Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pria 23 Tahun Cari Jodoh Lewat ChatGPT, Akhirnya ke Pelaminan, Istri Baru Tahu saat Daftar Nikah

Kisah pria cari jodoh lewat ChatGPT ini viral di media sosial. Ia akhirnya menikah dan sang istri baru tahu.

Unsplash
Ilustrasi berita pria cari jodoh pakai ChatGPT akhirnya menikah. 

TRIBUNJATIM.COM - Kisah pria cari jodoh lewat ChatGPT ini viral di media sosial.

Tak hanya hubungan asmara biasa, keduanya akhirnya cocok dan memutuskan untuk menikah.

Adapun pria yang manfaatkan ChatGPT untuk mencari jodoh tersebut berasal dari Rusia.

Pria Rusia tersebut mengeklaim kecerdasan buatan (AI) membantunya bertemu dan menjalin hubungan dengan istrinya saat ini.

Menurut kantor berita Rusia RIA Novosti, pengembang perangkat lunak berusia 23 tahun, Alexander Zhadan, menggunakan ChatGPT dan bot AI lainnya untuk menyaring potensi kecocokan yang buruk di Tinder.

Dia bertemu dengan sekitar 5.000 perempuan dalam setahun, sebelum menemukan jodohnya yang didukung AI, Karina Imranovna.

Baca juga: Elly Sugigi Girang Anak Dilamar Prajurit TNI AL, Pamer Wajah Tampan Calon Mantu: Jodoh Dunia Akhirat

"Saya memberikan informasi kepada ChatGPT tentang bagaimana saya berkomunikasi.

Pada awalnya, ada masalah karena program ini tidak mengenal saya, ia bisa menulis semacam omong kosong, tapi kemudian saya melatihnya sedemikian rupa sehingga ia mulai berinteraksi dengan gadis-gadis seperti saya," kata Zhadan, seperti dilansir dari NDTV, dikutip dari Kompas.com.

Pria berusia 23 tahun itu menjelaskan bot AI menyingkirkan jodoh yang tidak baik.

AI juga membuat basa-basi saat kencan, membuat janji dan akhirnya membantunya melamar.

Dia juga memasang filter tertentu yang akan menunjukkan wanita-wanita yang harus dia ajak berkomunikasi secara langsung.

Tak lama kemudian, Zhadan bertemu dengan seorang wanita bernama Karina dalam kehidupan nyata.

Pria cari jodoh lewat ChatGPT akhirnya menikah.
Pria cari jodoh lewat ChatGPT akhirnya menikah. (via Tribun Style)

Dia menggunakan platform AI untuk melanjutkan korespondensi dengannya.

"Ketika Karina dan saya bertemu langsung, saya menyadari bahwa sistem ini dapat dihentikan, dan melatihnya kembali sebagai analis korespondensi dengan Karina," katanya.

Dia menambahkan jaringan syaraf memberi tahu dia ke mana harus pergi dengan gadis itu dan apa yang harus dikatakan dalam situasi tertentu.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved