Pilpres 2024
Beda Reaksi Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto Soal Relawannya Jadi Korban Kekerasan & Penganiayaan
Ternyata beda reaksi Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto soal relawannya jadi korban kekerasan dan penganiayaan oleh oknum anggota TNI.
TRIBUNJATIM.COM - Penganiayaan dan kekerasan kembali terjadi dan dirasakan oleh relawan yang mendukung dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden di Pilpres 2024.
Sementara itu, kampanye capres-cawapres sudah menginjak hari ke-36.
Namun, relawan capres dan cawapres nomor urut 2 Prabowo-Gibran dan nomor urut 3 Ganjar-Mahfud harus mengalami kekerasan dan penganiayaan
Kekerasan terhadap dua relawan paslon peserta Pilpres 2024 berlangsung pada waktu dan tempat berbeda serta pelaku yang berbeda pula.
Kekinian, tujuh relawan pasangan capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD diduga dianiaya secara bersama-sama oleh oknum anggota TNI di depan Markas Kompi B Yonif Raider 408/Sbh Jalan Perintis Kemerdekaan Boyolali, pada Sabtu (30/12/2023).
Akibat kejadian itu, para relawan mengalami luka-luka. Lima orang menjalani rawat jalan dan dua lainnya masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Dugaan pengeniayaan itu terekam video dan tersebar di media sosial.
Dandim 0724/Boyolali Letkol Inf Wiweko Wulang Widodo membenarkan peristiwa relawan Ganjar-Mahfud diduga dianiaya secara bersama-sama oleh oknum anggota TNI.
Ada tujuh relawan yang diduga dianiaya dalam kejadian itu.
"Saya sampaikan kasus penganiayaan tersebut benar adanya dan pelakunya adalah beberapa oknum anggota dari Yonif 408/Sbh. Perlu diketahui sampai saat ini Denpom IV/Surakarta masih meminta keterangan terhadap para anggota untuk kepentingan proses hukum," kata Wiweko didampingi Danyonif 408/SBH Letkol (Inf) Slamet Hardiyanto dalam konferensi pers di Makodim 0724/Boyolali, Jawa Tengah, Minggu (31/11/2023).
Wiweko menceritakan, dugaan penganiayaan terjadi di depan Asrama Kompi Senapan B Yonif 408/Sbh pukul 11.19 WIB.
Bermula saat beberapa anggota melaksanakan olahraga bersama bola voli mendengar suara bising dari beberapa kendaraan knalpot brong yang membuat mereka tidak nyaman.
Kendaraan knalpot brong itu melintas secara terus-menerus dan berulang kali. Kemudian beberapa oknum anggota secara spontan keluar dari asrama menuju jalan di depan asrama mencari sumber suara kendaraan knalpot brong.
Menurut Wiweko, oknum anggota hendak mengingatkan kepada pengendara yang menggunakan kendaraan knalpot brong hingga terjadi dugaan penganiayaan terhadap relawan.
"Setelah terjadi penganiayaan selanjutnya beberapa korban dibawa ke RSU Pandan Arang Boyolali untuk mendapat pertolongan dan saat ini masih ada dua orang yang sedang menjalani rawat inap," kata dia.
Dia mengungkapkan, motif sementara dugaan penganiayaan tersebut karena salah paham.
"Informasi sementara yang diterima bahwa peristiwa tersebut terjadi secara spontanitas. Karena adanya kesalahpahaman antara kedua belah pihak," jelasnya.
Sedang ditangani Denpom
Wiweko menambahkan, peristiwa itu telah ditangani oleh Denpom IV/Surakarta. Oknum anggota yang diduga terlibat dalam penganiayaan akan diproses sesuai prosedur. Pihaknya juga berkoordinasi dengan pihak terkait untuk pengobatan korban.
"Saat ini permasalahan sudah ditangani oleh Denpom IV/Surakarta untuk melakukan proses hukum sebagaimana mestinya sesuai prosedur yang berlaku serta berkoordinasi dengan para pihak terkait untuk membantu pengobatan terhadap para korban yang saat ini dirawat di rumah sakit," jelas dia.
Pihaknya menyesalkan dan menyayangkan terkait peristiwa tersebut.
"Kami menyesalkan dan menyayangkan kejadian kekerasan yang dilakukan oleh oknum anggota kita terhadap masyarakat dan komitmen pimpinan TNI AD untuk menegakkan aturan hukum yang berlaku. Siapa pun oknum anggota yang terbukti bersalah dalam kasus penganiayaan tentu akan diambil langkah dan tindakan secara profesional dan proporsional sesuai prosedur hukum yang berlaku," terang dia.
Terpisah, Ketua DPC PDI-P Boyolali Susetya Kusuma Dwi Hartanta mengatakan, meski keluarga korban sudah melaporkan ke Denpom IV/4 Surakarta, DPC tetap akan memfasilitas terkait kasus tersebut.
Bahkan, kata dia, DPC PDI-P sudah berkoordinasi dengan TPD dan TPN Ganjar-Mahfud terkait pendampingan hukum kepada korban.
"DPC PDI-P tetap berada di belakang tentunya memfasilitasi segala sesuatunya dan mendukung langkah-langkah ini tentunya. Kami juga sudah berkoordonasi dengan TPD dan TPN tentunya beliau yang ada di TPD dan TPN sudah siapkan langkah-langkah (pendampingan hukum)," ungkap dia.
Lalu seperti apa respon capres Prabowo dan Ganjar menyikapi kekerasan yang dialami para relawannya?
Selengkapnya dirangkum Tribunnews.com ( grup TribunJatim.com ), Senin (1/1/2024).
1. Respons Prabowo
Pada Jumat (22/12/2023) lalu, seorang pria di Sampang, Madura, Jawa Timur bernama Muara (50) menjadi korban kekerasa berupa penembakan oleh orang tak dikenal (OTK).
Muara merupakan relawan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.
Di lingkungan tempat tinggalnya, korban dikenal sebagai tokoh masyarakat.
Muara juga termasuk sosok yang religius.
Ia memiliki perkumpulan pengajian dan selawatan di kediamannya.
Setelah penembakan, Muara dilarikan ke rumah sakit setempat terkena tembakan di paha dan punggung.
Terkait insiden penembakan yang dialami Muara, pihak kepolisian masih mendalami kasus tersebut.
Kapolsek Banyuates, AKP Rochim Soenyoto, menuturkan pihaknya tengah mengumpulkan keterangan dari warga setempat.
Prabowo Subianto juga buka suara soal kasus penembakan yang menimpa relawannya itu.
Dia meminta kepolisian mengusut tuntas motif pelaku melakukan aksi tersebut.
Prabowo Subianto mengaku prihatin dengan adanya kasus penembakan tersebut.
Meski demikian ia bersyukur kondisi terkini korban sudah dalam keadaan stabil.
Hal ini disampaikan Prabowo saat ditemui seusai acara silaturahmi ulama dan tokoh masyarakat se-Aceh di Hotel Hermes, Ulee Kareng, Banda Aceh pada Selasa (26/12/2023).
Menhan RI itu mengatakan bahwa dirinya masih menunggu hasil penyelidikan yang dilakukan Korps Bhayangkara.
2. Respon Ganjar
Relawan Ganjar-Mahfud dianiaya bersama-sama oleh oknum anggota TNI di depan Markas Kompi B Yonif Raider 408/Sbh Jalan Perintis Kemerdekaan Boyolali pada Sabtu (30/12/2023).
Menyikapi hal itu, Ganjar mengaku langsung menghubungi Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Maruli Simanjuntak, hingga Panglima Kodam (Pangdam) setempat.
Mantan Gubernur Jawa Tengah itu menegaskan bahwa kekerasan tidak bisa dibenarkan.
"(Ada relawan) bawa motor, dicegat, kemudian dikamplengi (dipukuli). Langsung kita urus, Panglima TNI, Kasad, Pangdam, saya kontak semua, (tindakan oknum ini) tidak benar ini, langsung semua dihukum, responsnya cepat," kata Ganjar saat menyampaikan sambutan di Pondok Pesantren (Ponpes) An-Nawawi Berjan di Lugosobo, Gebang, Purworejo, Minggu (31/12/2023).
Tak hanya itu, Ganjar Pranowo menjenguk relawannya itu di rumah sakit.
Ganjar ditemani oleh sang istri yakni Siti Atikoh saat ke RSUD Pandan Arang Boyolali, Jawa Tengah, pada Minggu (31/12/2023) malam untuk menjenguk Slamet Andono dan Arif Diva.
Raut muka Ganjar nampak sedih melihat keadaan korban.
Bahkan, sang istri Siti Atikoh terlihat menangis lantaran tak kuasa melihat kondisi para relawan Ganjar-Mahfud ini.
“Saya datang kesini sebagai bentuk pertanggungjawaban karena dia pendukung saya. Dari tujuh anak yang mengalami, ada dua yang masih dirawat. Satu (korban) saya tidak sempat ngomong karena masih tidur, karena situasinya masih bengkak-bengkak, yang satu sudah bisa diajak bicara,” kata Ganjar usai menjenguk korban.
Dikatakan Ganjar dirinya sempat berdiskusi dengan pihak rumah sakit terkait kondisi dari Slamet Andono dan Arif Diva yang menjadi korban penganiayaan.
“Hasil pemeriksaan dokter baik dan bagus ya, tidak ada gegar otak. Tulang tengkoraknya bagus, terus kemudian otaknya bagus, satu memar patah gigi,” jelas Ganjar.
Lebih jauh, Capres berambut putih ini juga mengatakan bahwa dia mendengarkan langsung cerita dari para korban mengenai peristiwa penganiayaan.
“Memang mendengarkan cerita dari dia (korban). Jadi kejadiannya dia lagi berhenti di lampu merah. Tiba-tiba di pukul tidak ada cerita, jadi kalo ada penjelasan lain rasa-rasa harus pengadilan biar semuanya sama,” tegas Ganjar.
“(Yang) pertama menceritakan itu dia ditarik ke dalam dipukuli mereka berseragam,” tambah Ganjar.
Ganjar turut mengimbau kepada semua pihak dalam menyelesaikan masalah tidak boleh ada kekerasan bahkan sampai main hakim sendiri.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
---
Berita Artis dan Berita Jatim lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com
Pilpres 2024
Relawan Ganjar Dihajar Oknum TNI
relawan Prabowo-Gibran ditembak
Prabowo Subianto
Ganjar Pranowo
Tribun Jatim
berita artis terkini
berita seleb terkini
relawan
Relawan Prabowo-Gibran Ponorogo Gelar Syukuran Potong 9 Tumpeng, Gas Pol Dukung Kang Giri di Pilkada |
![]() |
---|
Mahfud MD Akui Tak ada Tawaran dari Prabowo-Gibran, Deretan Tokoh Jatim Berpotensi Masuk Kabinet |
![]() |
---|
Pilpres 2024 Berakhir, PKB dan NasDem Kini Merapat ke Prabowo-Gibran, Begini Reaksi Santai PAN |
![]() |
---|
Analisa Peta Politik Pasca Pilpres 2024, PKB Berpotensi Gabung Kabinet Prabowo-Gibran, PDIP Oposisi |
![]() |
---|
Pilpres 2024 Tuntas, Demokrat Jatim Ajak Semua Pihak Bersatu: Rapatkan Barisan, Songsong Masa Depan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.