Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pilpres 2024

PBNU Berkomitmen Netral di Pilpres 2024, Warga NU Bebas Tentukan Pilihan Politik

PBNU berkomitmen netral di gelaran Pilpres 2024, warga Nahdlatul Ulama (NU) bebas menentukan pilihan politik.

Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Dwi Prastika
Istimewa
Ketua PBNU, Habib Umarsyah menegaskan, PBNU berkomitmen untuk berposisi netral di Pilpres 2024. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) kembali menegaskan komitmen organisasi untuk berposisi netral di Pilpres 2024.

PBNU pun membebaskan setiap pengikut Nahdlatul Ulama (NU) atau Nahdliyin untuk memberikan dukungan kepada siapapun di kontestasi lima tahunan itu. 

Hal ini ditegaskan Ketua PBNU, Habib Umarsyah saat dimintai tanggapan mengenai munculnya deklarasi kelompok Keluarga Besar Nahdlatul Ulama (KBNU) yang mendukung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) di Jakarta belum lama ini. 

Sementara Wakil Sekjen PBNU, Sulaeman Tanjung dalam keterangannya menyebut, jika mayoritas warga NU di bawah mendukung paslon nomor 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

"PBNU tetap pada pendiriannya bahwa kami netral," kata Umarsyah saat dikonfirmasi dari Surabaya, Selasa (9/1/2024). 

Penegasan posisi netral berulang kali disampaikan oleh PBNU, termasuk dari Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf (Gus yahya).

Dalam berbagai kesempatan sebelumnya, Gus Yahya menegaskan, PBNU secara organisasi tidak akan terseret politik praktis dalam hal dukung mendukung calon. 

Menurut Umarsyah, komitmen ini masih tetap terjaga. Artinya, PBNU tetap pada posisinya sebagai organisasi yang netral pada persoalan politik praktis.

"Bahwa ada aspirasi yang berkembang, baik itu untuk nomor 1, 2 atau 3, itu adalah hak pribadi masing-masing," jelas Umarsyah yang juga Ketua PCNU Surabaya. 

Baca juga: Aryo Seno Bagaskoro Sebut Ganjar Pranowo Merupakan Upgrading Jokowi: Lahir dari Ideologi PDIP

Dia menjelaskan, setiap warga negara termasuk Nahdliyin, punya hak untuk mendukung dan menyalurkan suara di Pilpres 2024.

Namun, PBNU menegaskan tidak akan mengintervensi maupun mengarahkan warganya untuk mendukung paslon tertentu.

"Karena PBNU tidak akan berpihak," tegasnya. 

Mengenai pernyataan Sulaeman Tanjung yang menyebut banyak warga yang mendukung Prabowo-Gibran, Umarsyah menduga hal itu didasarkan hasil beberapa lembaga survei.

Terutama di wilayah Jawa Timur.

Namun, Umarsyah kembali menegaskan warga NU tak ada persoalan mendukung calon manapun. 

"Karena PBNU tidak punya otoritas untuk melarang ataupun mengarahkan dukungan. Itu urusan masing-masing," jelasnya. 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved