Nelayan Dihantam Ombak di Tulungagung
Kesaksian Nelayan di Tulungagung yang Dihantam Ombak Colongan, Selamat dari Maut, Diterjang 4 Kali
Kesaksian Nelayan di Tulungagung yang Dihantam Ombak Colongan, Selamat dari Maut, Diterjang 4 Kali
Penulis: David Yohanes | Editor: Samsul Arifin
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Satu nelayan meninggal dunia dan satu lainnya hilang saat perahu mereka terguling dihantam ombak di Pantai Niyama Desa/Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung, sekitar pukul 09.00 WIB.
Korban meninggal dunia adalah Mohammad Yasin (48), sementara yang hilang adalah Suhaimi.
Mohammad Rohim sempat terluka parah, namun kondisinya sudah mulai pulih.
Empat nelayan lainnya adalah Sauril Irfani (19), Mohammad Agus, Samsul Arifin dan Samsudin.
Seluruh korban berasal dari Dusun Krajan 2, Desa Pasinan, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan.
Baca juga: BREAKING NEWS : Perahu Nelayan Pecah Dihantam Ombak Colongan di Pantai Niyama, 1 Tewas 1 Hilang
Aril, panggilan Sauril Irfani, mengatakan perahu dengan 7 nelayan ini berangkat dari Dermaga Pantai Popoh pada pukul 06.00 WIB.
Mereka kemudian menebar jaring hingga di sekitar Pantai Niyama, tidak jauh dari muara Bendungan Niyama.
Mereka bermaksud menangkap ikan layur dan bawal putih.
"Sebenarnya ombak juga gak besar. Beberapa kami sudah 2 kali tawur (menangkap ikan)," sambung Aril.
Saat posisi perahu melintang, datang ombak colongan.
Ombak colongan adalah istilah nelayan untuk menyebut datangnya ombak besar dadakan di tengah ombak kecil.
Perahu dengan nama Rampok ini terguling dan digulung ombak hingga terbalik.
"Saya terjebak di bawah perahu. Kaki saya terjerat jaring," kisah Aril.
Selama dua menit Aril berjuang melepaskan diri dari bawah perahu.
Upayanya melepaskan jerat jaring di kakinya berhasil, setelah dia melepaskan celana.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.