Berita Viral
Nasib Mayor PJK, Kepala Markas TNI yang Jadi Penyimpanan Kendaraan Curian, Pomdam V/Brawijaya Tegas
Terbongkarnya kasus Markas TNI jadi penampungan kendaraan curian mengungkap peran Kopral AS dan Mayor PJK.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Terbongkarnya kasus Markas TNI jadi penampungan kendaraan curian mengungkap peran Kopral AS dan Mayor PJK.
Sosok Kopral AS dan Mayor PJK diduga terlibat membantu para pelaku curanmor atau pencurian kendaraan bermotor.
Kini, nasib keduanya pun terungkap.
Pomdam V/Brawijaya tegas.
Baru-baru ini, polisi mengungkap tempat penampungan kendaraan curian di wilayah Sidoarjo.
Semua berawal dari penangkapan pelaku curanmor bernama Eko Irianto oleh Polda Metro Jaya.
Polisi kemudian melakukan pengembangan.
Pelaku yang tergabung dalam sindikat, mengaku kerap menyembunyikan sepeda motor dan mobil hasil curian di kantor TNI yang berada di wilayah Sidoarjo.
Untuk memastikan pengakuan tersebut Polda Metro Jaya berkoordinasi dengan Polisi Militer Kodam (Pomdam) V/Brawijaya.
Personel gabungan pun pada Kamis (4/1/2024) , bergerak menuju lokasi yang disebutkan Eko Irianto.
Baca juga: Terbongkar Gudang TNI AD di Sidoarjo Jadi Tempat Penyimpanan Kendaraan Curian, 3 Anggota Sekongkol
Di lokasi tersebut ditemukan banyak sepeda motor dan mobil.
Di sana ditemukan sepeda motor sebanyak 215 unit.
Merek dan jenisnya bermacam-macam.
Ada kendaraan roda dua jenis kopling, namun kebanyakan adalah sepeda motor matik.
Sedangkan mobil yang ditemukan jumlahnya 49 unit.
Kebanyakan jenis minibus seperti Carry, Avanza, atau pun Grandmax.
Baca juga: Polisi & Pomdam Bongkar Sindikat Curanmor, 215 Motor dan 49 Mobil Curian Disimpan di Markas Sidoarjo
Sindikat ini melibatkan dua oknum TNI.
Ialah Kopda AS yang tugas di markas pengadaan fasilitas, dan satunya lagi Mayor inisial PJK tugas di markas untuk perlengkapan persenjataan.
Dalam keterangan Eko Irianto, dua oknum TNI bisa masuk dalam masalah tersebut diawali mengenal Kopda AS.
Hingga pada akhirnya sekira Juni 2023 lalu, Eko Irianto meminta bantuan kepada Kopda AS disediakan tempat untuk menampung ratusan kendaraan yang akan dikirim ke Timor Leste.
Dari obrolan tersebut Kopda AS menghubungi rekannya yaitu Mayor PJK.
Mayor PJK memang merupakan kepala markas.
Sehingga memiliki wewenang menyetujui atau tidak. Singkat cerita, sepeda motor dan mobil hasil curian Eko Irianto dapat tertampung di wilayah kerja Mayor PJK.
Lokasi penyimpanan ada empat titik.
Di antaranya rumah dinas yang tidak berpenghuni, lahan kosong samping lapangan tenis, aula, hingga gudang.
Unit paling banyak ada di lahan kosong samping lapangan tenis dan gudang.
Eko Irianto mengaku sepeda motor dan mobil curian biasa dikirim ke Timor Leste.
Setidaknya dalam rentan waktu tahun 2023 pengiriman sudah dilakukan sebanyak tiga kali.
Pengiriman dilakukan melalui jalur darat dan laut.
"Kendaraan dimasukkan ke dalam kontainer. Setiap kirim biasanya terisi 4 unit kendaraan roda empat dan 20 kendaraan roda dua," terang Eko dalam keterangan tertulis.
Baca juga: Sialnya Nasib Wanita Bawa Rp9 Juta saat Beli Make Up, Ditinggal 15 Menit Langsung Lenyap dari Bagasi
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) V/ Brawijaya Kolonel Infantri Rendra Dwi Ardani ketika dikonfirmasi membenarkan adanya penggerebekan tersebut.
Dalam ungkap kasus itu, Pomdam V/Brawijaya sifatnya membantu Polda Metro Jaya, karena tindak pidana penggelapan kendaraan bermotor yang dilakukan EI (Eko Irianto) diduga melibatkan oknum anggota TNI di Jawa Timur.
"Pomdam V/ Brawijaya telah membentuk tim investigasi independen untuk menangani kasus tersebut, yang mana saat ini masih dalam proses penyidikan," terang Kolonel Infantri Rendra Dwi.
Apabila ada keterlibatan pihak sipil proses penanganan diserahkan kepada kepolisian, khususnya Polda Metro Jaya atau Polda Jatim.
Sedangkan, apabila dua oknum TNI terbukti terlibat maka diproses sesuai aturan hukum militer yang berlaku.
Ia memastikan semua penanganan akan berlangsung secara transparan dan adil, sebagai wujud langkah TNI berkomitmen menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran hukum.
"Masyarakat dapat melihat bahwa kasus ini akan diselesaikan secara objektif dan tidak ada intervensi dari pihak-pihak tertentu," imbuh Kapendam.
Baca juga: Tiga Oknum Anggota TNI dari Perwira Menengah Hingga Tamtama akan Diperiksa Soal Sindikat Curanmor
Sementara itu dilansir dari Kompas.com, Rendra mengungkapkan dua anggota TNI itu sudah ditahan.
"Kedua oknum anggota yang diperiksa sedang ditahan," katanya, seperti dilansir dari Kompas.id.
Dia menegaskan, dua oknum tersebut akan mendapatkan sanksi tegas apabila terbukti terlibat dalam kejahatan.
"Hasil penyidikan akan diumumkan secara transparan kepada publik. Jika anggota TNI AD tersebut terlibat dan terbukti bersalah melakukan tindak pidana, akan diproses hukum sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku," kata dia.
Video peristiwa terbongkarnya temuan kendaraan curian di Sidoarjo tersebut sebelumnya juga viral di media sosial.
Salah satunya diunggah oleh akun TikTok @ayoberanilaporkan9.
Dalam video tersebut tampak sejumlah petugas berseragam TNI berada di sebuah gudang.
Petugas tersebut lalu terlihat memeriksa pikap berisi kendaraan bermotor yang tertutup terpal warna biru.
"Gudang Balkir Pusziad Buduran-Sidoarjo. Tempat peyimpanan ramor curian perwira berpangkat mayor diamankan POM," tulis akun @ayoberanilaporkan9.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Markas TNI jadi penampungan kendaraan curian
Kopral AS
Mayor PJK
Pomdam V/Brawijaya
Motor curian di Markas Sidoarjo
Kolonel Infantri Rendra Dwi Ardani
ViralLokal
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Mbah Surati Bingung Tanah Miliknya Sudah Disertifikatkan Orang Lain Pada Tahun 1994, BPN Bungkam |
![]() |
---|
3 Fakta Bima Ditemukan Jual Mainan di Malang, Sempat Masuk Daftar Orang Hilang saat Demo di Jakarta |
![]() |
---|
Menu MBG Disebut Pelit, Usaha Adik Kepala Desa Disinggung, Kades Sebut sudah Diperbaiki |
![]() |
---|
Tampar Siswa yang Tak Gulung Tikar, Guru Olahraga Diberhentikan Disdik, Minta Maaf ke Ortu |
![]() |
---|
Pantas Kades Ahmad Riyadi Bisa Tilap Uang Rp727 Juta, Bangun Infrastruktur Asal-asal dan Tak Selesai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.