Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Buntut Maruarar Sirait Pilih Mundur dari PDI-P, Disebut Pukulan Telak hingga Alarm 'Bedol Desa'

Keputusan Maruarar Sirait pilih mundur dari PDI-P menjadi perbincangan khusus, disebut-sebut pukulan telak hingga alarm politikus mundur ramai-ramai.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Kompas.com
Sosok Maruarar Sirait yang menjadi perbincangan lantaran mundur dari PDI-P dan kini pilih ikuti jejak Jokowi 

Sebab, belakangan Maruarar tak punya jabatan di internal partai maupun legislatif.

Namun, langkah Maruarar ini diyakini akan berdampak pada psikologis dan moral perjuangan kader-kader PDI-P, utamanya dalam menghadapi Pemilu 2024.

“Terutama para kader muda PDI-P yang bisa-bisa mengalami penurunan kepercayaan diri setelah berkaca dari nasib Maruarar dan Budiman,” ujar Umam.

Umam menduga, Maruarar akan berganti haluan ke tim pemenangan pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Relawan Prabowo-Gibran terus bergerak mensosialisasikan dukungan. Bukan hanya bertemu langsung dengan masyarakat, mereka juga gencarkan pemasangan gambar paslon 2 di sejumlah titik.
Relawan Prabowo-Gibran terus bergerak mensosialisasikan dukungan. Bukan hanya bertemu langsung dengan masyarakat, mereka juga gencarkan pemasangan gambar paslon 2 di sejumlah titik. (istimewa)

Apalagi, terang-terangan Maruarar menyatakan bahwa ia hengkang dari PDI-P karena mengikuti langkah politik Presiden Joko Widodo.

Dengan kata kunci “mengikuti langkah Jokowi”, lanjut Umam, besar peluang Maruarar berlabuh ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI), partai yang kini dipimpin putra bungsu Presiden, Kaesang Pangarep.

“Meskipun demikian, partai-partai besar lain di lingkaran Koalisi Indonesia Maju tentu juga membuka pintu lebar-lebar bagi Maruarar jika ia hendak berlabuh ke gerbong politik mereka,” katanya.

Umam mengatakan, manuver Maruarar mestinya jadi peringatan serius buat PDI-P.

Sebab, loyalitasnya kepada Jokowi jelas-jelas mampu melunturkan kesetiaan terhadap ideologi partai.

Baca juga: Janji Capres 2024 Terkait Lapangan Kerja: Ganjar dan Anies Hapus Batas Usia Pelamar Kerja, Prabowo?

PDI-P harus segera berbenah, mengonsolidasikan kembali kekuatan kader-kadernya supaya tidak mencair karena alasan pragmatisme dan oportunisme.

“Jika migrasi politisi muda PDI-P ke gerbong Prabowo-Gibran semakin tidak terbendung, ini akan semakin memantik ‘perang bubat’ antara Jokowi dan PDI-P ke depan,” tutur dosen Universitas Paramadina itu.

Pengamat politik Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam menyebut hengkangnya Maruarar tersebut menjadi alarm akan terjadinya 'bedol desa' atau migrasi besar-besaran dari dalam apabila PDI-P tak segera mengonsolidasikan internalnya.

Mengingat, Maruarar bukan satu-satunya nama yang akhirnya memilih berpisah dengan PDI-P.

Baca juga: Alasan PDIP Tak Undang Jokowi di HUT ke-51, Ternyata Memang Sengaja, Pemerintah Diwakili Maruf Amin

Sebelumnya ada dua kader PDI-P yang telah hengkang meski statusnya dipecat.

Keduanya yakni Budiman Sudjatmiko dan Wali Kota Medan Bobby Nasution yang kini mendukung Prabowo-Gibran alih-alih berpihak ke pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang diusung PDI-P.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved