Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Tiba-tiba Diwarisi Rp 425 M, Wanita Malu dan Anggap Tak Adil, Pilih Bagi Harta ke Warga, 'Kegagalan'

Tiba-tiba diwarisi harta Rp 425 M dari neneknya, seorang wanita malu dan anggap semuanya itu tidak adil, solusinya memberikan ke warga sekitar.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Kompas.com
Ilustrasi uang warisan kepada seorang wanita dari neneknya yang capai ratusan miliar, kini mau dibagikan kepada warga. 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang wanita tiba-tiba saja diwarisi harta sebanyak Rp 425 Miliar.

Tak disangka hartanya tersebut hanya sebagian dari yang selama ini ia miliki.

Wanita diwarisi uang Rp 425 M ini merasa malu.

Tak hanya malu, ia juga merasa hidup tidak adil hingga membuatnya harus memiliki uang sebanyak itu.

Saat ini tercatat wanita tersebut memiliki harta kurang lebih Rp 66 Triliun.

Sosok wanita ini ternyata memiliki nenek yang bukan orang sembarangan.

Kehabisan akal mencari cara bagaimana menghabiskan uang diberikan sang nenek, wanita itu memilih membagikan kepada warga.

Alangkah mulia idenya tersebut, meskipun pada akhirnya menimbulkan kontroversi, sebab ada banyak yang mau ikut mengantre.

Seperti diketahui, wanita diwarisi uang Rp 425 M yang memiliki hati mulia itu berasal dari Austria.

Lebih mengejutkannya, harta warisan yang berencana dibagikannya nilainya mencapai 25 juta euro (sekitar Rp 425,3 miliar), seperti dikutip Tribun Jatim dari Kompas.com

Baca juga: Sosok Pria yang Bikin Driver Ojol Wanita Malu untuk Menyapa, Sebut Kangen Banget, Warganet Jadi Iba

Perempuan itu bernama Marlene Engelhorn, yang masih berusia 31 tahun dan tinggal di ibu kota Wina.

Ia ingin 50 warga Austria bisa membantunya untuk menentukan bagaimana uang itu harus didistribusikan.

"Saya mewarisi kekayaan, dan juga kekuasaan, tanpa melakukan apa pun untuk itu." ucapnya, sebagaimana diberitakan BBC News pada Rabu (10/1/2024).

"Negara bahkan tidak menginginkan pajak atas hal itu," lanjutnya.

Wanita yang jadi seorang triliuner setelah dapat warisan neneknya
Wanita yang jadi seorang triliuner setelah dapat warisan neneknya (Kompas.com)

Austria diketahui telah menghapuskan pajak warisan pada 2008, salah satu dari segelintir negara Eropa yang tidak memberlakukan pajak warisan atau pajak kematian.

Engelhorn sendiri menganggap itu tidak adil.

Ia adalah keturunan Friedrich Engelhorn, pendiri perusahaan kimia dan farmasi Jerman, BASF, dan mewarisi jutaan dollar ketika neneknya meninggal pada September 2022.

Kekayaan Traudl Engelhorn-Vechiatto diperkirakan oleh majalah AS Forbes mencapai 3,8 miliar euro (Rp 64,4 triliun).

Sebagaimana dilaporkan BBC News, pada Rabu pekan lalu, sebanyak 10.000 undangan yang menargetkan warga negara Austria yang dipilih secara acak mulai berdatangan ke kotak surat di Austria.

Mereka yang ingin mengambil bagian dalam inisiatif Engelhorn, yang dikenal sebagai Good Council for Redistribution, dapat mendaftar secara online atau melalui telepon.

Dari sampel awal sebanyak 10.000 warga Austria yang berusia di atas 16 tahun, 50 orang akan dipilih, dengan 15 anggota pengganti yang juga akan dipilih jika ada yang mengundurkan diri.

Baca juga: Asyik Rekam Video Naik Motor, Ponsel Mahasiswa KKN di Poncokusumo Malang Nyaris Dirampas Pemotor

"Jika para politisi tidak melakukan tugasnya dan melakukan redistribusi, saya sendiri yang harus mendistribusikan kekayaan saya," jelasnya dalam pernyataannya.

"Banyak orang berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan pekerjaan penuh waktu, dan membayar pajak untuk setiap euro yang mereka hasilkan dari pekerjaan. Saya melihat ini sebagai kegagalan politik, dan jika politik gagal, warga harus menghadapinya sendiri," tambahnya.

Lantas, bagaimana cara mendapatkan warisan dari Engelhorn?

Direktur Pelaksana Foresight Institute yang mendukung inisiatif ini, Christoph Hofinger, menjelaskan bahwa prosedur pembagian uang warisan milik Engelhorn belum ditentukan.

Prosesnya adalah akan lebih dulu dibentuk dewan untuk mendistribusikan kembali uang ahli waris tersebut yang terdiri dari 50 orang dari semua kelompok umur, negara bagian, kelas sosial, dan latar belakang.

Baca juga: 10 Tahun Jadi Sopir di Arab Saudi, TKI Malu Dapat Warisan Rumah Mewah, Pilih Menolak: Mau Balas Budi

"Kelompok ini akan diminta untuk menyumbangkan ide-ide mereka untuk bersama-sama mengembangkan solusi demi kepentingan masyarakat secara keseluruhan," jelas dia.

Mereka akan mengambil bagian dalam serangkaian pertemuan yang akan diadakan di Salzburg dengan para akademisi dan organisasi masyarakat sipil dari bulan Maret hingga Juni tahun ini.

Penyelenggara mengatakan bahwa pertemuan-pertemuan tersebut akan bebas hambatan, dengan penitipan anak dan penerjemah yang tersedia jika diperlukan.

Ilustrasi Uang warisan seorang satpam kepada anaknya yang ternyata mencapai Rp 126 miliar.
Ilustrasi Uang  (Tribunnews.com)

Biaya perjalanan akan ditanggung dan para peserta akan menerima 1.200 euro (sekitar Rp 20 juta) untuk setiap akhir pekan yang mereka hadiri.

Marlene Engelhorn percaya bahwa diskusi yang mereka lakukan akan menjadi "layanan bagi demokrasi" dan karenanya mereka harus diberi kompensasi yang layak.

"Saya tidak memiliki hak veto. Saya menempatkan aset saya untuk membantu 50 orang ini dan menaruh kepercayaan kepada mereka," ungkap dia.

Jika mereka tidak dapat menghasilkan keputusan yang "didukung secara luas" tentang apa yang harus dilakukan dengan uang tersebut, uang tersebut akan dikembalikan kepada Engelhorn.

Tidak jelas berapa proporsi warisannya yang akan diberikan.

ILUSTRASI
ILUSTRASI (Kontan)

Namun, pada 2021, Engelhorn mengatakan bahwa ia ingin membagikan setidaknya 90 persen warisan karena ia tidak melakukan apa pun untuk mendapatkannya dan hanya beruntung dalam "undian kelahiran".

Setelah 16 tahun Austria menghapuskan pajak warisan, pajak ini masih diperdebatkan, dan satu partai politik besar, oposisi Sosial Demokrat, menginginkan pajak ini diberlakukan kembali.

Pemimpin Sosial Demokrat Andreas Babler mengatakan kepada lembaga penyiaran publik ORF bahwa ia ingin hal ini menjadi syarat utama untuk negosiasi koalisi potensial, setelah pemilihan umum Austria berikutnya yang akan diadakan akhir tahun ini.

Partai Rakyat yang konservatif, yang saat ini menjadi mitra senior dalam pemerintahan koalisi Austria dengan Partai Hijau, telah menolak proposalnya.

Sekretaris jenderalnya, Christian Stocker, mengatakan bahwa meskipun Babler ingin membebani warga Austria dengan seruannya untuk menerapkan pajak kekayaan dan warisan, Partai Rakyat memberikan keringanan.

"Kami menolak pajak baru, masyarakat harus dibiarkan memiliki lebih banyak pendapatan bersih," jelas dia.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved