Pilpres 2024
Kota Balikpapan Disebut Cak Imin Sulit Listrik & Air Bersih, Wali Kota Tak Terima: Lihat Data Dulu
Pernyataan cawapres bernama asli Muhaimin Iskandar tentang Kota Balikpapan menimbulkan polemik.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Dalam Debat Cawapres lalu, Cak Imin menyebut jika Balikpapan masih kesulitan listrik, air bersih, serta jalan rusak.
Pernyataan cawapres bernama asli Muhaimin Iskandar tentang Kota Balikpapan tersebut kini menimbulkan polemik.
Pasalnya usai mendengar pernyataan Cak Imin tersebut, Wali Kota Balikpapan, Rahmad Masud, tidak terima.
Dia menyayangkan Cak Imin yang tidak melakukan verifikasi atau melihat terlebih dulu kondisi Balikpapan.
"Itu keliru, harusnya sebelum menyampaikan lihat data dulu, makanya yang disampaikan tidak tepat," kata Rahmad Masud pada Senin (25/12/2023).
Terlebih saat ini menurutnya Kota Balikpapan menjadi penyangga Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
"Kondisi Kota Balikpapan sebagai penunjang IKN sangat baik," imbuh Rahmad Masud.
Rahmad Masud juga menegaskan, pasokan listrik di Balikpapan bahkan lebih dari cukup.
Hal itu dibuktikan jarangnya mati listrik di wilayahnya tersebut.
Dia juga menuturkan, saat ini PLN tengah membangun konektivitas di tiga provinsi yakni Kaltim, Kalsel, dan Kalteng.
Ditambah konektivitas kelistrikan sistem Mahakam dapat menyuplai listrik ke Kaltim lebih dari cukup atau tanpa kedip.
"Lihat data dulu, baru disampaikan agar tidak keliru," jelas Rahmad Masud.
Sementara itu mengenai air bersih, Rahmad Masud memang mengakui memang masih terbatas.
Tetapi dia memastikan jika pemerintah kota terus meningkatkan infrastruktur, seiring dengan bertambahnya penduduk dampak dari IKN.
Baca juga: Profil Rahmad Masud, Wali Kota Balikpapan yang Sebut Cak Imin Salah Data soal Balikpapan Kasihan
"Adanya IKN Balikpapan begitu seksi sehingga berimbas di pertumbuhan penduduk yang kian pesat," tuturnya.
Melansir Kompas.com, saat ini ada dua waduk yang jadi akses air bersih untuk masyarakat Balikpapan.
Yakni Waduk Manggar yang memiliki produksi normal 1.100 liter per detiknya, dan Bendungan Teritib yang memiliki produksi normal 200 liter per detik.
Balikpapan juga tengah menyiapkan Embung Aji Raden untuk pemenuhan air bersih masyarakat Kota Balikpapan.
Embung Aji Raden rencananya akan memiliki produksi normal 150 liter per detik dan akan terintegrasi dengan Bendungan Teritib.
Di samping itu, Balikpapan mendapatkan pasokan air dari Bendungan Semoi Sepaku di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
Dari bendungan tersebut, Balikpapan bakal mendapat jatah 500 liter perdetik.
"Yang jelas untuk air bersih kami terus berupaya untuk memenuhinya untuk mewujudkan Kota Balikpapan sebagai livable city," ungkapnya.

Diketahui dalam Debat Cawapres Pilpres 2024 yang digelar KPU pada 22 Desember 2023 lalu, Cak Imin menyoroti infrastruktur di sejumlah Kota di Indonesia, di antaranya Kota Balikpapan.
Hal itu diungkapkan Cak Imin saat menjelaskan soal programnya membangun 40 kota di Indonesia setara Jakarta.
Cak Imin menyoroti tiga kota di Kalimantan yang dinilai bisa dilakukan perubahan, meliputi Balikpapan, Banjarmasin, dan Pontianak.
Perubahan tersebut tentunya melalui kebijakan fiskal, yaitu memberikan anggaran yang rata.
"Balikpapan kasihan, Banjarmasin kasihan, Pontianak kasihan, karena apa?"
"Kota-kota ini dalam waktu singkat bisa kita sulap menjadi lebih baik karena apa, fiskalnya yang kita sediakan dirataadilkan di masing-masing perkotaan," kata Cak Imin saat Debat Cawapres.
Lantas setelah Debat Cawapres, Cak Imin mengungkap alasan dirinya menyebut Balikpapan, Banjarmasin, dan Pontianak kasihan.
Untuk Banjarmasin, Cak Imin menyebut, di kota tersebut ada permasalahan infrastruktur jalan di antara jalan raya masih kurang dan kerusakan jalan terjadi di mana-mana.
Kemudian untuk Balikpapan, Cak Imin menyebut, permasalahannya bukan hanya jalan, tapi juga listrik dan air bersih.
Selanjutnya Pontianak, kata Cak Imin, di kota tersebut memiliki masalah anggaran.
Baca juga: Kesamaan Momen Gibran dengan Jokowi di Debat Pilpres: Prabowo Tak Tahu TPID, Cak Imin Tak Tahu SGIE
Rahmad Masud sendiri adalah Wali Kota Balikpapan yang menjabat sejak 2021 hingga 2024 mendatang.
Rahmad Masud menjabat sebagai Wali Kota saat dirinya masih berusia 45 tahun.
Wali Kota Balikpapan ini lahir di Balikpapan, 12 Mei 1976.
Tak hanya dikenal sebagai politikus, melainkan Rahmad Masud juga seorang pengusaha.
Sebelum menjadi Wali Kota Balikpapan, Rahmad Masud pernah menjadi Wakil Wali Kota Balikpapan yang berpasangan dengan Rizal Effendi untuk periode 2016-2021.
Pada Pilkada Kota Balikpapan 2020 lalu, dirinya maju mencalonkan diri sebagai Wali Kota bersama dengan Thohari Azis.
Di Pilkada 2020, pasangan Rahmad Masud dan Thohari Azis diusung Golkar, PDI Perjuangan, PKS, Gerindra, PAN, PKB, Partai Demokrat, dan Perindo.
Pasangan tersebut maju sebagai calon tunggal (dengan nomor urut KANAN) dan melawan kotak kosong.
Pasangan Rahmad Masud dan Thohari Azis pun unggul hingga kemudian dilantik menjadi Wali Kota Balikpapan periode 2021-2024, Senin (31/5/2021).
Dilihat dari riwayat pendidikannya, pendidikan terakhirnya yaitu dengan gelar S2 di FEB Universitas Mulawarman yang lulus pada tahu 2020 lalu.
Selain menjadi Wali Kota Balikpapan, Rahmad Masud juga seorang Komisaris Utama PT Sinar Pasific.
Rahmad Masud juga memiliki berbagai pengalaman organisasi, tercatat menjabat sebagai Ketua DPC Partai Golkar Balikpapan periode 2021-2026.
Relawan Prabowo-Gibran Ponorogo Gelar Syukuran Potong 9 Tumpeng, Gas Pol Dukung Kang Giri di Pilkada |
![]() |
---|
Mahfud MD Akui Tak ada Tawaran dari Prabowo-Gibran, Deretan Tokoh Jatim Berpotensi Masuk Kabinet |
![]() |
---|
Pilpres 2024 Berakhir, PKB dan NasDem Kini Merapat ke Prabowo-Gibran, Begini Reaksi Santai PAN |
![]() |
---|
Analisa Peta Politik Pasca Pilpres 2024, PKB Berpotensi Gabung Kabinet Prabowo-Gibran, PDIP Oposisi |
![]() |
---|
Pilpres 2024 Tuntas, Demokrat Jatim Ajak Semua Pihak Bersatu: Rapatkan Barisan, Songsong Masa Depan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.