Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Amalan di Bulan Syaban yang Jadi Kebiasaan Nabi Muhammad SAW, ini Penjelasan Ustaz Adi Hidayat

Sama halnya bulan-bulan lainnya, di bulan Syaban umat muslim juga dianjurkan memperbanyak amalan dan ibadah kepada Allah SWT.

Ilustrasi Canva
Sama halnya bulan-bulan lainnya, di bulan Syaban umat muslim juga dianjurkan memperbanyak amalan dan ibadah kepada Allah SWT. 

TRIBUNJATIM.COM - Bulan Syaban 1445 Hijriyah adalah bulan ke-8 dalam sistem penanggalan Islam, berada di antara bulan Rajab dan bulan Ramadan.

Sama halnya bulan-bulan lainnya, di bulan Syaban umat muslim juga dianjurkan memperbanyak amalan dan ibadah kepada Allah SWT.

Sebagaimana yang dilakukan dan dianjurkan Nabi Muhammad SAW, dengan membiasakan diri meningkatkan ibadah di bulan Syaban.

Ustaz Adi Hidayat menyampaikan Rasulullah SAW memberikan satu isyarat kepada umat muslim, sebelum sampai ke Ramadan harus sesegera mungkin mencari bekal yang bisa menguatkan ruh, memberikan tenaga, serta kekuataan.

"Sehingga ketika sampai di Bulan Ramadan, kita bisa semangat beraktivitas memanfaatkan siang dan malam untuk beribadah seperti khatam Quran dan ibadah lainnya," ujar Adi Hidayat dikutip dari kanal YouTube Adi Hidayat Official, via Banjarmasin Post, Jumat (16/2/2024).

Bulan Syaban adalah waktu yang tepat membiasakan diri memperbanyak ibadah, Ustaz Adi Hidayat mengatakan hal itu sebagai persiapan menuju bulan suci Ramadan.

Baca juga: Doa Memasuki Bulan Syaban 1445 H agar Diberi Kesehatan untuk Bisa Bertemu Ramadan Kembali

Orang-orang yang tidak punya persiapan sejak Syaban, akan merasakan hal yang berbeda saat masuk bulan Ramadan.

Misalnya tampak lemas saat berpuasa karena tidak punya gairah untuk meningkatkan ibadah.

Diriwayatkan oleh Sahabat Usamah bin Zaid, saat masuk bulan Syaban, Nabi Muhammad memiliki kebiasaan meningkatkan amalan.

"Amalan yang spesifik banyak dikerjakan Nabi SAW itu ternyata puasa," ungkap Ustaz Adi Hidayat.

Banyak sahabat yang heran, lanjut Adi Hidayat, karena di bulan Rajab sudah berpuasa.

Namun di bulan Syaban Rasulullah SAW melakukan puasa yang lebih banyak lagi.

Ilustrasi Syaban.
Ilustrasi Syaban. (freepik.com)

“Lalu sahabat pun mengkonfirmasi tentang kebiasaan puasa Rasulullah SAW di bulan Syaban, kemudian Rasulullah SAW menjawab, bulan Syaban itu agung tidak seperti yang kamu bayangkan, Syaban juga punya keistimewaan,” terang Ustaz Adi Hidayat.

Hal yang membuat bulan Syaban istimewa adalah amal-amal yang dikerjakan langsung dilaporkan, disampaikan, diangkat kepada Allah SWT.

"Allah maha mengetahui, tanpa dilaporkan pun sebetulnya segala amal kita sudah tahu, tapi ini ingin menunjukkan satu keistimewaan bagaimana malaikat melaporkan amal ibadah kita langsung kepada Allah ditu suatu kebanggaan,” terang Ustaz Adi Hidayat.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved