Berita Magetan
Stok Menipis, Pedagang Beras SPHP di Magetan Disambati Warga yang Tak Kebagian: Kasian Pembeli Lain
Bulog Ponorogo mendistribusikan Beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ukuran 5 Kilogram, Pasar Sayur Kabupaten Magetan, Rabu pagi (21/2/20
Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Networ, Febrianto Ramadani
TRIBUNJATIM.COM, MAGETAN - Bulog Ponorogo mendistribusikan Beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ukuran 5 Kilogram, Pasar Sayur Kabupaten Magetan, Rabu pagi (21/2/2024).
Baru saja tiba di lokasi, puluhan ibu ibu langsung menggeruduk ke sejumlah toko. Para kaum hawa itu rela berdesak-desakan. Alhasil, pemilik toko kewalahan meladeni permintaan pembeli.
Hanya dalam waktu sekejap, salah satu bahan pokok tersebut tinggal sedikit. Alhasil, pedagang langsung menyetop penjualan. Tak sedikit ibu ibu yang kecewa karena dinilai tidak boleh membeli beras.
Warga Kecamatan Plaosan, Katni (50), mengaku telah berkeliling dari satu pasar ke pasar lain demi mendapatkan beras, sebagai kebutuhan makan sehari hari.
Baca juga: 8000 Ton Beras Impor asal Pakistan hingga Vietnam Beredar di Jember
“Katanya tidak boleh dibeli, yang dibolehkan cuma langganan toko. Terpaksa cari lagi, kalau tidak dapat cari beras penggilingan yang lebih mahal,” ucap Katni.
Warga Kelurahan Sukowinangun Purwati (44), menuturkan, saat ini kondisi ketersediaan Beras SPHP sedang sulit dicari.
“Beras lagi mahal di pasar Rp 16 ribu per kilogram. Kalau Beras SPHP Rp 55 ribu per 5 kilogram, lebih murah. Harapannya semoga kembali normal,” tuturnya.
Sementara itu Pedagang Beras Pasar Sayur Tri Purwanti (51), membantah, jika tidak memperbolehkan warga untuk membeli beras.
Baca juga: Dua Hari Tak Ada Perubahan, Harga Beras di Jember Masih Tinggi, Paling Murah Rp14 Ribu per Kilogram
“Beras baru turun, jatahnya tidak terlalu banyak jadi tidak saya habiskan langsung hari ini,” ungkapnya.
Dirinya membatasi pembelian beras 30 sampai 40 pack dalam sehari. Tujuannya agar masyarakat tidak melakukan panic buying.
“Kalau dihabiskan hari ini kasihan pembeli lain. Padahal langganan saya banyak. Saya dapat jatah 125 pack, kadang kadang ambil 70. Satu minggu sudah habis. Pengiriman tidak ada pengurangan,” jelasnya.
Dirinya berpendapat, penyebabnya situasi ini karena kekurangan pasokan yang sudah terjadi sejak lama.
“Saya batasi biar tidak dijual lagi. Bahkan saya ambil 5 ton beras premium saya jual Rp 15 ribu, tidak sampai sebulan sudah habis. Kalau Beras SPHP Rp 55 ribu, tidak boleh lebih,” pungkasnya
Baca juga: Beras SPHP Paling Diburu di Pasar Baru Gresik, Pedagang Sebut Sudah Masuk Musim Hajatan
4 Warga Magetan Tewas Tertimbun Tanah Longsor di Denpasar Bali, Baru 10 Hari Bekerja |
![]() |
---|
Diterjang Angin Kencang, 3 Warung di Telaga Sarangan Magetan Rusak Tertimpa Pohon, Begini Kondisinya |
![]() |
---|
Kasus PMK di Jawa Timur Capai Ratusan di Awal 2025, Terbanyak Ada di Jember |
![]() |
---|
Padahal Diparkir di depan Rumah, Pria Magetan Syok Mobil Pikapnya Raib, Rekaman CCTV Jadi Petunjuk |
![]() |
---|
Jajal Lintasan Sirkuit Parang, Khofifah Janji Bakal Tuntaskan Pembangunan Infrastruktur Pelengkap |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.