Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Terpopuler

VIRAL TERPOPULER: Pesulap Merah Tuntut Polisi Penjarakan Gus Samsudin - Kisah Miliarder Jatuh Miskin

4 Berita viral terpopuler Minggu 17 Desember 2023: Pesula merah tuntut polisi penjarakan Gus Samsudin hingga kisah miliarder jatuh miskin.

Editor: Elma Gloria Stevani
Instagram/marcelradhival1
4 Berita viral terpopuler Minggu 17 Desember 2023 di TribunJatim.com. 

TRIBUNJATIM.COM - Berikut ini adalah kabar beredar di media sosial yang menarik perhatian para pembaca TribunJatim.com.

Empat kabar telah terpilih dan terangkum ke dalam segmen berita viral terpopuler hari ini Minggu 17 Desember 2023.

Pertama, kabar mengenai 22 warga Kelurahan Trimulyo, Terboyo Wetan, dan Terboyo Kulon, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) yang mendadak jadi sultan usai ganti untung pembangunan jalan Tol Semarang Demak cair.

Puluhan warga tersebut mendapatkan dana kerohiman atas lahan warga yang digunakan untuk program pembangunan Jalan Tol Semarang Demak seksi I sekaligus pembangunan kolam retensi penanggulangan rob banjir wilayah Genuk dan Pedurungan.

Kota Semarang menerima total dana kerohiman senilai Rp 399.380.820.650 (Rp 399 miliar) untuk total 37 bidang tanah milik 22 orang warga. Namun, yang telah selesai prosesnya dan diserahkan adalah untuk 36 bidang tanah.

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu berterimakasih kepada presiden dan warga sekitar yang telah membantu menyelesaikan pembangunan tersebut.

Disusul dengan kabar terkait seorang miliarder langsung jatuh miskin gegara hidup foya-foya.

Padahal dulu harta sang ibu yang membuatnya jadi miliarder kaya tersebut mencapai Rp17,5 miliar.

Kini harta sang ibu itu pun kini berangsur-angsur amblas dan raib.

Lantaran ternyata tidak digunakan si pria dengan baik.

Lebih lanjut kabar tentang kasus pasien Gus Samsudin tewas di toilet pondoknya ikut disorot Pesulap Merah atau Marcel Radhival.

Pesulap Merah yang sempat berseteru dengan Gus Samsudin menuntut pria itu dipenjarakan.

Diketahui, bahwa pasien Gus Samsudin berinisial S (59) meninggal dunia di toilet Pondok Nuswantoro milik Gus Samsudin di Blitar, Jawa Timur.

Jenazah S ditemukan tiga hari setelah dirinya berobat di pondok yang berlokasi di Desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

Tanpa perlu berlama-lama, simak berita Jatim terpopuler hari ini, Minggu 17 Desember 2023, di bawah ini.

1. Dapat Ganti Rugi Rp399 M, 22 Warga Terdampak Pembangunan Tol Kaya Mendadak, Ada yang Terima Rp16 M

22 warga dapat ganti rugi Rp399 M imbas pembangunan tol Semarang-Demak
22 warga dapat ganti rugi Rp399 M imbas pembangunan tol Semarang-Demak (Dok Humas Pemkot Semarang)

Dapat ganti rugi Rp399 M, 22 warga terdampak pembangunan jalan Tol Semarang-Demak, Jawa Tengah (Jateng), langsung kaya mendadak.

Hal itu dialami 22 warga Kelurahan Trimulyo, Terboyo Wetan, dan Terboyo Kulon, Kecamatan Genuk, Kota Semarang.

Mereka mendadak jadi miliarder usai ganti untung pembangunan jalan Tol Semarang-Demak cair.

Bahkan ada seorang warga yang mendapat ganti rugi hingga Rp16 M.

Diketahui puluhan warga tersebut dapat dana kerohiman atas lahannya yang digunakan untuk program pembangunan jalan Tol Semarang-Demak seksi I.

Selain jalan tol, lahan juga digunakan untuk pembangunan kolam retensi penanggulangan rob banjir wilayah Genuk dan Pedurungan.

Melansir Kompas.com, Kota Semarang sendiri menerima total dana kerohiman senilai Rp399.380.820.650 (Rp399 miliar) untuk total 37 bidang tanah milik 22 orang warga.

Namun yang telah selesai prosesnya dan diserahkan adalah untuk 36 bidang tanah.

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, pun berterima kasih kepada presiden dan warga sekitar yang telah membantu menyelesaikan pembangunan jalan tol.

"Tentunya saya menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat terutama bapak Presiden," katanya kepada awak media pada Jumat (15/12/2023).

"Dan warga yang legawa dan ikhlas menjual tanahnya untuk menjadi bagian dari pembangunan jalan tol dan kolam retensi ini," imbuhnya.

Perempuan yang akrab disapa Mbak Ita tersebut mengingatkan warga untuk berhati-hati.

Terutama jika ada pihak yang memanfaatkan kesempatan ini untuk meminta tambahan dana atau cara-cara lain.

"Ini sudah final dan sudah diberikan langsung oleh Pak Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Semarang, Iswar Aminuddin, mewakili tim terpadu," tegas Mbak Ita lagi.

Baca juga: Dapat Ganti Rugi Rp10,7 M, Sentot Kaya Mendadak Imbas Proyek Underpass, Bingung Cari Rumah: Ndlongop

Lebih lanjut dirinya berharap, pembangunan jalan tol dan kolam retensi dapat berjalan lancar dan segera rampung.

"Penyelesaian program jalan tol diyakini mempermudah akses masyarakat Kota Semarang menuju wilayah Pantura," paparnya.

Selain itu, lanjutnya, kolam retensi yang dibangun seluas 250 hektar tersebut diharapkan menjadi salah satu tempat untuk penampungan atau pengendalian rob maupun banjir.

"Musim hujan pastinya deg-degan mulai dari kami sampai ke teman-teman dinas, sampai perangkat wilayah Genuk, Semarang Utara, maupun ke Semarang Timur," ungkap Mbak Ita.

Dirinya berharap, pembangunan yang sudah mulai dilakukan dari sisi Semarang (dekat makam Kubro) dan sisi Sayung segera selesai, kurang lebih dalam dua tahun ke depan.

"Dengan kolaborasi, berbagai program pembangunan dapat lebih cepat terselesaikan, utamanya penanganan rob dan banjir di wilayah Genuk dan Pedurungan," imbuh Mba Ita.

Dana kerohiman ini, lanjutnya, adalah nilai besar kontribusi dari warga yang patuh dan berkontribusi pada kebijakan pembangunan. 

"Jika menyingkirkan duri di jalan dapat pahala, ini panjenengan semua merelakan tanah untuk dibuat jalan mungkin bagi orang yang mau ziarah ke Kudus, Demak, mau insyaallah panen pahala terus."

"Dan insyaaallah jalan tol ini salah satu metode untuk menanggulangi masalah banjir dan rob di Genuk,” lanjutnya.   

Dana kerohiman yang diberikan kepada warga Kecamatan Genuk tersebut juga sempat viral di media sosial Instagram @infokejadian_genuk.

Dalam posting-annya, akun tersebut menjelaskan bahwa ada sultan-sultan baru setelah dana tersebut cair.

Caption posting-an tersebut juga menerangkan, ada warga yang menerima dana kerohiman hingga Rp16 miliar.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, mengapresiasi warga penerima uang kerohiman yang turut berkontribusi dalam pelaksanaan pembangunan Tol Semarang-Demak.

Jalan tol tersebut tidak hanya bertujuan untuk memperlancar arus lalu lintas di jalur Pantai Utara Jawa.

Tetapi juga berfungsi sebagai penahan rob yang sering melanda wilayah bagian utara Semarang dan Demak.

"Kami sangat berterima kasih kepada warga yang tanahnya terdampak dan bersedia menerima kerohiman," ucapnya.

Ia berharap, uang kerohiman tersebut dapat dimanfaatkan untuk investasi produktif.

Pasalnya sebagian besar tanah milik warga penerima kerohiman sebelumnya berupa tambak ikan yang sekarang kondisinya sudah tidak dapat menghasilkan lagi akibat terkena rob.

Simak berita selengkapnya

2. Kisah Miliarder Jatuh Miskin Harta Rp17,5 M Ludes, Kini Jadi Maling & Ngaku ODGJ, Tetangga Takut

Kisah miliarder jatuh miskin malah jadi maling, ngaku ODGJ
Kisah miliarder jatuh miskin malah jadi maling, ngaku ODGJ (Thaiger)

Gara-gara hidup foya-foya pakai uang ibu, seorang miliarder langsung jatuh miskin.

Padahal dulu harta sang ibu yang membuatnya jadi miliarder kaya tersebut mencapai Rp17,5 miliar.

Kini harta sang ibu itu pun kini berangsur-angsur amblas dan raib.

Lantaran ternyata tidak digunakan si pria dengan baik.

Alhasil karena durhaka pada sang ibu, pria itu pun menerima karmanya.

Kisah ini dialami seorang pria mantan miliarder di Chon Buri, Thailand, yang mengalami kebangkrutan.

Ia terpaksa menjadi pencuri hingga korban mendesak polisi untuk menangkapnya.

Aksi si pria diketahui dari salah satu pengguna Facebook, Aroon Kab.

Ia membagikan rekaman kamera keamanan yang menunjukkan seorang pria mencuri tiga tangga aluminium dari rumahnya pada 4 Desember 2023.

Aroon Kab mendesak, siapapun yang melihat pria pencuri dalam video tersebut untuk menghubunginya.

Dilansir dari Thaiger, netizen lantas berkomentar bahwa pencurinya adalah sosok mantan miliarder yang bangkrut dan menjadi seorang kriminal.

Laporan lain melaporkan bahwa pria tersebut kecanduan narkoba dan telah membakar 14 sepeda motor sebelum ditangkap.

Setelah dipenjara, pria tersebut diduga mencuri dari banyak rumah dan ditangkap beberapa kali.

Namun petugas tidak dapat menuntutnya karena dia mengaku sakit jiwa dan kondisinya yang membuatnya mencuri.

Baca juga: Sosok Crazy Rich Kaget Dinobatkan Warga Jadi Pahlawan Kebaikan, Dulu Bangun Jalan Pakai Uang Sendiri

Ya, pelaku rupanya menghindari beberapa penangkapan dengan mengklaim bahwa dia sakit jiwa atau ODGJ.

Sehingga hal ini menimbulkan simpati dari beberapa orang yang berharap dia dapat membangun kembali hidupnya.

Sementara itu Channel 7 mewawancarai penduduk setempat di daerah tersebut.

Mereka memastikan bahwa orang dalam video tersebut adalah mantan miliarder, Khet, 34 tahun, seperti dikutip dari TribunStyle.com.

Khet memiliki lebih dari 40 juta baht (Rp17,5 miliar) di banknya, setelah ibunya menjual sebidang tanah.

Ia memiliki kehidupan mewah, banyak teman, dan mobil mahal, sebelum berakhir di penjara karena kasus narkoba dan membakar sepeda motor.

Para wartawan mengetahui bahwa Khet bekerja di sebuah toko furnitur di daerah tersebut dan mewawancarainya pada 6 Desember 2023.

Khet mengaku kepada media bahwa ia dulunya mempunyai uang banyak, namun telah menghabiskan semuanya.

Dia mengatakan, perilaku mencurinya sudah terjadi di masa lalu.

Dia tidak lagi mencuri apapun dan sebagian besar penghasilannya berasal dari bekerja di toko.

Khet membantah mencuri tangga dari Aroon Kab.

Ia mengatakan, dia melihat tangga tersebut ditinggalkan di luar rumah Aroon Kab dan mengira adalah sampah.

Jadi dia mengambilnya dan menjualnya untuk membeli makanan dan minuman.

Khet mengatakan, dia telah dihukum atas kejahatan masa lalunya.

Ia kini hanya melakukan pekerjaan legal untuk mencari nafkah dan tidak menggunakan narkoba.

Khet juga memohon kepada para bos untuk mengasihani dia dan memberinya pekerjaan.

Pemilik toko furnitur, Chaliao, mengatakan kepada Channel 7 bahwa dia telah mendengar tentang masa lalu kriminalnya.

Banyak orang telah memperingatkan Chaliao untuk menjauh dari Khet.

Namun Chaliao berkata bahwa Khet tidak pernah mencuri apapun dari tokonya.

Ia mengatakan, dia takut Khet akan kehilangan kendali karena penyakit mentalnya.

Oleh karena itu, putranya selalu berada di dekat Khet untuk mengawasinya.

Baca juga: Pantas Haji Beky Punya Rumah Mewah sampai Dikira Gus Iqdam Hotel, Pekerjaan Crazy Rich Blitar Dikuak

Setelah kisah Khet menjadi viral di media sosial, banyak netizen Thailand yang setuju bahwa masyarakat harus memberi kesempatan kepada Khet.

Apalagi dia telah mengambil pelajaran dan ingin menjadi orang yang lebih baik.

Sedangkan bagi yang tidak setuju mengatakan bahwa Aroon Kab memiliki bukti jelas bahwa Khet telah mencuri asetnya, jadi dia harus dihukum atas perbuatannya.

Aroon Kab kemudian mem-posting pendapatnya tentang masalah tersebut di Facebook.

"Seorang pria sakit jiwa yang baru saja mencuri tangga saya memohon kesempatan.

Saya bingung.

Tolong lupakan cerita 40 juta baht dan fokuslah pada perilaku pencurinya dulu," paparnya.

Seorang pengguna Facebook berkomentar bahwa dia telah berbicara dengan pemilik toko furnitur, Chaliao, dan dia mengatakan kepadanya, bahwa Khet telah mencuri barang-barangnya.

Dia bertanya-tanya mengapa Chaliao menyampaikan cerita yang berbeda kepada media.

Belum ada laporan apakah Aroon Kab melaporkan kehilangan Chaliao kepada pihak berwajib dan pihak kepolisian belum memberikan tanggapan mengenai hal tersebut.

Sementara di Indonesia, sosok saudagar beras bernama Mbah Asnawi dulu kaya raya kini hidup merana rawat anak yang ODGJ, jadi sorotan.

Kisah hidup pria yang berusia 89 tahun ini terkuak kala bertemu Kang Dedi Mulyadi alias KDM.

Semua harta Mbah Asnawi habis untuk membiayai pengobatan anak bungsunya yang seorang ODGJ.

Belum lama ini Kang Dedi Mulyadi tak sengaja bertemu dengan Ki Asnawi yang sedang mencari kelapa di pinggir jalan di Kabupaten Subang, Jawa Barat (Jabar).

Di umurnya yang hampir satu abad, ia masih semangat mencari uang untuk menghidupi istri dan anak bungsunya.

"Kadang memulung kelapa, cari tutut, atau kuli pacul di sawah," ucap Asnawi, mengutip Tribun Jabar.

Dalam sehari, ia bisa mendapatkan uang rata-rata Rp50 ribu.

Sebagian besar uang tersebut untuk membeli rokok dan kopi untuk anak bungsunya.

Sementara untuk makan keluarganya, Mbah Asnawi mendapat bantuan dari pemerintah desa dan tetangga.

Kang Dedi Mulyadi pun mengajak Mbah Asnawi untuk berbelanja ke supermarket.

Kisah Mbah Asnawi dulu kaya jadi saudagar beras, kini hidup merana rawat anak yang ODGJ
Kisah Mbah Asnawi dulu kaya jadi saudagar beras, kini hidup merana rawat anak yang ODGJ (YouTube/KANG DEDI MULYADI CHANNEL)

Di sana ia dibelikan sejumlah kebutuhan pokok untuk persediaan satu bulan ke depan.

Usai belanja, Kang Dedi Mulyadi pun berkunjung ke rumah Asnawi.

Tak disangka, ternyata Asnawi menempati rumah yang besar khas orang kaya zaman dulu, di tengah perkampungan warga.

