Pilpres 2024
Nasib Jokowi Jika Ganjar Menang Disentil Guntur Soekarnoputra, Relawan Jokowi Pro Prabowo: Tak Layak
Pernyataan cukup keras itu dilontarkan Guntur Soekarnoputra yang menyebut bisa melakukan apapun terhadap Jokowi jika Ganjar Pranowo menang.
TRIBUNJATIM.COM - Anak Presiden Soekarno, Guntur Soekarnoputra singgung nasib Presiden Joko Widodo (Jokowi) jika Ganjar Pranowo dan Mahfud MD menang.
Pernyataan cukup keras itu dilontarkan Guntur Soekarnoputra yang menyebut bisa melakukan apapun terhadap Jokowi jika Ganjar Pranowo menang.
Tak hanya itu, Guntur juga menyinggung soal ajaran Bung Karno.
Guntur menyebut hal itu di hadapan puluhan relawan Ganjar-Mahfud di acara Rock N Roll Bersama Ganjar Pranowo dan Guntur Soekarno di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar-Mahfud, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (29/1/2024).
Baca juga: Isi Obrolan Jokowi dan Sultan HB X yang Tertutup, Durasinya 1 jam, Prabowo-Gibran Ikut Rombongan
Mulanya Guntur berbicara terkait ajaran Bung Karno perihal jangan menunda-nunda pekerjaan penting.
Dan salah satu hal yang dicontohkan Guntur yakni agar relawan tak menunda memenangkan Ganjar-Mahfud sebagai presiden dan wakil presiden dalam pemilihan umum (Pemilu) 14 Februari 2024 mendatang.
Menurutnya, jika Ganjar dan Mahfud terpilih sebagai presiden dan wakil presiden, maka keduanya akan memiliki hak prerogatif untuk memutuskan sesuatu.
"Kalau itu sudah tercapai kekuasaan dan dan hak prerogatif ada di Ganjar dan Mahfud MD, baru yang lain mau kita apa-apain gampang, termasuk Jokowi mau kita apain, nantilah," ujar Guntur yang disambut riuh para relawan.
Selain itu, Guntur juga menyinggung berbagai isu yang belakang menerpa eks Wali Kota Solo itu seperti terkait isu pemakzulan.
Namun, pria 79 tahun itu meminta agar relawan Ganjar-Mahfud untuk melupakan sejenak perihal adanya isu permintaan pemakzulan Jokowi dan fokus memenangkan paslon nomor urut 03.
"Yang penting sekarang menurut ajaran Bung Karno, yang penting enggak bisa ditunda-tunda menangkan dulu Ganjar dan Mahfud MD sebagai Presiden Republik Indonesia dan Wakil Presiden Republik Indonesia 2024," ujarnya.
Kemudian Guntur pun kembali menekankan ucapannya diawal yakni jika Ganjar-Mahfud menang dan berkuasa maka akan memiliki hak prerogatif sehingga bisa melakukan apapun terhadap Jokowi.
"Kalau Ganjar dan Mahfud sudah jadi presiden dan wakil presiden, presiden punya hak prerogatif gampang itu Jokowi mau diapain terserah. Saya gak nyebut paslon, tapi ada paslon yang nanti mau diapain, gampang itu," pungkasnya.
Dalam acara tersebut juga turut dihadiri oleh sejumlah anak cucu Bung Karno atau trah Soekarno diantaranya Sukmawati Soekarnoputri, Guruh Soekarnoputra dan Puti Guntur Soekarnoputra.
Selain trah Soekarno tampak hadir pula Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa beserta istri Hetty Andika Perkasa serta Ketua Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres (TKRPP), Ahmad Basarah.
Relawan Jokowi Pro Prabowo sesalkan pernyataan Guntur Soekarnoputra
Guntur Soekarnoputra, putra presiden pertama Indonesia, memberikan pernyataan soal Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dalam acara bertajuk Rock and Roll Day’s, di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (29/1/2024), Guntur mengatakan apabila pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD menang dalam Pilpres 2024, mereka bisa bebas melakukan apa pun kepada Presiden Jokowi.
Hal ini lantas dikomentari oleh Ketua Koordinator Nasional TIM 8 Relawan Jokowi Bergerak Bersama Prabowo atau RJBBP, Wignyo Prasetyo.
Dia menyebut apa yang disampaikan oleh Guntur tak selayaknya keluar dari mulut seorang putra proklamator Indonesia.
"Pernyataan itu tak layak keluar dari mulut seorang Guntur, apalagi kita tahu dia putra proklamator kemerdekaan bangsa," ujarnya, Selasa (30/1/2024), dilansir TribunJakarta.com.
Dia berpendapat apa yang dilontarkan oleh Guntur berlandaskan rasa kebencian.
Ini karena mantan Gubernur DKI Jakarta itu sudah tak satu gerbong lagi dengan PDIP.
"Pernyataan itu dilandasi karena sakit hati pada Jokowi karena Pak Jokowi tidak sejalan lagi dengan PDIP," ucap Wignyo.
Dia berpendapat apabila hal semacam ini dibiarkan, akan berbahaya bagi kehidupan demokrasi Indonesia ke depan, apalagi jika PDIP kembali ke tampuk kekuasaan.
"Berbahaya kalau partai ini berkuasa, negara akan terporosok ke dalam lubang otoritarianisme, bisa bertindak sesuka hati, berpijak pada suka dan tidak suka," tuturnya.
Padahal, menurut Wignyo, para elite politik seharusnya bisa memanfaatkan momentum pemilu untuk menciptakan persatuan dan kegembiraan.
“Seharusnya berkampanye itu menyejukkan, menggembirakan dan membahagiakan sehingga tak perlu saling menjatuhkan. Karena yang terpenting dari pemilu adalah persatuan,” ungkapnya.
Kata Pengamat
Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, menyayangkan pernyataan Guntur Soekarnoputra mengenai nasib Presiden Jokowi.
Baginya, pernyataan Guntur itu terlalu merendahkan mantan Wali Kota Solo itu.
“Pernyataan itu bentuk kritikan yang keras dari Guntur. Sejatinya, kritikannya jangan seperti itu, karena (pernyataan) itu seperti mengejek Jokowi, terlalu merendahkan Jokowi,” kata Ujang.
Dia menilai pernyataan putra Bung Karno itu merupakan bagian dari serangan PDIP kepada Jokowi yang dianggap sudah tak sejalan lagi dengan partai berlambang banteng moncong putih itu.
“Yang dilakukan oleh Guntur itu bagian dari ‘serangan’ PDIP kepada Jokowi yang dianggap sudah tidak sejalan lagi dengan garis partai."
"Tapi, apa pun itu, kita sudah sama-sama tahu bahwa Jokowi punya pilihan, PDIP juga punya pilihan dan pilihannya berbeda, maka suka tidak suka dalam konteks Pilpres 2024, ya, bertempur antara PDIP dengan Jokowi,” sambungnya.
Di sisi lain, Ujang berpendapat bahwa pernyataan Guntur justru berpotensi memberikan dampak negatif bagi dirinya sendiri maupun PDIP.
Menurutnya, Jokowi bisa menghadang laju PDIP dan Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024 ini.
“Apa yang dilakukan oleh Guntur sangat keras, terlalu keras, dan itu bukan hanya merugikan Guntur sendiri, tetapi juga PDI-P karena Jokowi pun bisa marah."
"Jokowi pun bisa ‘mengganjal’, bisa mengadang PDIP maupun Ganjar-Mahfud untuk bisa unggul,” katanya.
Dia berharap setiap politikus bersaing secara rasional serta tak merendahkan pihak mana pun.
Ujang berpendapat bahwa politik mesti mampu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
“Berpolitik harus bersaing dengan sehat, harus bersaing dengan rasional. Jangan marah, jangan manas-manasin. Berpolitik harus menjaga persatuan dan kesatuan."
"Ucapan Guntur tersebut bisa saja membuat pendukung-pendukung Jokowi marah."
"Bisa saja membuat loyalis-loyalis bisa membalas pada Guntur maupun PDIP. Ini yang membuat nanti tidak kondusif,” katanya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com
Berita Artis dan Berita Jatim lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com
Guntur Soekarnoputra
Ganjar Pranowo
Mahfud MD
Pilpres 2024
Tribun Jatim
TribunJatim.com
Prabowo
Jokowi
PDIP
Relawan Prabowo-Gibran Ponorogo Gelar Syukuran Potong 9 Tumpeng, Gas Pol Dukung Kang Giri di Pilkada |
![]() |
---|
Mahfud MD Akui Tak ada Tawaran dari Prabowo-Gibran, Deretan Tokoh Jatim Berpotensi Masuk Kabinet |
![]() |
---|
Pilpres 2024 Berakhir, PKB dan NasDem Kini Merapat ke Prabowo-Gibran, Begini Reaksi Santai PAN |
![]() |
---|
Analisa Peta Politik Pasca Pilpres 2024, PKB Berpotensi Gabung Kabinet Prabowo-Gibran, PDIP Oposisi |
![]() |
---|
Pilpres 2024 Tuntas, Demokrat Jatim Ajak Semua Pihak Bersatu: Rapatkan Barisan, Songsong Masa Depan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.