Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pilpres 2024

Sekjen PBNU Sebut PKB Salah Resep, Sebab Hasil Survey Banyak Warga NU Dukung Prabowo-Gibran

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Saifullah Yusuf

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Galih Lintartika
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Saifullah Yusuf alias Gus Ipul 

TRIBUNJATIM.COM, PASURUAN - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Saifullah Yusuf menyebut, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) salah resep jika melihat hasil survey yang dilakukan Indikator Politik Indonesia periode Januari 2024.

Survei digelar 14-19 Januari 2024 di seluruh Kota dan Kabupaten di Jatim dengan sampel 810 orang.

Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling dan margin of error sekitar ±3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. 

Dalam rilis itu, Indikator Politik Indonesia melakukan pemetaan terhadap basis pemilih berdasarkan ormas Islam.

Hasilnya warga Jawa Timur yang terafiliasi dengan Nahdlatul Ulama atau NU lebih banyak mendukung pasangan Prabowo-Gibran

Dari total 80,5 persen responden yang berafiliasi dengan NU, diketahui sebanyak 58,5 persen mendukung paslon 02 tersebut.

Sedangkan 17,8 persen mendukung Ganjar-Mahfud, dan 16,9 persen mendukung Anies-Muhaimin.  

Warga NU juga dipersepsikan akan mendukung paslon yang juga akan dipilih oleh Presiden Jokowi yaitu Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka. Dukungan itu akan datang dari kelompok yang aktif sebagai anggota organisasi NU. 

"lihat hasil indikator tadi, saya kira PKB salah resep. Sehingga banyak kiai-kiai yang mengalihkan dukungan termasuk tentu juga warga NU," kata Gus Ipul, sapaannya saat ditemui di Kota Pasuruan, Kamis (1/2/2024). 

Gus Ipul tidak mengetahui apa yang menyebabkan itu terjadi. Menurut dia, mungkin karena strategi PKB yang salah.

Mungkin juga karena pernyataan-pernyataannya yang tidak simpati, dan lebih cenderung menyerang PBNU.  

Apalagi, kata Gus Ipul, belakangan ini, ada juga pihak yang mengembangkan isu yang sebenarnya tidak perlu sehingga akhirnya berdampak pada perolehan suara PKB saat ini. Suaranya stagnan, khususnya di warga NU. 

"Ini sebuah kenyataan yang tidak bisa dibantah. Saya kira Gus Muhaimin, belum ada strategi atau resep yang jitu untuk merangkul warga NU. Bahkan, ulama - ulama yang dulunya mendukung sekarang pelan - pelan berubah. Ini fakta," ujarnya, 

Ia menilai, Gus Muhaimin, dan PKB ini justru mengambil langkah - langkah yang kontraproduktif.

Mulai mengkritik PBNU, mengembangkan wacana MLB dan seterusnya dan itu berdampak pada banyak kiai yang mundur dan menarik diri untuk memberikan dukungan kepada mereka. 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved