Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pilpres 2024

Anies Dipeluk Pria Nangis Keluhkan Tempat Tinggalnya yang Digusur, Dibalas Kecupan di Dahi: Sabar Ya

Ia curhat soal bagaimana nasib para warga kampung yang tidak kunjung mendapatkan hak tempat tinggal. 

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Warta Kota
Anies dipeluk pria yang menangis keluhkan tempat tinggalnya digusur 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang pria paruh baya mendadak peluk erat Anies Baswedan saat sang capres no urut 01 melakukan kunjungan, baru-baru ini.

Pria tersebut lalu menangis dan mengeluhkan soal tempat tinggal kepada Anies Baswedan.

Pelukan pria tersebut lalu dibalas Anies Baswedan dengan kecupan di dahi.

Momen menarik ini terjadi saat capres nomor urut 01 Anies Baswedan bertemu dengan warga Kampung Bayam.

Sejumlah warga Kampung Bayam secara khusus menemui capres nomor urut 01, Anies Baswedan.

Tepatnya di lokasi acara 'Desak Anies' edisi tenaga kesehatan (nakes), yang digelar di Hallf Patiunus, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (18/1/2024).

Pada kesempatan tersebut, salah satu dari mereka yaitu seorang pria paruh baya menghampiri Anies sembari memeluk erat.

Sontak Anies pun membalas pelukan tersebut tak kalah hangat.

Beberapa kali Anies tampak mengelus punggung pria paruh baya tersebut.

Tidak terdengar terlalu jelas, namun yang pasti pria tersebut mengeluhkan.

Ia curhat soal bagaimana nasib para warga Kampung Bayam yang tidak kunjung mendapatkan hak tempat tinggal. 

"Pak, nasib kami gimana? Belum ada kepastian tempat tinggal," ujar pria tersebut sambil terisak-isak.

Kemudian, Anies pun memberi ciuman kecil di dahi pria paruh baya tersebut.

Dia juga bergabung dengan warga Kampung Bayam lainnya untuk memberikan semangat.

Beberapa warga tampak menangis, raut wajah Anies pun tak dapat menampik kesedihan.

Baca juga: Janji Capres 2024 Terkait Lapangan Kerja: Ganjar dan Anies Hapus Batas Usia Pelamar Kerja, Prabowo?

"Ya sudah nanti kita beresin bersama. Bismillah ya. Sabar dulu ya. Beberapa bulan lagi," ujar Anies.

Para warga pun kompak mengangguk seakan mendapat kepastian dari Anies jika dia terpilih sebagai presiden Indonesia selanjutnya.

Sebagaimana diketahui, mereka adalah korban penggusuran pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) yang berlokasi di Jakarta Utara.

Pada masa Anies menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, telah dibangun sebuah bangunan menyerupai rumah susun untuk para korban terdampak penggusuran. 

Akan tetapi, setelah Anies tidak menjabat, nasib tempat tinggal mereka tidak jelas hingga saat ini.

Yakni sejak Anies kini digantikan oleh Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

Momen sejumlah warga Kampung Bayam secara khusus menemui Anies Baswedan di lokasi acara 'Desak Anies' edisi tenaga kesehatan (nakes), yang digelar di Half Patiunus, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (18/1/2024). (Warta Kota)
Momen sejumlah warga Kampung Bayam secara khusus menemui Anies Baswedan di lokasi acara 'Desak Anies' edisi tenaga kesehatan (nakes), yang digelar di Half Patiunus, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (18/1/2024). (Warta Kota)

Di acara tersebut Anies turut menyebut jika makan siang dan susu gratis bagi anak bukan cara yang tepat untuk mencegah stunting.

Anies mengatakan bahwa pemenuhan nutrisi lewat makan siang dan susu gratis tersebut mestinya diberikan untuk ibu hamil.

Mengingat stunting sendiri memang bisa terjadi ketika si anak di dalam kandungan.

"Penanganan stunting tidak bisa di masa sekolah. Itu sudah terlambat," kata Anies dalam acara Nakes Desak Anies di Jakarta, Kamis (18/1/2024).

"Jadi yang dikasih makan siang harusnya ibu hamil, intervensinya di usia dini," imbuhnya.

Selain itu Anies menyebut, pencegahan stunting dilanjutkan dengan memberikan imunisasi pada bayi di 1000 hari pertamanya.

Adapun pemberian susu untuk mecegah stunting, kata Anies, tidak bisa dinikmati oleh semua anak.

Mengingat, ada saja anak yang mengalami laktosa intoleran.

Karena itulah, dirinya menilai bahwa pemenuhan sumber pangan dari laut bisa menjadi solusi yang tepat.

"Kita punya sumber pangan dari laut yang banyak, sehingga nutrisinya ya bukan harus jenis susu. Di danau dapat, di laut dapat, harganya terjangkau, dan aksesnya mudah," tutup Anies.

Calon presiden nomor urut 01, Anies Baswedan, kembali menghadiri acara 'Desak Anies' yang digelar di Hall Patiunus, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Kamis (18/1/2024).
Calon presiden nomor urut 01, Anies Baswedan, kembali menghadiri acara 'Desak Anies' yang digelar di Hallf Patiunus, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Kamis (18/1/2024). (Warta Kota)

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga banyak menerima masukan masyarakat terkait agenda perubahan yang dia akan gaungkan bila menang Pilpres 2024.

Anies bicara peluang merombak undang-undang yang sudah ada sebelumnya.

Awalnya Anies bertanya kepada audiens, perubahan seperti apa yang diinginkan masyarakat.

"Satu, apa dari yang ada sekarang yang harus ditingkatkan? Dua, apa dari yang ada sekarang yang harus dikoreksi."

"Yang ketiga, apa dari yang ada sekarang yang harus dihentikan, jangan diteruskan."

"Dan keempat, apa yang belum ada yang harus kita buat baru. Empat ini, kepada siapa?"

"Kepada teman-teman di asosiasi supaya kita bisa nanti melakukan perubahan yang terasa dampaknya di masyarakat," jelas Anies dalam pemaparannya di Hallf Patiunus, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (18/1/2024).

Baca juga: Sosok Pengancam Penembakan Anies Ternyata Orang Probolinggo, Tetangga Sebut Seorang Pendiam

Anies mengatakan, perubahan yang dia bawa bukan konsep yang tambal sulam.

Ia akan mengajak masyarakat untuk berdiskusi terkait kebijakan yang akan diambil.

"Dan perubahan yang tidak tambal sulam karena kita mengkoreksi ini."

"Jadi ini adalah satu ikhtiar kita. Ibu nanti kalau Ibu perlu bicara, kita bicara," ucapnya.

Harapannya perubahan yang lebih baik untuk masyarakat.

Ia ingin membangun ekosistem yang sehat bagi para nakes.

"Kemudian di dalam melakukan perubahan, kita terbuka. Termasuk bila melakukan perubahan itu harus melakukan revisi atas undang-undang, ya kita lakukan revisinya," ujar Anies.

"Jadi karena apa? Karena kita ingin membangun ekosistem kesehatan yang sehat."

"Saya percaya kalau ekosistemnya dikoreksi, maka pelakunya akan nyaman, bisa bekerja dengan baik, yang memerlukan jasanya juga akan mendapatkan dengan baik, dan bangsa ini akan diuntungkan karena ekosistem sehat," jelas dia.

Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan menghadiri acara 'Desak Anies' di Hallf Patiunus, Jakarta, Kamis (18/1/2024).
Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan menghadiri acara 'Desak Anies' di Hallf Patiunus, Jakarta, Kamis (18/1/2024). (Warta Kota/Yolanda Putri Dewanti)

Ketika ditanya apakah Anies akan merevisi Undang-undang Omnibus Law Kesehatan jika menjadi presiden, dia lebih mengacu pada empat kriteria sebelumnya.

"Jadi ketika sampai kepada empat hal itu, maka kita bicara spektrumnya luas."

"Dari mulai kebijakan-kebijakan yang sektoral, mikro, sampai yang sektoral makro."

"Termasuk bicara tentang undang-undangnya, karena tujuannya adalah membangun ekosistem layanan kesehatan yang lebih baik," tutup Anies.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved