Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pilpres 2024

Ketua Relawan Pemenangan Prabowo-Gibran Madura Ancam Laporkan Anggota Bawaslu ke Polisi

Ketua Relawan Pemenangan Prabowo - Gibran Madura Ancam Laporkan Anggota Bawaslu Pamekasan ke Polisi imbas pernyataan money politik

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Samsul Arifin
Istimewa
Ketua Barisan Milenial Madura (BMM) 08, Khairul Kalam (kiri) memakai baju adat Madura saat bertemu dengan Ketua Tim Relawan Pemenangan Prabowo Subianto di Pilpres 2024, Fauzi Baadila di Kantor Pemenangan Prabowo Subianto, Jalan Letjen S. Parman, Kecamatan Palmerag, Kota Jakarta Barat 

TRIBUNJATIM.COM, PAMEKASAN - Ketua Barisan Milenial Madura (BMM) 08, Khairul Kalam naik pitam dengan pernyataan Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Data Informasi Bawaslu Pamekasan, Suryadi yang menyatakan terdapat dugaan pelanggaran politik uang (money politik) saat acara silaturahmi Haji Khairul Umam, CEO PT Bawang Mas Grup dengan pendakwah kondang, Gus Miftah.

Ia merespons pernyataan dari salah satu anggota Bawaslu Pamekasan yang kini viral di berbagai media tersebut.

Penuturan Khairul Kalam, pernyataan salah satu anggota Bawaslu Pamekasan yang beredar di berbagai media itu bahwa Bawaslu Pamekasan meyakini ada dugaan pelanggaran Pemilu berdasarkan pasal 523 Undang-Undang nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu terkait money politik saat acara silaturahmi Haji Her dan Gus Miftah beberapa hari lalu.

"Dugaan adanya money politik ini berdasarkan video viral kegiatan saat Haji Her bersilaturrahmi dengan Gus Miftah lalu membagi-bagikan uang," kata Khairul Kalam, Kamis (4/1/2023).

Menurut dia, bagi-bagi uang yang dilakukan Gus Miftah tersebut merupakan bentuk sedekah dari Haji Her yang dibagikan ke karyawannya dan masyarakat sekitar.

Dirinya mewakili relawan pemenangan Prabowo - Gibran di Madura merasa keberatan dengan pernyataan yang dikeluarkan oleh salah satu anggota Bawaslu Pamekasan karena dikaitkan dengan adanya dugaan money politik yang dilakukan paslon Capres - Cawapres nomor urut 2 Prabowo - Gibran.

"Kami merasa Bawaslu Pamekasan memframing paslon Capres - Cawapres Prabowo - Gibran seolah-olah melakukan kegiatan money politik pada acara silaturahmi itu, padahal tidak begitu yang sebenarnya," protesnya.

Pria yang juga menjabat Wakli Ketua DPC Gerindra Pamekasan ini menilai Bawaslu Pamekasan terlalu genit dan berlebihan yang ingin memanggil Haji Her dan Gus Miftah terkait video viral yang membagikan uang ke masyarakat tersebut.

Padahal beberapa kali Gus Miftah telah mengklarifikasi bahwa video viral dirinya yang membagikan uang tersebut bukan kegiatan kampanye dari pasangan Prabowo - Gibran.

"Dalam video yang beredar itu tidak pernah ada ajakan dari Gus Miftah untuk mendukung dan memilih Prabowo - Gibran," tegasnya.

"Apalagi Haji Her, juga tidak mengajak masyarakat dan karyawannya untuk memilih dan mendukung Prabowo - Gibran," tegas dia lagi.

Kalam menyarankan Bawaslu Pamekasan agar cukup memanggil seseorang yang membentangkan kaos bergambar Prabowo - Gibran di belakang Gus Miftah tersebut saat bagi-bagi uang ke karyawan Haji Her dan masyarakat sekitar.

Sebab bisa saja orang itu kagum dengan sosok Prabowo lalu membawa kaos saat acara silaturahmi Haji Her dan Gus Miftah tersebut.

Pengamatan dia, selama ini sosok Haji Her dikenal sebagai pengusaha tembakau Madura yang dermawan dan suka membantu serta membagikan uang ke masyarakat.

Bahkan bagi-bagi uang itu kerap dilakukan Haji Her dalam setiap pekannya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved