Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Penyebab Cuaca Kembali Terasa Panas dan Jarang Turun Hujan, ini Kata BMKG, Ada Pengaruh El Nino?

Belakangan ini cuaca Indonesia kembali terasa panas dan jarang turun hujan. Sementara ada wilayah yang sering hujan, apa penyebabnya?

SERAMBINEWS.COM/HENDRI
Ilustrasi hujan. 

TRIBUNJATIM.COM - Belakangan ini cuaca Indonesia kembali terasa panas dan jarang turun hujan.

Sementara ada wilayah yang sering hujan, apa penyebabnya?

Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Guswanto mengungkapkan wilayah Indonesia telah masuk musim hujan secara bertahap mulai September-Desember 2023.

Sementara periode puncak musim hujan diprediksi akan terjadi pada Januari dan Februari 2024.

"Saat ini memang secara umum wilayah Jawa sudah memasuki musim hujan," ujarnya kepada Kompas.com, Senin (18/12/2023).

Baca juga: Cuaca Jatim Rabu 20 Desember 2023: Kabupaten Kediri, Mojokerto, Pasuruan Hujan Ringan Malam Hari

Hujan belum merata

Meski begitu, Guswanto menyebut kondisi hujan beberapa hari terakhir belum turun secara merata dan dengan durasi yang bervariasi.

Menurut dia, hujan jarang turun dan cuaca panas beberapa hari terakhir terjadi karena dinamika atmosfer.

Fenomena atmosfer memengaruhi peningkatan curah hujan lebih terkonsentrasi di wilayah Jawa tengah dan timur.

Sementara di wilayah Jawa bagian barat tidak terlalu signifikan.

"Dinamika atmosfer tersebut adalah terdapatnya pola tekanan rendah yang menyebabkan pola belokan dan perlambatan angin yang memicu pertumbuhan awan hujan cenderung terjadi di wilayah tengah dan timur," tambahnya.

Terkait hujan yang masih jarang turun, Guswanto menyebut ini terjadi karena Jawa Tengah baru masuk musim hujan di November.

Sementara Jawa Timur baru masuk di Desember.

Selain itu, dia menjelaskan, pola subsiden dari fenomena gelombang atmosfer terjadi dalam beberapa hari terakhir di wilayah Jawa Barat.

"Memicu pengurangan pertumbuhan awan hujan di wilayah barat, sehingga cuaca cenderung umumnya cerah-berawan dan hujan yang masih belum terlalu signifikan," imbuh dia.

Ilustrasi hujan.
Ilustrasi hujan. (Shutterstock)

Dipengaruhi El Nino

Lebih lanjut, Guswanto mengatakan citra satelit beberapa hari terakhir memperlihatkan wilayah Jawa bagian selatan tidak tertutup awan.

Hal itu membuat sinar matahari intens langsung ke permukaan Bumi.

Dia juga tidak menampik fenomena El Nino memengaruhi perubahan cuaca dan hujan di Indonesia.

Hasil analisis dari kondisi iklim global menunjukkan kondisi El Nino Moderat dengan nilai NINO 3.4 sebesar +1.70 dan nilai SOI sebesar -6.0. Nilai DMI sebesar +1.21 juga menunjukkan Dipole Mode Positif.

Kondisi El Nino Moderate dan Dipole Mode Positif menunjukkan potensi curah hujan rendah untuk wilayah Indonesia.

"Fenomena El Nino Moderat diprediksi berlangsung hingga Februari-Maret 2024 sehingga kondisi ini akan mempengaruhi cuaca hujan dan suhu di Indonesia," ungkap dia.

Menurutnya, fenomena El Nino akan memengaruhi cuaca hujan di Indonesia mengalami penurunan.

Baca juga: Cuaca Jatim Selasa 19 Desember 2023: Hujan Petir Diprediksi Terjadi di Madura, Mojokerto dan Malang

Wilayah Indonesia masih hujan

Di sisi lain, Guswanto membenarkan beberapa wilayah Indonesia masih mengalami hujan di saat wilayah Pulau Jawa terasa panas.

"Untuk wilayah Indonesia bagian utara dan timur, hujan sudah merata," ujar dia.

Wilayah Indonesia bagian utara terdiri dari Aceh, Sumatera Utara, Kalimantan Utara, Gorontalo, Maluku, dan Papua Barat.

Sementara wilayah Indonesia bagian timur antara lain Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara, Bali, Kepulauan Maluku, dan Papua.

Informasi lengkap dan menarik lainnya hanya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved