Anak SD Punya Rp 1,4 M dari Kumpulkan Angpao, Orangtua Girang Langsung Atur, akan Diberi di Umur 18

TRIBUNJATIM.COM - Seorang anak SD memiliki tabungan Rp 1 miliar lebih hingga membuat orangtuanya girang.

Anak SD itu kumpulkan uang tersebut tiap Tahun Baru Imlek.

Diketahui bahwa anak SD itu tinggal di China.

Publik pun iri akan uang dimiliknya.

Belum lama ini masyarakat Tionghoa merayakan Tahun Baru China atau Imlek pada Sabtu, 10 Februari 2024.

Saat perayaan Imlek identik dengan pemberian angpao.

Setiap Tahun Baru Imlek, anak-anak selalu bersemangat untuk menerima uang dari orang dewasa. 

Seperti yang dilakukan anak SD ini.

Dia mengejutkan publik karena mengumpulkan uang sejumlah besar untuk anak seusianya.

Baca juga: Rekomendasi Kado Imlek 2024, Unik dan Dipercaya Membawa Hoki, dari Angpao hingga Kue Keranjang

Dilansir dari Eva.vn via TribunTrends, seorang wanita bermarga Liu yang tinggal di Kota Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China, baru-baru ini memposting beberapa foto di grup.

Dalam foto yang beredar, tampak putri dari Liu, yakni Xiao Yu duduk di samping tumpukan uang sambil makan makanan akhir tahun bersama keluarganya.

Uang ini adalah uang yang didapatkan oleh Xiao Yu dari angpao yang diberikan orang dewasa untuknya.

Liu berkata bahwa setiap Tahun Baru Imlek, kakek-nenek, bibi, dan paman selalu memberikan angpao untuk Xiao Yu.

Hingga saat ini, ketika dia di kelas tiga SD, Xiao Yu telah mengumpulkan lebih dari Rp1,4 miliar.

Baca juga: Inara Rusli Rayakan Imlek, Kini Beri Jawaban Lewat Foto Ayah, Sosok yang Protektif Namun Ramah

Sebagai orang tua, Liu berkata dirinya untuk menyimpan uang tersebut untuk anaknya.

Liu, yang bekerja di bidang keuangan, juga tahu cara mengelola uang.

Dia membagi uang anak-anaknya menjadi beberapa bagian, sebagian untuk disimpan di bank, sebagian untuk berinvestasi dalam saham untuk mendapat untung.

Meskipun kondisi keluarga relatif kaya, Liu dan anggota keluarga lainnya masih cukup ketat tentang uang saku putri mereka. 

Xiao Yu hanya bisa mendapatkan uang saku dengan melakukan usahanya sendiri, seperti melakukan tugas-tugas atau berprestasi dalam hal pendidikan.

Melihat bahwa pembayaran elektronik sekarang sangat populer, Liu juga membantu mengaktifkan fitur ini di ponsel anak-anaknya.

Setiap kali Xiaoyu menghabiskan uang, Liu dapat menerima pemberitahuan.

Hal ini memungkinkan Liu untuk mengelola pengeluaran uang putrinya, menghindari pengeluaran yang tidak rasional.

Seiring bertambahnya usia putri mereka, Liu dan suaminya juga mulai memberinya beberapa ratus yuan sehingga Xiao Yu secara bertahap akan mengembangkan kesadaran finansial.

Liu berkata bahwa ketika putrinya berusia 18 tahun dan kuliah, dia akan menyerahkan semua uang yang dia simpan untuk dia kelola dan belanjakan sendiri.

Netizen Tiongkok tercengang mengetahui uang yang diterima gadis kelas 3 ini, dan juga berseru bahwa gaya pengasuhan Liu sangat patut untuk dicontoh.

"Saya sudah bertahun-tahun nabung dan hasilnya belum sebanyak itu." ujar salah satu warganet.

"Gadis kecil ini sangat mengagumkan." sambung yang lain.

"Mendengarkan bagaimana ibu ini membantu dan mengajari amaknua mengelola keuangan, saya mengerti mengapa orang kaya bisa menjadi lebih kaya." timpal warganet lainnya.

Baca juga: Malang Masih Jadi Destinasi Favorit saat Libur Isra Miraj dan Imlek, Pj Wali Kota : Naik 50 persen

Sementara itu, seorang satpam sekaligus petugas SPBU di Vermont, Amerika Serikat meninggal dunia.

Namun, kabar meninggalnya satpam kampung ini mengejutkan keluarga.

Pasalnya, satpam tersebut meninggalkan warisan yang berjumlah fantastis.

Kisah ini datang dari pria bernama Tuan Ronald Read.

Tuan Ronald Read adalah pensiunan petugas pompa bensin.

Dia pernah menjadi penjaga keamanan atau satpam di Vermont (AS).

Ronald Read dicintai oleh semua orang karena gaya hidupnya yang sederhana, mudah bergaul, dan pekerja keras.

Namun, baru setelah Ronald meninggal dunia, orang-orang syok karena kekayaan yang dimilikinya.

Baca juga: Kemeriahan Imlek Kental di JW Marriott Hotel Surabaya, Makan Malam Diiringi Tarian Pendekar China

Dia diketahui mempunyai uang sekitar 8 juta USD (setara dengan sekitar 126 miliar rupiah).

Beberapa saat setelah Ronald meninggal, putranya Phillip Brown buka suara.

"Ayah saya adalah seorang pekerja keras, tetapi saya yakin tidak ada seorang pun yang dapat menganggapnya sebagai seorang jutawan."ujarnya

Ronald bukan nama yang menonjol di kalangan jutawan.

Terlebih jalur kariernya tidak sehebat kebanyakan orang.

Lantas, bagaimana Ronald Read bisa mendapatkan uang sebanyak itu?

Diketahui, Ronald Read lahir pada tahun 1921, tinggal bersama keluarganya di sebuah pedesaan di Vermont.

Setelah lulus SMA, ia mengikuti wajib militer.

Setelah itu, dia menjalani kehidupan normal seperti orang lain.

Ronald bekerja di sebuah SPBU, kemudian bekerja sebagai satpam di kampung halamannya.

Dia membeli rumah dengan 3 kamar tidur seharga $12.000 pada usia 38 tahun dan tinggal bersama istri dan anak-anaknya.

Namun ketika dia meninggal pada usia 92 tahun, keluarganya mengetahui bahwa dia memiliki kekayaan sebesar Rp 126 miliar.

Sesuai wasiatnya, dia mewariskan Rp 31 miliar untuk anak-anaknya dan Rp 94 miliar untuk perpustakaan dan rumah sakit setempat.

Meski punya cukup uang untuk dibelanjakan secara boros, Ronald Read selalu menerapkan gaya hidup hemat.

Ia mengendarai Toyota Yaris bekas tahun 2007 dan sering sarapan murah di kafe.

Baca juga: Arti Kata Xin Nian Kuai Le, Harapan & Doa untuk Orang Terdekat yang Diucapkan saat Tahun Baru Imlek

Saat pakaiannya robek, dia tetap menggunakan peniti untuk memperbaiki dan terus memakainya.

"Saya yakin jika dia mendapat penghasilan $50 seminggu, dia mungkin akan menginvestasikan $40," kata temannya Mark Richard, yang juga seorang tetangga.

Pada saat kematiannya, Wall Street Journal menganalisis portofolio investasi pribadinya.

Mereka menemukan bahwa dia memiliki setidaknya 95 saham. Banyak di antaranya yang dia pegang dengan selama beberapa tahun, bahkan puluhan tahun.

Beberapa di antara saham-saham tersebut telah menghasilkan keuntungan besar.

Ia memiliki kepribadian yang tidak mau menyombongkan diri, hanya ingin belajar, dan hidup sederhana.

Sehingga tidak ada yang tahu tentang besarnya kekayaannya hingga di hari kematiannya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com