Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Besok 10 Rajab 1445 H/2024, ini Keistimewaannya Menurut Maimoen Zubair, Disertai Bacaan Niat Puasa

10 Rajab 1445 H jatuh pada Senin (22/1/2024). Ini berarti malam ini merupakan malam 10 Rajab.

Shutterstock/Odua Images via Kompas.com
10 Rajab 1445 H jatuh pada Senin (22/1/2024). Ini berarti malam ini merupakan malam 10 Rajab. 

TRIBUNJATIM.COM - Tak terasa bulan Rajab akan memasuki tanggal 10 Rajab.

Adapun amalan bulan Rajab ialah puasa sunnah Rajab mulai tanggal 1 hingga 10.

10 Rajab 1445 H jatuh pada Senin (22/1/2024).

Ini berarti malam ini merupakan malam 10 Rajab.

Bagi Anda yang ingin menjalankan puasa 10 Rajab 1445 H jangan lupa untuk niat.

Berikut bacaan niat puasa Rajab 1445 H, dikutip dari kompas.tv.

Baca juga: Cara dan Niat Sholat Sunnah Malam Jumat Pertama Rajab, Dilengkapi Bacaan Dzikir Subuh dan Magrib

Niat Puasa Rajab

Niat puasa Rajab yang dibaca setelah sahur:

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ رَجَبَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى  

Nawaitu shauma syahri Rajaba sunnatan lillâhi ta‘âlâ.  

Artinya:

“Aku berniat puasa Rajab, sunnah karena Allah ta‘âlâ.”  

Niat puasa rajab apabila dibaca siang hari karena lupa:

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا الْيَوْمِ عَنْ أَدَاءِ شَهْرِ رَجَبَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى  

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i syahri rajaba lillâhi ta’âlâ.  

Artinya:

“Saya niat puasa sunnah bulan Rajab hari ini, sunnah karena Allah ta’âlâ.”  

Niat Puasa Rajab Sekaligus Qadha Ramadan

 نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.

Artinya:

Aku berniat untuk mengqadha puasa bulan Ramadhan esok hari karena Allah swt.

Niat Puasa Rajab Sekaligus Ayyamul Bidh

نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaytu shauma ayyâmilbîd lillâhita’âlâ.

Artinya: 

“Saya niat puasa Ayyamul Bidl (hari-hari yang malamnya cerah), karena Allah ta’âlâ.”

Niat Puasa Rajab Senin-Kamis

Niat Puasa Senin

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى 

Nawaitu sauma yaumal itsnaini sunnatan lillahi taa'ala

Artinya:

Saya niat puasa pada hari Senin, sunat karena Allah Ta’aalaa.

Niat Puasa Kamis

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى 

Nawaitu sauma yaumal khomiisi sunnatan lillahi ta'ala

Artinya: 

Saya niat puasa pada hari Kamis, sunat karena Allah Ta’aalaa.

Tata Cara Puasa Rajab
 
Cara melaksanakan puasa Rajab tidak jauh berbeda dengan puasa sunah Senin dan Kamis. 

1. Makan di malam hari atau sahur (sunah)

2. Mengucap niat sebelum matahari terbit atau waktu subuh

3. Apabila belum sempat berniat di malam hari, tetap boleh berpuasa Rajab asalkan belum makan dan minum sejak Subuh dan wajib berniat sampai sebelum waktu dzuhur tiba.

4. Menahan lapar dan haus serta hal-hal yang membatalkan puasa hingga matahari terbenam.

5. Berbuka saat waktu Magrib tiba

Ilustrasi bulan Rajab 1445 Hijriyah.
Ilustrasi bulan Rajab 1445 Hijriyah. (Tribun Kaltim)

Alasan anjuran puasa Rajab di tanggal 1-10 Rajab

Kiai Maimoen Zubair pernah suatu ketika dalam ceramahnya mengungkapkan keutamaan puasa di bulan Rajab.

Menurut Kiai Maimoen Zubair, puasa Rajab bagus dilakukan pada tanggal 1 hingga tanggal 10 Rajab.

"Dalam bulan Rajab hendaknya kita melaksanakan puasa Rajab. Puasa Rajab itu bagusnya dilakukan mulai tanggal satu hingga tanggal 10," jelas almarhum Kiai Maimoen Zubair, dikutip dari Surya.co.id.

"Jika tidak kuat, puasalah hanya tanggal 10. Jika kuatnya dua hari, puasa tanggal 1 dan 10. Ini bagus. Bulan Rajab kita puasai," tambahnya.

Lantas apa alasan anjuran puasa di tanggal 1-10 Rajab?

Almarhum Kiai Maimoen Zubair dalam ceramahnya menyampaikan anjuran waktu tersebut karena perjalanan hadirnya Nabi Muhammad sebagai utusan Allah.

"Sebab apa? Sebab pada tanggal 10 Rajab Sayyidah Aminah berkumpul dengan Sayyidina Abdullah. Kalian sudah faham "berkumpul" belum?"

"Malam Jumat tanggal 10 Rajab Sayyidah Aminah dan Sayyidina Abdullah berkumpul, tahu kumpulnya pengantin? Tahu? Kumpul pada malam Jumat tanggal 10 Rajab maka turunlah sukma Sayyidina Abdullah kepada Sayyidah Aminah bersama dengan turunnya nur (Cahaya) Kanjeng Nabi Muhammad. Maka dari itu, sebisa mungkin puasalah pada tanggal 10 Rajab," jelas almarhum Kiai Maimoen Zubair.

Kebiasaan berpuasa di bulan Rajab juga dilakukan pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang tersebut.

"Saya itu puasa Rajab pada tanggal 10 saja. Terkadang tanggal 1 dan 10," kata Kiai Maimoen Zubair mengakui kebiasannya menjalankan puasa Rajab.

"Saya itu jadi Kiai tapi wasiat ayah saya: 'Jadilah kiayi yang senang enak dunianya juga enak akhiratnya'. Kiai itu bermacam macam. Ada kiai yang tidak memikirkan dunianya. Yang dipikirkan hanya akhirat. Sampai-sampai dia puasa Dawud. Puasa Dawud itu sehari puasa sehati tidak. Melarat apa tidak? Saya sudah tidak kuat dan tidak mau, sebab abah saya pernah berkata: 'Jika bisa, kamu harus enak dunia juga enak akhiratnya'." tutur almarhum Kiai Maimoen Zubair.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Sumber: Kompas TV
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved