Kisah Inspiratif
Dusun Kajar Kuning di Lereng Semeru, Siang Pakai Mikrohidro Malam Pakai PLN
Ada teknologi mutakhir di sungai itu berupa Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH). Dalam referensi ilmiah, mikrohidro ialah pembangkit listrik
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Sudarma Adi
Sementara itu, Senior Manager Komunikasi dan Umum PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Timur, Kemas Abdul Gaffur ketika dihubungi menjelaskan, wilayah Jawa Timur sangat istimewa.
Keberadaan aliran air sangat melimpah. Seirima dengan Sucipto, sumber daya alam ini secara konsisten dimanfaatkan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) skala kecil.
"Hingga sekarang PLN memiliki 38 unit Pembangkit Listrik Energi Baru Terbarukan (EBT) di Jawa Timur dengan daya mampu 334.4 Megawatt. Sebanyak 5 unit di antaranya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) dan 1 unit Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) yang mampu menghasilkan daya sekitar 13.2 MW," ujar Kemas.
Dalam pengelolaan PLTM dan PLTMH, 1 unit dikelola sepenuhnya oleh PLN dan 4 unit dikelola bersama dengan Independent Power Producer (IPP).
IPP adalah perusahaan dibentuk oleh sponsor atau konsorsium, untuk melaksanakan perjanjian jual beli listrik dengan PLN dan untuk mengembangkan, membangun, memiliki, dan mengoperasikan pembangkit listrik.
Adapun lokasinya tersebar di seluruh Jawa Timur antara lain; PLTM Lodagung di Blitar, PLTMH Taman Asri di Malang, PLTM Kanzy 1 di Pasuruan, PLTM Sumber Arum 2 dan PLTM Bayu di Banyuwangi serta PLTM Sampean Baru di Bondowoso.
"Untuk itu, PLTM dan PLTMH menjadi pilihan utama dalam mendukung kebutuhan listrik masyarakat. PLN tentunya terus berupaya memanfaatkan potensi sumber energi baru terbarukan dan mengajak masyarakat untuk turut terlibat seperti misalnya dengan IPP, " jelasnya.
Keserasian PLN dan Mikrohidro di Dusun Kajar Kuning
Selepas pukul 12.00 WIB, 9 Desember 2023. Hawa Dusun Kajar Kuning meskipun sudah masuk setengah hari, tapi tak terasa terik.
Sangat cocok bila mengisi tenaga dengan singgah ke warung rujak, yang letaknya berhadapan dengan sebuah masjid yang searah dengan jalur menuju pos pantau Gunung Semeru.
Siang itu ada 5 orang menunggu sebuah makanan khas Jawa Timur-an buatan perempuan sepuh yang dipanggil warga sekitar 'Mbak Um'.
Ada salah seorang laki-laki perawakannya mirip binaragawan. Dia memakai kaos singlet warna hitam, dan di lengannya ada tato gambar mawar, yang warna tintanya sudah memudar.
Kendati penampilannya sangar, dia cukup ramah. Saat saya mengeluarkan handphone serta charger dari tas, buru-buru dia mengunyah makanan sembari menawari saya mengisi daya baterai di colokan listrik yang menempel di tembok, dekat dirinya duduk.
"Sini ngecash di sini. Baterai hape bisa terisi full padahal listriknya dari air sungai," katanya membuka obrolan. Orang-orang pun tertawa mendengarnya. Ahmad Suka (40) pun menimpali, "Kulkas, handphone saya listriknya dari PLN dan dari sungai (Mikrohidro)," ujarnya. "Oh ya Masjid Al-Muttaqin itu juga sama menggunakan dua sumber listrik," terangnya, sambil menunjuk masjid yang berada di seberang warung.
Menurut Ahmad Suka, PLN dan PLTMH di Dusun Kajar Kuning telah cukup memenuhi kebutuhan warga. Ratusan rumah di dusun yang ditinggali banyak penambak pasir itu, sekarang tak pernah kekurangan pasokan listrik.
Adanya mikrohidro dan PLN, warga kerap bergantian menggunakan dua sumber listrik itu.
Seorang ibu usia 55 bernama Luginem yang sedang antre rujak, ikut menimbrung obrolan. Dia menjelaskan di rumahnya bila siang menggunakan listrik dari mikrohidro, sedangkan ketika malam baru beralih ke listrik PLN.
Ada alasan mengapa pasokan listrik digunakan bergantian. Listrik dari mikrohidro rentan padam apabila di sungai terdapat banyak sampah. Namun, dengan menggunakan listrik bergantian bisa menjadi hemat.
"Satu bulan bayar Rp70 ribu sudah bisa digunakan untuk rice cooker, sanyo, tv, bahkan mesin cuci," terang Luginem. Selesai makan dan istirahat sekitar hampir satu jam, saya pun berpamitan pergi.
Saya menuju jalan aspal mengarah ke arah timur, sejalur dengan aliran Sungai Besuk Semut. Hujan mulai turun ketika melintasi hutan pinus.
Sekitar satu kilometer ada sebuah rumah ukuran kira-kira ukuran 10x15 meter, yang mana dari luar tampak ada empat ibu-ibu di samping rumah tersebut sibuk sedang memproduksi makanan olahan. Ternyata rumah itu tempat produksi keripik salak.
Di rumah itu ada 5 mesin penggorengan. Setiap hari kelima mesin tersebut selalu menyala dari pagi pukul 9 hingga pukul 7 malam.
Bahan bakar mesin itu selain menggunakan arang, juga listrik. Karena, untuk mengubah daging salak menjadi keripik yang renyah tidak bisa dimasak menggunakan banyak minyak goreng. Satu lagi, salak harus dimasak dengan suhu 200 derajat Celcius.
"Adanya dua sumber listrik, saya gak khawatir bila salah satu sumber padam. Tinggal pindah sumber saja, saya tetap produksi," ucap Winarno, pemilik home industri keripik salak itu.
Sucipto merespon dengan senyum-senyum ketika saya ceritakan tentang testimoni-testimoni para tetangganya.
Laki-laki yang kini sudah menginjak usia 55 tahun dan telah memiliki 3 cucu kemudian mengatakan hingga sekarang sudah membuat 280 lebih mikrohidro yang kemudian ditempatkan di berbagai daerah terpencil di Indonesia.
Di tengah isu krisis batu bara, dirinya percaya sumber mata air masih bisa menjadi solusi. Oleh karena itu, dia optimistis PLTMH bisa menjadi energi masa depan.
"Kalau datang untuk belajar mikrohidro, datang untuk ingin tahu perhitungan teknik seperti apa yang dibutuhkan, dan bersedia juga basah kuyup di sungai, silahkan datang. Dengan senang hati saya akan berikan ilmu mikrohidro," ujarnya.
Dusun Kajar Kuning
Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH)
Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM)
listrik
Mikrohidro
PLN
Sucipto
Lumajang
TribunJatim.com
Tribun Jatim
lereng Semeru
Cara Menjadi Konten Kreator ala Lady Meralia, Viral dari 'Relationship Goals': Ide Ketika Bengong |
![]() |
---|
Kisah Pria Kota Madiun Koleksi Ratusan Uang Kertas dari Berbagai Negara, Uang Tertua di Era Kolonial |
![]() |
---|
Kisah Wanita Pejuang HAM Kasus 1965, Dilarang Masuk Lagi ke Indonesia, Malah Dipuja di Timor Leste |
![]() |
---|
KIAT Sukses Ternak Perkutut 'Cristal Bird Farm', Tetaskan Indukan Berkualitas Berbuah Omzet Jutaan |
![]() |
---|
KIAT Sukses Eco Printing Buatan Ani Warga Pasuruan, Manfaatkan Limbah Berujung Omzet 20 Juta Sebulan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.