Pasutri Bawa 144 Kg Sabu di Surabaya
Digaji Rp 200 Juta, Pasutri Asal Sumatera Diamankan Polisi di Surabaya, Jadi Kurir Sabu 144 Kg
Digaji Rp 200 Juta, Pasutri Asal Sumatera Diamankan Polisi di Surabaya, Jadi Kurir Sabu 144 Kg
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Samsul Arifin
Diduga Tanwir dan istrinya menjalani pekerjaan ini lebih dari satu kali. Setiap kali Tanwir dan istrinya mengantar sabu hingga ke luar kota atau luar Pulau Sumatera menggunakan mobil berbeda-beda.
Polisi saat menggeledah rumah mereka menemukan 5 kwitansi mobil.
Sabu sebanyak 144 kilogram di rumah Tanwir memang sengaja disimpan dari perintah bosnya. Ratusan narkotika golongan A itu didapat pada 3 Desember lalu.
Maksud sabu itu disimpan di sana agar ketika diperintah bosnya, dia tinggal berangkat.
K saat ini menjadi buron polisi. Setahunya Tanwir merupakan warga asal Sumatera. Namun, asal dari mana Tanwir mengaku tidak tahu.
"Saya gak tahu bos saya (K) sekarang ada di mana," ucap dengan raut muka menyesal.
Nilai ekonomis tangkapan sabu ini bila diedarkan kurang lebih Rp100,8 miliar. Bila beredar kurang lebih bisa dipakai 2,1 juta orang.
Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Imam Sugianto mengajak, semua elemen masyarakat berperan aktif berantas narkoba. Koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk instansi pemerintah, tokoh masyarakat, ulama, dan lembaga non-pemerintah terus ditingkatkan untuk menciptakan lingkungan yang bebas dari ancaman penyalahgunaan Narkoba.
Menurut Irjen Pol Imam perang melawan narkoba bukanlah tugas yang bisa dilakukan sendiri oleh kepolisian.
Peran aktif masyarakat untuk mencegah kejahatan Narkoba sangatlah penting.
Untuk itu dia berharap apabila mengetahui ada peredaran narkoba untuk segera menghubungi polisi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.