Berbagai Upaya Pemkab Tekan Harga Beras di Nganjuk, Gelar Operasi Pasar hingga Luncurkan Warung TPID

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Danendra Kusuma

TRIBUNJATIM.COM, NGANJUK - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nganjuk melakukan berbagai upaya untuk menekan harga beras di pasaran.

Satu di antaranya dengan menggelar operasi pasar, sekaligus meluncurkan Warung Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) sebagai outlet penjualan beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Pasar Warujayeng, Kecamatan Tanjunganom, Nganjuk.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Nganjuk, Haris Jatmiko mengatakan, Warung TPID merupakan rujukan bagi masyarakat untuk mendapatkan beras SPHP Bulog dengan harga yang telah ditetapkan, yakni Rp 54.500 per 5 kg. 

Warung TPID beroperasi mulai pukul 07.00 WIB hingga 09.00 WIB. 

Outlet ini dibuka secara simbolis di Pasar Warujayeng dan diikuti dengan empat pasar lainnya, yakni Pasar Wage 1, Pasar Baru Nganjuk, Pasar Berbek, dan Pasar Sukomoro.

"Rencananya akan dibuka juga di semua pasar rakyat di Kabupaten Nganjuk," katanya, Senin (26/2/2024). 

Sementara Pj Bupati Nganjuk, Sri Handoko Taruna menyatakan, pihaknya juga melakukan distribusi beras SPHP ke semua pasar rakyat Kabupaten Nganjuk. 

Dalam kegiatan ini, Pemkab Nganjuk berkoordinasi dengan Bulog Sub Divre Kediri.

“Sebanyak kurang lebih 102 ton untuk 188 pedagang di 18 pasar rakyat akan mendapatkan stok beras SPHP yang nantinnya bisa dijual kepada masyarakat. Saya berharap stok ini bisa mencukupi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan hingga Lebaran," terangnya.

Baca juga: Padahal Harga Beras Mahal, Petani di Jember Gamang Tanam Padi, Ratusan Hektare Sawah Menganggur