Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ramadan 2024

Ramadan 2024 Sebentar Lagi, Simak Niat Puasa Qadha dan Tata Caranya untuk Membayar Utang Puasa

Ramadan 2024 sebentar lagi. Simak tata cara dan niat puasa qadha Ramadan untuk membayar utang puasa.

Editor: Elma Gloria Stevani
Pexels.com/Monstera
Mari menyimak tata cara dan niat puasa qadha Ramadan untuk membayar hutang puasa. 

TRIBUNJATIM.COM -  Ramadan 2024 sebentar lagi.

Bagi umat Islam yang kemarin tidak dapat melakukan puasa secara penuh, maka wajib hukumnya untuk melakukan puasa qadha.

Dalam artikel ini Tribunners akan menyimak tata cara dan niat puasa qadha Ramadan untuk membayar utang puasa.
 
Aturan Islam sejatinya sangat mempermudah umat Muslim untuk meraih pahala.

Jika saat melaksanakan puasa Ramadhan seseorang berhalangan melaksanakan puasa maka ia dapat melakukan puasa pengganti di luar bulan Ramadan.

Puasa ini disebut puasa Qadha.
 
Mengutip Panduan Terlengkap Ibadah Muslim Sehari-hari (2018) karya Habibillah, puasa Qadha adalah puasa yang dilakukan oleh seseorang untuk mengganti puasa wajib yang tertinggal karena satu hal yang membuat seseorang tidak mampu menjalankan puasa tersebut tanpa unsur kesengajaan.

Lalu, apakah puasa qadha wajib dilakukan secara berurutan?

Dilansir dari Kemenag.go.id, qadha puasa Ramadhan wajib dilaksanakan sebanyak hari yang telah ditinggalkan, sebagaimana termaktub dalam Surah Al-Baqrah ayat 184. Dan tidak ada ketentuan lain terkait tata cara qadha selain dalam ayat tersebut.

Mengenai wajib atau tidaknya atau qadha puasa dilakukan secara berurutan terdapat dua pendapat.

Pendapat pertama, menyatakan bahwa jika hari puasa yang di­tinggalkannya berurutan maka qadha harus dilaksanakan secara berurutan pula, lantaran qadha merupakan pengganti puasa yang telah ditinggalkan, sehingga wajib dilakukan secara sepadan.

Pendapat kedua, menyatakan bahwa pelaksanaan qadha puasa tidak harus dilakukan secara berurutan, lantaran tidak ada satu­ pun dalil yang menyatakan qadha puasa harus berurutan. Sementara Al-Baqarah ayat 184 hanya menegaskan bahwa qadha puasa, wajib dilaksanakan sebanyak jumlah hari yang telah ditinggalkan. Selain itu, pendapat ini didukung oleh pernyataan dari sebuah hadits yang sharih jelas dan tegas). Sabda Rasulullah SAW:

قَضَاءُ رَمَضَانَ إنْ شَاءَ فَرَّقَ وَإنْ شَاءَ تَابَعَ

Artinya "Qadha' (puasa) Ramadhan itu, jika ia berkehendak, maka ia boleh melakukannya terpisah. Dan jika ia berkehendak, maka ia boleh melakukannya berurutan. " (HR. Daruquthni, dari Ibnu 'Umar).

Dari kedua pendapat tersebut di atas, kami lebih cendong kepada pendapat terakhir, lantaran didukung oleh hadits yang sharih (jelas).

Sementara pendapat pertama hanya berdasarkan logika yang bertentangan dengan nash hadits yang sharih, sebagaimana tersebut di atas.

Dengan demikian, qadha puasa tidak wajib dilakukan secara berurutan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved