya.

Sosok Awan bocah yang tewas dibanting ayahnya
Sosok Awan bocah yang tewas dibanting ayahnya (TribunJakarta.com)

"Dia kalau manggil kita mami, mami, gitu. Terakhir ketemu itu dia sudah nungguin saya di atas motor, mau ikut (bersih-bersih jalan)," ungkap Veny.

Petugas PPSU Kelurahan Penjaringan lainnya, Konedy bercerita, semasa hidupnya Awan rutin membantu petugas PPSU membersihkan lingkungan.

Biasanya awan senang mengambil karung dan membukanya untuk tempat para petugas PPSU akan memasukkan sampah.

Awan juga sering ditemui dalam kegiatan-kegiatan rutin pembersihan saluran-saluran permukiman.

Bocah itu dikenal tak pernah mengeluh dan sungguh ringan tangan.

"Dia pasti ada di tempat kita kerja, kadang dia nyari-nyari kita di zona-zona kita kerja. Dia sudah paham titik-titik kita kerja di mana dia tahu, nyariin di situ," ucap Konedy.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved