Bupati Sidoarjo Gus Mudhlor Sekeluarga Bumi Sholawat Nyoblos Bareng Salurkan Hak Suara

TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Pengasuh Pondok Pesantren Bumi Sholawat KH Agoes Ali Masyhuri bersama keluarga menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024 di kampung halamannya di Desa Kenongo, Kecamatan Tulang, Sidoarjo, Rabu (14/2/2024). 

Gus Ali, panggilan KH Agoes Ali Masyhuri, hadir di TPS 09 Kenongo bersama istrinya.

Kemudian didampingi oleh Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor dan istri, serta Gus Burhan dan istri. 

Pertama yang menggunakan hak pilihnya di TPS adalah Gus Ali dan istri.

Kemudian disusul dua putranya bersama istrinya masing-masing.

Desa Kenongo merupakan kampung halaman Gus Ali dan keluarga. 

Mereka menggunakan hak suaranya di Kenongo karena memang tetap ber-KTP di sana, meski selama ini kebanyakan tinggal di kompleks Ponpes Bumi Sholawat di Desa Lebo, Kecamatan Kota, Sidoarjo. 

“Alhamdulillah hari ini kita bisa melakukan pencoblosan. Dan semua TPS di Sidoarjo terpantau aman, berjalan lancar, dan tidak ada kendala,” kata Gus Muhdlor, panggilan Ahmad Muhdlor sebelum meninggalkan TPS. 

Bupati menyebut sejak H-1 sudah melakukan sidak ke beberapa tempat.

Termasuk daerah - daerah yang rawan bencana banjir. 

“Mulai kemarin kita tanyakan juga ke BMKG. Disebut memang ada potensi hujan di beberapa wilayah, tapi sepertinya baru turun sore nanti,” lanjutnya. 

Kendati demikian, Gus Muhdlor menyebut tidak ada masalah. Sejumlah TPS di Kecamatan Waru dan Taman yang masuk wilayah potensi banjir sudah dipilih tempat-temlat yang lebih tinggi dibanding sekitarnya. 

Selain itu di sana juga disiagakan petugas dari berbagai instansi. Serta disiapkan belasan pompa portable untuk mengatasi genangan jika sewaktu-waktu terjadi banjir.  

“Yang penting kita pastikan pesta demokrasi berjalan seutuhnya. Kami mengajak semua masyarakat untuk dagang ke TPS menggunakan hak atau menyalurkan suaranya dalam rangka menghasilkan pemimpin yang baik. Presiden, Wakil Presiden, BPD, DPR RI, DPRD Jatim, dan DPRD Sidoarjo,” kata Gus Muhdlor. 

Bupati juga menegaskan bahwa perbedaan itu biasa. Berbeda pendapat, berbeda pilihan, dan sebagainya jangan sampai menimbulkan masalah. Kerukunan harus dijaga, persatuan dan persaudaraan harus kita dijaga bersama.