Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Syok Ibu di Sumbawa Bawa Anak ke Dokter Ternyata Hamil, Pilu Tahu Pelaku Kakek, Tetangga dan Teman

Begitu syok ibu di Sumbawa saat membawa anaknya ke dokter ternyata sang anak mengalami hamil dan ternyata pelakunya orang terdekat.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TribunStyle.com
Ilustrasi remaja yang dihamili oleh tetangga hingga kakek dan teman ayahnya 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang ibu di Sumbawa syok saat membawa anaknya ke dokter karena ganjil melihat perubahan tubuh.

Ibu di Sumbawa syok bawa anak ke dokter ternyata sang anak mengalami kehamilan.

Ibu di Sumbawa tersebut semakin pilu tahu bahwa pelaku adalah orang dekat.

Pelaku adalah kakek, tetangga, dan teman suaminya.

Tak tahu siapa yang sebenarnya menjadi ayah dari bayi yang dikandung anaknya tersebut.

L (15) pelajar SMP di Kecamatan Buer, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat diperkosa di tiga tempat berbeda hingga hamil dua bulan.

Tiga pelaku MS (52), JP (51), S (43) jadi tersangka.

Kapolres Sumbawa melalui Kasat Reskrim, Iptu Regi Halili saat dikonfirmasi membenarkan kasus kekerasan seksual tersebut.

"Berkas perkara sudah lengkap. Tiga pelaku yaitu tetangga, teman ayah korban dan kakek kandungnya ditetapkan sebagai tersangka. Ketiganya sudah kami tahan," kata Regi saat dikonfirmasi Rabu (20/12/2023), seperti dikutip Tribun Jatim dari Kompas.com

Regi memaparkan, dari hasil visum et repertum terbukti korban mengalami luka lama dan hamil 2 bulan.

Baca juga: Buang Nasi Bungkus Pemberian Warga Aceh, Pengungsi Rohingya Ungkap Alasannya: Suka Makanan Pedas

“Korban sudah di Sentra Paramitha untuk mendapatkan layanan rehabilitasi dan penanganan trauma hingga melahirkan,” sebut Regi.

Menurutnya, korban diupayakan tetap bisa bersekolah selama di Sentra Paramitha.

“Bisa sambil sekolah. Di sana juga ada beragam paket pelatihan keterampilan,” ucap Regi.

Adapun kronologi peristiwa berawal saat terjadinya perubahan bentuk tubuh korban L.

ILUSTRASI
ILUSTRASI (momchoice.id)

Ibu korban yang curiga langsung membawa sang anak melakukan pemeriksaan kesehatan di Puskesmas terdekat dan betapa terkejutnya saat diketahui korban hamil usia kandungan dua bulan.

Ibu korban langsung melaporkan ke Polsek Buer pada akhir September 2023, hingga kasus itu dilimpahkan ke Reskrim Polres Sumbawa.

Modus pelaku dan tempat kejadian perkara (TKP) beragam karena ada lebih dari satu orang.

Jika dengan tetangga karena sering berinteraksi seperti mengantarkan ke sekolah dan mengajak korban belanja ke toko swalayan sehingga kejadiannya di luar rumah, sedangkan kakek korban ketika datang berkunjung ke rumah anaknya kerap kali sang cucu meminta tidur di samping kakek.

Baca juga: Pria Bacok Kakek di Situbondo, Geram Tak Mau Memberi Air Kesembuhan, Korban Menolak Dikira Dukun

Orangtua korban yang tidak tahu apa-apa, tidak pernah curiga dengan beragam modus yang dilakukan pelaku.

"Sang kakek J sudah mengakui perbuatannya dilakukan sebanyak 2 kali. Saat itu ia tahu jika korban sudah sering melakukan perbuatan itu dengan tetangga," ujar Regi.

Awalnya korban hanya sebutkan dua pelaku yaitu tetangga dan teman ayahnya.

Baca juga: Nasib Ibu di Jember Melahirkan di Pinggir Jalan, Tak Digubris oleh Bidan, Minim Akses Kesehatan

Setelah pemeriksaan dan visum disebutkan lagi kakek kandung.

Dijelaskan, kondisi korban mengalami kebutuhan khusus artinya ada keterlambatan belajar dan gangguan emosional.

Meski mengalami kekerasan seksual, korban tampak biasa saja dan tidak ada trauma psikologis yang terlihat langsung.

"Dari keterangan korban, kekerasan seksual sudah dialami sejak duduk di bangku kelas 5 SD hingga sekarang ketika sudah SMP dengan pelaku yang berbeda hingga hamil," pungkasnya.

Ilustrasi
Ilustrasi (Kolase Istimewa/TribunJatim.com)

Ada pula kisah pilu lainnya.

Kisah wanita ngeluh perut kembung ternyata hamil viral di media sosial.

Yang mengejutkan, janin yang dikandung wanita tersebut bukannya tumbuh di rahim melainkan dekat ususnya.

Si wanita curhat sempat mengeluh perut kembung selama 10 hari.

Namun saat dilakukan pemeriksaan, ternyata wanita berusia 37 tahun tersebut tengah mengandung.

Usianya pun menginjak 23 minggu dengan janinnya tumbuh di dekat ususnya.

Kondisi yang menimpa wanita ini terungkap dalam jurnal New England Journal of Medicine.

Baca juga: KISAH Suami Selingkuhi Istri Hamil, Kecelakaan Mobil saat Kabur hingga Bangkrut, Sang Pelakor Kabur

Disebutkan bahwa ada janin yang tumbuh secara normal, namun tidak berada dalam rahim.

Ia pun terbang ke dokter di Perancis dari rumahnya di Reunion Island, salah satu wilayah Perancis yang berada di dekat Madagaskar dan Mauritius di Samudera Hindia.

Menderita kehamilan abdominal

Rupanya, ia mengalami kondisi medis langka yang didiagnosis sebagai kehamilan abdominal, sejenis kehamilan ektopik atau kehamilan di luar rahim, dikutip dari Daily Mail, via Kompas.com pada Rabu (13/12/2023).

Bayi tersebut diketahui berada di rongga antara organ usus dan perut atau tepatnya di rongga peritoneum, dengan plasenta menempel di bagian atas panggul.

Dokter kemudian meminta wanita itu menunggu hingga usia kehamilan 29 minggu untuk bisa melahirkan bayi yang ada di perutnya itu.

Baca juga: Nasib Bocah 12 Tahun Dijual Rp 140 Ribu ke Pria Dewasa, Dijajakan Nenek Demi Jagung, Kini Hamil Muda

Dalam proses persalinan, dokter membuat sayatan di perut sebelum memindahkannya ke unit perawatan intensif neonatal.

Meski sudah melahirkan, sang ibu masih harus menjalani operasi terpisah 12 hari setelah persalinan.

Hal itu dilakukan untuk mengeluarkan plasenta yang masih tersisa di dalam perut.

Baik ibu dan bayi, keduanya diizinkan pulang hampir 3 bulan setelah kelahiran.

Ilustrasi wanita hamil.
Ilustrasi wanita hamil. (SHUTTERSTOCK)

Tentang kehamilan abdominal

Sebagai informasi, kehamilan abdominal atau ektopik kemungkinan terjadi jika janin sudah mulai tumbuh di saluran tuba.

Adapun saluran tuba adalah saluran yang membawa sel telur dari ovarium ke rahim. Normalnya, janin baru akan tumbuh di rahim.

Seiring waktu, saluran tuba tersebut bisa pecah, sehingga menyebabkan janin keluar dari saluran reproduksi wanita dan menuju ke rongga tubuh lainnya.

Untuk kasus kehamilan abdominal, janin akan menempel dan berkembang menjadi bayi di bagian rongga perut.

Kemungkinan kematian janin pada kondisi kehamilan ektopik mencapai 90 persen.

Tak hanya itu, seperlima bayi yang selamat akan mengalami cacat lahir atau kerusakan otak.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved