Pilpres 2024
Sosok Nelayan Nangis Curhat Nasib ke Anies Ternyata Caleg PKS: Kami Tidak Butuh Makan Gratis
Seorang pria mengaku sebagai nelayan dan menangis di hadapan Anies Baswedan tengah viral di media sosial.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Video seorang pria yang mengaku sebagai nelayan dan menangis di hadapan Anies Baswedan tengah viral di media sosial (medsos).
Video tersebut jadi viral lantaran perwakilan nelayan bernama Sappe tersebut merupakan seorang caleg dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Diketahui PKS merupakan partai pengusung dari paslon no urut 01, Anies Baswedan-Cak Imin.
Kejadian tersebut terjadi saat Anies Baswedan sedang berkampanye di Sulawesi Selatan (Sulsel).
Tepatnya di Lapangan Lampue, Kecamatan Bacukiki Barat, Kota Parepare, Sulawesi Selatan, Selasa (6/2/2024).
Dari video yang viral beredar, Sappe naik ke atas panggung dan bersalaman dengan Anies Baswedan.
Ia kemudian menyampaikan aspirasi petani dan nelayan di hadapan ribuan massa kampanye.
Mewakili para nelayan dan petani Sulsel, Sappe mengadukan nasib petani dan nelayan kepada Anies Baswedan.
Dengan iringan isak tangisnya, Sappe memohon kepada Anies Baswedan agar melakukan perubahan bagi nasib nelayan di Sulawesi Selatan.
"Saya atas nama Sappe mewakili seluruh lapisan masyarakat khususnya Sulawesi Selatan, masyarakat nelayan yang selama ini," ujar Sappe.
"Di mana kami susah mendapatkan bahan bakar pak," ucap Sappe sambil menangis.
Curhat sang nelayan ke Anies Baswedan saat kampanye pun disorot.
"Di mana sulit mendapatkan Pak. Begitu juga dengan saudara-saudara kami para petani, sudah sulit, mahal lagi Pak."
"Oleh karena itu Pak, kami tidak butuh makan gratis, kami tidak butuh susu gratis Pak, yang kami butuhkan kesetaraan Pak," jelas Sappe.
Baca juga: Arti Kata Menyala Abangku dan Ilmu Padi, Frasa yang Digunakan Anies saat Balas Unggahan Tom Lembong
Untuk itu, Sappe mewakili para nelayan meminta agar Anies membawa perubahan terhadap nasib para nelayan.
"Kami mohon Pak, saya mewakili para nelayan dari Sulawesi Selatan meminta agar ada perubahan terhadap nasib kami," kata Sappe di hadapan Anies Baswedan.
Sappe mengakui bahwa dirinya tidak ingin makan gratis, begitupun dengan susu gratis.
"Namun yang kami butuhkan adalah kesetaraan hidup, agar kami lebih sejahtera," ujarnya.
"Kami ingin perubahan, kami susah mendapatkan bahan bakar, bahkan para petani juga susah untuk mendapatkan pupuk," beber Sappe.
Sementara Anies Baswedan yang menanggapi hal itu sontak memegang tangan Sappe dengan penuh kepedulian.
Anies menegaskan jika terpilih menjadi presiden, maka ia akan membawa perubahan bagi masyarakat kecil, khususnya kaum nelayan dan petani.
"Kami berkomitmen untuk membuat masyarakat yang kecil menjadi besar, tanpa mengecilkan yang sudah besar," kata Anies.

Berikut profil dan biodata lengkap Sappe.
Tempat, Tanggal Lahir: Parepare, 1 Januari 1980
Alamat: RT 01 RW 01, Desa Lumpue, Kecamatan Bacukiki Barat, Kota Parepare
Agama: Islam
Pekerjaan: Nelayan/Perikanan
Facebook: Thios Sappe
Sebelumnya momen seorang pria paruh baya mendadak peluk erat Anies Baswedan saat sang capres no urut 01 melakukan kunjungan, juga jadi sorotan.
Pria tersebut lalu menangis dan mengeluhkan soal tempat tinggal kepada Anies Baswedan.
Pelukan pria tersebut lalu dibalas Anies Baswedan dengan kecupan di dahi.
Momen menarik ini terjadi saat capres nomor urut 01 Anies Baswedan bertemu dengan warga Kampung Bayam.
Sejumlah warga Kampung Bayam secara khusus menemui capres nomor urut 01, Anies Baswedan.
Tepatnya di lokasi acara 'Desak Anies' edisi tenaga kesehatan (nakes), yang digelar di Hallf Patiunus, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (18/1/2024).
Pada kesempatan tersebut, salah satu dari mereka yaitu seorang pria paruh baya menghampiri Anies sembari memeluk erat.
Sontak Anies pun membalas pelukan tersebut tak kalah hangat.
Beberapa kali Anies tampak mengelus punggung pria paruh baya tersebut.
Tidak terdengar terlalu jelas, namun yang pasti pria tersebut mengeluhkan.
Ia curhat soal bagaimana nasib para warga Kampung Bayam yang tidak kunjung mendapatkan hak tempat tinggal.
"Pak, nasib kami gimana? Belum ada kepastian tempat tinggal," ujar pria tersebut sambil terisak-isak.
Kemudian, Anies pun memberi ciuman kecil di dahi pria paruh baya tersebut.
Dia juga bergabung dengan warga Kampung Bayam lainnya untuk memberikan semangat.
Beberapa warga tampak menangis, raut wajah Anies pun tak dapat menampik kesedihan.
Baca juga: H -7 Pilpres 2024, Elektabilitas Anies Susul Prabowo, CEK 6 Hasil Survei Capres Terbaru di 6 Lembaga
"Ya sudah nanti kita beresin bersama. Bismillah ya. Sabar dulu ya. Beberapa bulan lagi," ujar Anies.
Para warga pun kompak mengangguk seakan mendapat kepastian dari Anies jika dia terpilih sebagai presiden Indonesia selanjutnya.
Sebagaimana diketahui, mereka adalah korban penggusuran pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) yang berlokasi di Jakarta Utara.
Pada masa Anies menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, telah dibangun sebuah bangunan menyerupai rumah susun untuk para korban terdampak penggusuran.
Akan tetapi, setelah Anies tidak menjabat, nasib tempat tinggal mereka tidak jelas hingga saat ini.
Yakni sejak Anies kini digantikan oleh Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

Di acara tersebut Anies turut menyebut jika makan siang dan susu gratis bagi anak bukan cara yang tepat untuk mencegah stunting.
Anies mengatakan bahwa pemenuhan nutrisi lewat makan siang dan susu gratis tersebut mestinya diberikan untuk ibu hamil.
Mengingat stunting sendiri memang bisa terjadi ketika si anak di dalam kandungan.
"Penanganan stunting tidak bisa di masa sekolah. Itu sudah terlambat," kata Anies dalam acara Nakes Desak Anies di Jakarta, Kamis (18/1/2024).
"Jadi yang dikasih makan siang harusnya ibu hamil, intervensinya di usia dini," imbuhnya.
Selain itu Anies menyebut, pencegahan stunting dilanjutkan dengan memberikan imunisasi pada bayi di 1000 hari pertamanya.
Adapun pemberian susu untuk mecegah stunting, kata Anies, tidak bisa dinikmati oleh semua anak.
Mengingat, ada saja anak yang mengalami laktosa intoleran.
Karena itulah, dirinya menilai bahwa pemenuhan sumber pangan dari laut bisa menjadi solusi yang tepat.
"Kita punya sumber pangan dari laut yang banyak, sehingga nutrisinya ya bukan harus jenis susu. Di danau dapat, di laut dapat, harganya terjangkau, dan aksesnya mudah," tutup Anies.

nelayan
Anies Baswedan
Sappe
Partai Keadilan Sejahtera
PKS
Sulawesi Selatan
Lapangan Lampue
Kecamatan Bacukiki Barat
Parepare
makan gratis
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Relawan Prabowo-Gibran Ponorogo Gelar Syukuran Potong 9 Tumpeng, Gas Pol Dukung Kang Giri di Pilkada |
![]() |
---|
Mahfud MD Akui Tak ada Tawaran dari Prabowo-Gibran, Deretan Tokoh Jatim Berpotensi Masuk Kabinet |
![]() |
---|
Pilpres 2024 Berakhir, PKB dan NasDem Kini Merapat ke Prabowo-Gibran, Begini Reaksi Santai PAN |
![]() |
---|
Analisa Peta Politik Pasca Pilpres 2024, PKB Berpotensi Gabung Kabinet Prabowo-Gibran, PDIP Oposisi |
![]() |
---|
Pilpres 2024 Tuntas, Demokrat Jatim Ajak Semua Pihak Bersatu: Rapatkan Barisan, Songsong Masa Depan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.