Indonesia Impor Beras 2 Juta Ton, Diusahakan Datang pada Mei 2024: Sebelum Panen Raya Padi
Total 2 juta ton beras sedang dalam proses diimpor oleh Indonesia. Hal itu diungkap oleh Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi.
TRIBUNJATIM.COM, JAKARTA - Total 2 juta ton beras sedang dalam proses diimpor oleh Indonesia.
Hal itu diungkap oleh Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi.
Disebutkan jika impor beras sebanyak 2 juta ton itu akan tiba sebelum masa panen raya padi.
Diprediksi, masa panen padi itu akan tepat pada Mei 2024.
Baca juga: Nasib Buruh Surabaya yang Viral Mandi Beras hingga Warga Murka, Bulog Langsung Beri Ganjaran Tegas
Importasi beras sebanyak 2 juta ton ini dilakukan pemerintah untuk mendukung program bantuan pangan beras dan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
"(Importasi beras 2 juta ton) sudah dalam proses. Semua sedang kita laksanakan untuk bisa mendukung program tugas Bulog bantuan pangan dan SPHP," kata Bayu ketika ditemui di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Senin (29/1/2024).
Sebelumnya, Pemerintah memang mengumumkan akan kembali mengimpor beras dengan kuota sebesar 3 juta ton sepanjang tahun 2024.
Sebagian beras impor atau sekitar 2 juta ton ditargetkan datang pada Maret 2024.
Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Badan Pangan Nasional, dan Perum Bulog mengklaim impor beras dilakukan di tahun politik ini untuk mencukupi Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dan keperluan Bantuan Sosial.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) pun berjanji untuk langsung menyetop impor beras jika hasil panen padi dalam negeri sudah ada.
Ia mengatakan, sejatinya keputusan untuk melakukan importasi merupakan sesuatu yang pahit untuk dilakukan.
"Kalau panen, kita setop impornya. Jadi gini ya, impor itu pahit. Sekali lagi, pahit banget. Kenapa? Karena geliat ekonominya dipindah ke Thailand sama ke Vietnam (sebagai negara asal impor beras)," kata Arief kepada Tribunnews, Minggu (28/1/2024).
"Makanya cepat (tanam padinya). Ini kan lagi hujan. Hujan itu waktunya tanam. Tanam yang banyak," lanjutnya.
Ia menegaskan, kalau menanam padi sekarang, tiga bulan lagi ada hasil panennya, ia memastikan akan langsung menghentikan impornya.
"Nggak usah ragu-ragu. Sampaikan, kita setop. Kita pengennya nomor satu ketersediaan pangan itu adalah produksi dalam negeri," ujar Arief.
Arief menambahkan, ketika panen raya nanti, Perum Bulog juga harus dipastikan dapat menyerap hasil panen tersebut agar harga di petani tidak jatuh.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com
Berita Artis dan Berita Jatim lainnya
Keikhlasan Wali Santri Korban Al-Khoziny, Kembalikan Santunan dari Ponpes: untuk Bangun Musala Baru |
![]() |
---|
BOLA TERPOPULER: Arkhan Fikri Dipanggil Timnas Indonesia - Mental Deltras FC Usai Kalah Beruntun |
![]() |
---|
Pasien BPJS Kesehatan Mengeluh Tidur di Kasur Penuh Belatung, Harus Tanggung Biaya Jika Ingin Pindah |
![]() |
---|
Gaji dan Biaya Hidup di Jepang yang Butuh 40.000 Pekerja dari Indonesia, Bersih Rp 35 Juta Perbulan |
![]() |
---|
Makna Lirik Lagu Ngapain Repot - Toton Caribo, Wizz Baker, Fresly Nikijuluw, Viral TikTok: Aman Saja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.