Pasutri Bawa 144 Kg Sabu di Surabaya
BREAKING NEWS: Pasutri Sumut Diciduk Polisi Surabaya Saat Antar Narkoba, Digeledah Ada 144 Kg Sabu
Sayangnya uang itu didapat dari hasil menjadi kurir narkoba. Keinginan tersebut belum terwujud, mereka tertangkap di Surabaya.
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Sudarma Adi
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Tony Hermawan
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sudah ada angan-angan bila berhasil mendapat uang Rp200 juta, pasangan suami istri asal Kota Tanjung Balai, Sumatera Utara yakni Tanwir (30) dan Ria Triani (28), digunakan untuk beli rumah.
Sayangnya uang itu didapat dari hasil pasutri jadi kurir narkoba. Keinginan tersebut belum terwujud, pasutri bawa 144 kg sabu tertangkap di Surabaya.
Pasutri ditangkap polisi atau Satresnarkoba Polrestabes Surabaya pada 4 Desember saat berada di sebuah hotel di kawasan Jalan Diponegoro, Surabaya.
Di dalam kamar mereka terdapat sabu-sabu sekitar 1 kilogram.
Polisi pun kerjasama dengan Polres Asahan untuk melakukan pengembangan, keduanya mengaku di rumah kontrakannya di Jalan Tawes Kecamatan Kisaran Kabupaten Asahan Sumatra Utara, terdapat banyak sabu.
Baca juga: Arti Obat Hexymer, Barang Selain Sabu dan Ganja yang Dibawa Ammar Zoni, Pihak Irish Bella Buka Suara
Satresnarkoba Polrestabes Surabaya kemudian kerjasama dengan kepolisian setempat. Di rumah pasutri asal Sumut ini terdapat 134 bungkus plastik teh cina warna merah, berisi sabu.
"Total sabu dari mereka 144.016 kilogram," ujar Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Pasma Royce dalam rilis, Rabu (20/12/2023).
Pasangan pasutri ini datang ke Surabaya lewat jalur darat dan laut. Mereka naik mobil Innova nomor polisi B 1462 PKT. Di bagian atap mobil dimodifikasi semacam ada kantong.
Modifikasi ini bisa meloloskan mereka dari pemeriksaan petugas pelabuhan.
Sampai Surabaya sabu sebanyak 1 kilogram akan diantar di dua titik.
Lokasi pertama sebanyak 20 bungkus paket teh cina warna kuning dikirim secara ranjau di halaman luar RS PHC Surabaya. Kedua sebanyak 29 bungkus teh cina warna kuning di halaman parkir RS PHC.
"Rencananya sabu itu akan dikirim pada 15 Desember," terang Pasma.
Baca juga: Alasan Tukang Cukur Rambut di Bangkalan Berujung Penjara, Konsumsi dan Jual Sabu, Biar Kuat Melek
Tanwir dan Ria dipamerkan ke publik pada Rabu (20/12). Mereka saat itu terlihat sering menunduk untuk menghindari jepretan kamera.
Tanwir sempat mengaku atasanya ialah K (DPO). Dia mengenalnya sekitar dua tahun yang lalu. Dia saat itu masih menjadi pemakai, lalu sesekali diminta K untuk mengantarkan sabu seberat satu atau dua gram di sekitaran Asahan.
Lama-kelamaan Tanwir dipercaya K. Sampai akhirnya Tanwir ditawari menjadi kurir lintas Sumatera-Jawa dengan honor ratusan juta.
Tanwir sepakat dengan tawaran tersebut karena sebagai pengantin yang baru menikah empat tahun segera ingin kelihatan mapan di mata keluarga
"Saya gak tahu bos saya (K) sekarang ada di mana," ucap dengan nada menyesal.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.