Meski hanya ditinggali oleh Asnawi, istri, dan anak bungsunya, rumah tersebut tampak bersih dan rapi.

Sementara di dapur benar saja, sudah tak ada lagi stok makanan.

"Dulu pernah jadi bandar beras. Semenjak anak ini sakit, semua harta dijual untuk biaya pengobatan. Istri juga dulu emas banyak, sekarang habis dijual," ucapnya.

Menurut Asnawi, anak bungsunya tersebut semula seorang pemuda normal.

Namun sejak belasan tahun silam, ia mengalami frustasi karena cinta, sehingga sehari-hari hanya bisa melamun, makan, merokok dan ngopi.

"Sehari itu rokok bisa tiga bungkus, kopi delapan gelas."

"Kalau tidak dikasih kayak yang bingung, takutnya dia keluar rumah, hilang," ujar Asnawi.

Baca juga: Karier Musa Hancur, Dulu Jaksa Kini Jadi ODGJ, Harta Dikuras Istri Siri Sebulan Setor Rp 1 Miliar

Kang Dedi Mulyadi mengapresiasi Asnawi dan istrinya.

Meski pernah hidup bergelimang harta, tapi keduanya tak malu dan bahkan bertanggung jawab penuh pada anaknya yang ODGJ.

Sebelum berpamitan, Kang Dedi Mulyadi memberikan sejumlah uang kepada keluarga tersebut sebagai bekal hidup untuk beberapa bulan ke depan.

Sementara anak Asnawi yang ODGJ bernama Elan dan berusia 43 tahun itu pun akan dibantu diobati.

"Besok ada staf saya ke sini untuk periksa kejiwaannya."

"Apakah nanti dibawa ke RSJ atau ke Pesantren Cireok untuk diobati," tandas Kang Dedi Mulyadi.

 

Simak berita selengkapnya

3. Pesulap Merah Tuntut Polisi Penjarakan Gus Samsudin, Sedih Ada Pasien Tewas di Toilet: Dia Berbahaya

Pesulap Merah Tuntut Polisi Penjarakan Gus Samsudin, Sedih Ada Pasien Tewas di Toilet: Dia Berbahaya
Pesulap Merah Tuntut Polisi Penjarakan Gus Samsudin, Sedih Ada Pasien Tewas di Toilet: Dia Berbahaya (YouTube - Instagram via SerambiNews)

Kasus pasien Gus Samsudin tewas di toilet pondoknya ikut disorot Pesulap Merah atau Marcel Radhival.

Pesulap Merah yang sempat berseteru dengan Gus Samsudin menuntut pria itu dipenjarakan.

Diketahui, bahwa pasien Gus Samsudin berinisial S (59) meninggal dunia di toilet Pondok Nuswantoro milik Gus Samsudin di Blitar, Jawa Timur.

Jenazah S ditemukan tiga hari setelah dirinya berobat di pondok yang berlokasi di Desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

Kematian S yang merupakan warga Surabaya terkuak setelah petugas kepolisian dan keluarga korban memeriksa CCTV di lingkungan pondok.

Mengetahui hal ini, Pesulap Merah ikut berduka cita dan sedih dengan tewasnya pasien pondok milik Gus Samsudin.

Karena itu Pesulap Merah berharap polisi mengutus tuntas penyebab tewas pasien di pondek milik Gus Samsudin.

Mulanya dia mengunggah tangkapan layar berita tentang kasus itu ke akun Instagram-nya @marcelradhival1, dikutip Jumat (15/12/2023).

Baca juga: Pasien Gus Samsudin Meninggal di Pondok, Dinkes Kabupaten Blitar: Katanya Hanya Diberi Petuah

Pesulap Merah menyampaikan pernyataan duka cita karena merasa tindakan menyadarkan masyarakat akan pengobatan alternatif belum berhasil.

Justru masih ada korban yang berjatuhan akibat berobat ke pengobatan alternatif.

Karena itu, Pesulap Merah juga menuntut agar polisi segera merespon laporan korban dengan cepat.

"Sumpah sedih banget baca berita terbaru ini, turut berduka untuk korban.

Saya pribadi maaf banget banget tidak bisa berbuat apa-apa jika sudah terjadi seperti ini.

Ketika viral menghadapi dukun Blitar ini saya sudah meluangkan waktu semaksimal mungkin ke tv, pocast, dll cuma untuk mencegah kamu semua mendatangi dukun Blitar ini, karena memang dia sangat berbahaya ketika kamu ingin membongkarnya secara langsung.

Baca juga: Geger Pasien Tewas di Pondok Gus Samsudin Blitar, Diduga Izin Pengobatan Dicabut Setahun Lalu

Belakangan inipun fitnah yang dia lakukan untuk memancing saya kembali datang ke Blitar itu sudah terbaca oleh team saya, karena tidak ada jalan lain untuk menghentikan saya membongkar kepalsuannnya kecuali dengan menghilangkan nyawa saya, dan alhamdulillah saya tidak terpancing untuk datang kembali.

Pleaseeee POLISI jangan mempersulit laporan para korban dan laporan saya lagi.

Dia jelas-jelas membuat konten hoax, membuka pengobatan palsu, dan terakhir ini sampai ditemukan jenazah di ponpesnya. KURANG APA LAGIIII ??!!

Bantu up semua gaesss kasus Samsudin ini, dia pantas dipenjarakan karena pembuatan konten HOAX apalagi sampe bikin-bikin pembuktian palsu pakai orang bayaran. Jangan sampai hilang (*lagi) dari hukum," dikutip TribunJatim.com dari Sripoku.

Kekesalan Pesulap Merah terhadap Gus Samsudin kian menjadi setelah tempat praktik pemilik frase 'Hooh Tenan' ini tidak berizin.

Dia sendiri yang lulusan SMK Farmasi ini harus menunggu keluar izin mendirikan apotek selama setahun lebih.

Sementara Gus Samsudin dapat membuka praktek tanpa izin.

"Gue buka apotek aja urus izinnya berbulan-bulan bahkan sampai 1 - 1,5 tahun, ini buka pengobatan tanpa tes dan tanpa surat izin serta tanpa keahlian sama sekali, alias abal-abal sampe ada pasiennya meninggal di toilet selama 2 hari gitu dibiarin aja," tulisnya di Instagram Story.

Baca juga: Pamit Terakhir Wanita yang Tewas di Toilet Pondok Gus Samsudin, Dinkes Kini Bertindak: Izinnya Pijat

Sementara itu, Tim Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blitar langsung terjun untuk mengklarifikasi terkait peristiwa warga Surabaya yang meninggal dunia di kamar mandi Pondok Nuswantoro milik Gus Samsudin.

Kedatangan tim Dinkes untuk memastikan apakah masih ada praktik pengobatan alternatif di Pondok Pesantren (Ponpes) milik Samsudin.

Sebab, Dinkes telah mencabut izin praktik pengobatan di Ponpes itu sejak 2022, karena ada ketidaksesuaian antara izin dengan praktik pengobatan yang dijalankan ketika itu.

"Hari ini, kami, dari Dinkes bersama Bagian Kesra, Bakesbangpol dan Puskesmas datang ke Pondok milik Samsudin. Kami menanyakan terkait kejadian (orang meninggal di kamar mandi Pondok) beberapa waktu lalu. Kami minta klarifikasi terkait kejadian itu," kata Kabid Sumber Daya Kesehatan Dinkes Kabupaten Blitar, Suhandono, Jumat (15/12/2023).

Baca juga: Alasan Asli Camat Cantik Rantepao Mundur, Bukan soal Dimarahi Bupati? Biar Saya Tenangkan Pikiran

Suhandono mengatakan tim dari Dinkes Kabupaten Blitar langsung bertemu dengan Gus Samsudin di Ponpes Nuswantoro.

Tim Dinkes menanyakan soal peristiwa warga Surabaya yang ditemukan meninggal dunia di kamar mandi Pondok pada Senin (11/12/2023).

"Dia (Samsudin) menjawab memang betul ada tamu dari Surabaya. Tamu itu mengeluhkan pusing dan sesak napas," ujar Suhandono.

Tim Dinkes, kata Suhandono juga menanyakan apa saja yang telah diberikan kepada tamu tersebut selama berada di Pondok. Apakah tamu itu diberikan pemijatan atau obat?

"Katanya, (tamu itu) tidak diberikan apa-apa, hanya diberi petuah-petuah, misalnya diminta salat lebih tertib dan sebagainya," katanya.

Dikatakan Suhandono, Samsudin juga menyampaikan tidak ada tindakan terapi kepada tamu itu.

"Informasi yang kami dapatkan langsung dari Samsudin tidak ada sama sekali (tindakan terapi)," ujarnya.

Untuk itu, Tim Dinkes tidak menanyakan soal izin praktik pengobatan alternatif di Pondok milik Samsudin.

"Kami tidak menanyakan izin, karena tidak melakukan apa-apa (pengobatan di Pondok), cuma kami sarankan apabila ada praktik pengobatan dan sebagainya, segera mengurus izin," katanya.

Dinkes akan terus memantau dan mengevaluasi peristiwa yang terjadi di Pondok milik Samsudin.

"Kami pantau terus, kami akan kesana (Pondok) lagi. Kami akan evaluasi seperti apa perkembangannya," ujarnya.

Baca juga: Jadi Gila Bukan Masalah Besar, Gus Samsudin Beri Nasihat Menohok: Penting Gilanya karena Gusti Allah

 

Simak berita selengkapnya

4. Pantas Kerap Apes Sejak Pindah Rumah? Wanita ini Temukan Rahasia di Bawah Lantai, Ada Pesan Kematian

Pantas Kerap Apes Sejak Pindah Rumah? Wanita ini Temukan Rahasia di Bawah Lantai, Ada Pesan Kematian
Pantas Kerap Apes Sejak Pindah Rumah? Wanita ini Temukan Rahasia di Bawah Lantai, Ada Pesan Kematian (Sanook.com)

Seorang wanita Thailand alami kesialan setelah pindah rumah.

Alasan di balik itu terbongkar setelah ia menemukan hal mengejutkan di bawah lantai rumahnya.

Wanita itu, sebut saja Chu membagikan kisahnya di Facebook.

Ia mengaku tinggal di Distrik Thung Rang, Provinsi Surat Thani.

Dilansir dari Thaiger pada Sabtu, 16 Desember 2023 via TribunStyle, rumah satu lantai itu dibangun oleh orangtuanya pada tahun 2021.

Wanita itu mengaku rumahnya berlokasi di pinggir jalan, berdekatan dengan rumah orangtua dan saudara kembarnya.

Ia menjelaskan bahwa orangtuanya membangun rumah tersebut untuknya dengan meletakkan fondasi dan mendirikan sendiri strukturnya tanpa menyewa tukang profesional.

Setelah selesai dibangun, wanita tersebut langsung tinggal di rumah tersebut.

Namun alih-alih merasa nyaman dan tenang, wanita itu malah diterpa kegelisahan.

Pasalnya, serangkaian kejadian malang langsung menimpanya tak lama setelah pindah.

Baca juga: 1 Keluarga Sakit-sakitan setelah Pindah Rumah, Fakta Jorok Diungkap Tukang, Kini Tuntut Rp 21 Juta

Ibunya jatuh sakit dan terbaring di tempat tidur selama dua bulan, diikuti oleh ayah dan saudaranya yang sesekali jatuh sakit.

Pada akhir tahun 2022, saudara kembarnya mulai mengalami sakit perut yang parah, yang tidak dapat diatasi dengan perawatan medis.

Barulah setelah diobati guru spiritual, rasa sakit saudara perempuannya mereda dan kesehatannya membaik.

Guru spiritual tersebut menduga mungkin ada sesuatu yang tidak menyenangkan di rumah wanita itu.

Pada tanggal 9 Desember, wanita tersebut meminta bantuan guru spiritualnya sekali lagi.

 

Simak berita selengkapnya

---

Berita Jatim dan Berita Viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved