Berita Viral
VIRAL Siswa SD Tasikmalaya Belajar di Lantai Kelas, 10 Tahun Kursi Meja Sekolah Rusak, Atap Bocor
Selama 10 tahun, siswa SD di Tasikmalaya, Jawa Barat belajar di lantai. Mereka terpaksa karena sekolah tak memiliki meja dan kursi layak
TRIBUNJATIM.COM - Selama 10 tahun, siswa SD di Tasikmalaya, Jawa Barat belajar di lantai.
Mereka terpaksa karena sekolah tak memiliki meja dan kursi untuk belajar di kelas.
Adapun sekolah tersebut tepatnya di SDN Tamanggung, Kampung Magelang, Desa Toblongan, Kecamatan Bojongasih, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
Kondisi bangunan sekolah cukup memprihatinkan dan mengalami kerusakan.
Mulai dari kusen yang sudah lapuk, atap bocor, dinding retak, hingga pintu yang sudah lapuk dan jebol.
Pengamat pendidikan asal Tasikmalaya, Asep Tamam menilai terkait hal ini, semua pihak harus ‘mencolek’ beberapa elemen terkait untuk menemukan solusinya.
Baca juga: Pesan Terakhir Siswa SD Korban Kaki Diamputasi, Minta 1 Hal ke Ibu Sebelum Tewas, ‘di Surga Aja Ya’
“Apa lagi ini SD Negeri ‘kan? Memang kita harus ‘mencolek’ beberapa elemen terkait. Dalam posisi ini kan ada beberapa elemen yang terkait, tentu yang paling tinggi adalah Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto,” jelas Asep dikutip dari Tribun Priangan, Rabu (10/1/2024).
“Saya belum tahu, apakah perihal ini sudah disampaikan belum kepada Bupati oleh Kabid SD di Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya,” lanjutnya.
Asep juga menilai, Kabid SD dan Kadisdik Kabupaten Tasikmalaya harus pro-aktif untuk hadir memberikan solusi.
“Kecamatan Bojongasih ini (red: lokasi SDN Tamanggung) tidak terlalu jauh dari Singaparna.
Tapi sepertinya, katakanlah fasilitas jalan juga ‘kan di Kabupaten Tasikmalaya itu kerap bermasalah ya.
Ditambah lagi masalah yang paling mendasar, yakni pendidikan,” jelas Asep.
“Ini ‘kan klasik ya, karena anggaran pendidikan itu dari tahun ke tahun bertambah. Dikira dengan bertambahnya anggaran pendidikan itu permasalahan seperti ini tidak akan ada lagi,” lanjutnya.
Kenyataannya, tambah Asep, menjelang Pilkada 2024 ini, ternyata masih banyak menyisakan permasalahan-permasalahan sosial, di antaranya berkenaan dengan dunia pendidikan ini.

“Juga anggota DPRD setempat harus mengetahui akan hal ini. Misal, siapa sih anggota Dewan yang mewakili dapil Bojongasih?” tuturnya.
“Artinya, masalah pendidikan ini tidak harus yang positifnya saja yang diangkat. Itu memang bagus untuk motivasi. Tapi, hal-hal seperti ini pun harus diangkat ke publik untuk jadi bahan pemikiran bersama,” sambung Asep.
Asep juga mengatakan, selalu miris mendengar ironi-ironi dan anomali berita tentang dunia pendidikan, mengingat banyaknya hal kontras yang terjadi.
“Di satu sisi, sering terdengar penyelewengan BOS atau KIP. Lalu kemudian di sisi lainnya, kita disuguhkan dengan kondisi lain yang memberi nada yang berbeda, tentang seperti apa yang terjadi di SDN Tamanggung ini,” tuturnya.
“Maka, memang kita harus ‘mencolek’ beberapa elemen terkait untuk hadir memberikan sedikit saja solusi supaya melapangkan jalan kesedihan ini,” pungkasnya.
Baca juga: Pengakuan Siswa SD Sidoarjo soal Kewajiban Tidur Siang 1 Jam dan PR Dihapus: Biasanya Ngantuk Capek
10 Tahun Tak Ada Meja dan Kursi
Diketahui, bangunan SDN Tamanggung sendiri hanya memiliki 5 ruangan, yang terdiri dari 4 ruang kelas dan 1 ruang guru.
Semua ruangan itu pun mengalami kerusakan parah, sedangkan sebanyak 83 orang murid menuntut ilmu di 4 ruang kelas tersebut.
Bahkan, sudah 10 tahun lamanya, para murid SDN Tamanggung ini menjalani Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tanpa menggunakan meja dan kursi alias lesehan.
Hal tersebut lantaran semua meja dan kursi sudah tidak layak digunakan.
Meski ada beberapa meja dan kursi yang digunakan, namun kondisinya cukup parah, itupun digunakan oleh sebagian murid putri serta para guru saja.
“Kalau hujan, kelasnya bocor. Biasanya (genangan) air hujannya disapu dulu dari lantai sampai kering, baru lanjut lagi belajarnya (lesehan),” ungkap murid kelas 5 SDN Tamanggung, Nadif (11) dilansir dari Tribun Priangan pada Selasa (9/1/2024).
Ruang kelas yang terpampang lambang Burung Garuda serta foto Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin tersebut memang cukup memperihatinkan.
Operator sekolah sekaligus guru di SDN Tamanggung, Asep Sugianto menuturkan, sebagian besar kursi dan bangku sudah dalam kondisi rusak parah.
“(Kursi dan bangku) disimpan di gudang. Kelas 3 dan kelas 5 harus belajar lesehan. Sedangkan untuk kelas lainnya, (kelas 1, 2, 4 dan 6) pakai kursi sama meja yang sudah diperbaiki sekadarnya. Itu pun satu meja dipakai sama tiga murid,” jelas Asep.
Asep pun mengungkap, kerusakan tersebut sudah sejak 2014 lalu.
Selain meja dan kursi yang rusak, SDN Tamanggung ini kekurangan ruang kelas.
“Jumlah murid di kami itu sebanyak 83 murid. Tapi, ruang kelas yang tersedia hanya ada 4 ruang kelas,” paparnya.
Asep juga mengungkap, SDN Tamanggung sudah lama tidak mendapat bantuan rehab atau pembangunan ruang kelas baru.
“Ruang kelas yang ada saat ini, dipakai belajar sama 4 kelas. Sedangkan murid-murid kelas 3 terpaksa harus belajar di ruang rumah dinas kepala sekolah tanpa meja sama kursi. Nah, kelas 2 terpaksa bergiliran sama kelas 1,” lengkapnya.
"Ruang kelas yang ada juga itu kondisinya sudah rusak. Kusen sudah rusak. Atap sudah bocor," lanjut Asep.
Pihaknya diketahui sudah mengupayakan permohonan bantuan, bahkan sudah dilayangkan sejak lama.
“Tapi sampai sekarang belum ada realisasi,” pungkas Asep.
Terpisah, Kabid SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Tasikmalaya, Ahmad Solihin mengungkap, pihaknya sudah mengetahui kondisi SDN Tamanggung tersebut.
"Kami akan upayakan tahun ini memberikan bantuan, di tengah anggaran minim," jelasnya singkat.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com
Tasikmalaya
SDN Tamanggung
siswa SD belajar di lantai selama 10 tahun
Tribun Jatim
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
berita viral
Menu MBG di Banyumas Cuma Roti dan Kacang Kulit Godog, Ramai Disebut Snack Ketimbang Makan Sehat |
![]() |
---|
Penerima Bansos Terindikasi Main Judol ada yang Ngaku TNI-Polri, Dokter Hingga DPR: 600.000 Rekening |
![]() |
---|
Halangi Mobil Ambulans, Pengemudi Innova Ditarik Sopir Suruh Lihat Kondisi Pasien, Kini Minta Maaf |
![]() |
---|
Sebut 4000 Siswa Sudah Keracunan MBG, Guntur Romli Minta Program Dievaluasi: Pemerintah Harus Serius |
![]() |
---|
Warga Kadung Percaya Kades untuk Balik Nama Sertifikat Tanah, Uang Rp96 Juta Lenyap Ditipu Eks PNS |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.