Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Dedi Mulyadi Soroti Menu Uji Coba Makan Siang Gratis, Pilih Uang Rp15 Ribu Diberi ke Orang Tua Siswa

Lihat menunya, Dedi Mulyadi mengusulkan uang subsidi makan siang gratis diberi langsung ke orang tua siswa.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Dok pribadi
Dedi Mulyadi soroti menu uji coba makan siang gratis di Purwakarta 

TRIBUNJATIM.COM - Dedi Mulyadi meninjau langsung uji coba program makan siang gratis yang digelar di SDN Ciwangi, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, pada Senin (4/3/2024).

Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra tersebut memberikan usulan atas program yang diusung oleh paslon no urut dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Usai meninjau simulasi makan siang gratis tersebut, Dedi Mulyadi mengusulkan uang subsidi makan siang gratis diberi langsung ke orang tua siswa.

Saat meninjau, Dedi Mulyadi datang bersama Kepala Dinas Pendidikan Purwakarta, Purwanto.

Tak hanya itu, pria yang akrab dipanggil Kang Dedi Mulyadi (KDM) ini juga datang bersama ahli gizi dari Dinas Kesehatan Purwakarta.

Menurut Dedi Mulyadi, program makan siang gratis sudah tak asing bagi dirinya saat menjabat sebagai Bupati Purwakarta kala itu, karena sudah mencanangkan program serupa sejak tahun 2015 silam.

"Jadi program seperti makan siang gratis ini sudah tidak asing bagi saya, program seperti ini sudah ada sejak saya menjadi Bupati Purwakarta," ucap KDM.

"Saat itu orang tua diberi bantuan ikan atau telur untuk bekal anaknya di sekolah," imbuh Dedi Mulyadi kepada wartawan di SDN Ciwangi.

Pada simulasi yang berlangsung di SDN Ciwangi ini, ada dua pola yang dilakukan oleh pihak sekolah.

Pertama, satu kelas di sekolah tersebut diberikan bantuan sebesar Rp15 ribu untuk setiap siswanya.

Uang tersebut dikumpulkan dan Forum Orang Tua Siswa (Fortusis) memasak satu menu yang sama.

Yakni ada ayam teriyaki, sayur tumis dan nasi, tak lupa para siswa juga mendapatkan jeruk dan susu.

Kemudian di kelas yang berbeda, para siswa mendapatkan bantuan yang sama, yaitu uang sebesar Rp15 ribu.

Namun uang tersebut harus dimanfaatkan oleh masing-masing orang tua untuk mengolah bekal makanan anaknya di sekolah.

Baca juga: Rp15 Ribu Per Anak, Uji Coba Makan Siang Gratis Disorot Siswa SMP, Lihat Menu yang Disajikan

"Kalau yang pertama (Fortusis) ini terlalu banyak yang terbuang," ujar Dedi Mulyadi, mengutip Tribun Jabar.

"Seperti misting (tempat makan) dan sendok plastik ini kurang efektif, harganya sama dengan satu sampai dua butir telur," imbuh KDM.

Sementara untuk yang dibuatkan langsung oleh orang tua siswa menunya sangat beragam.

Bahkan potongan daging lebih besar, sayur dan buah lebih banyak, dan bekal yang dibawa sesuai dengan selera anak.

KDM sendiri mengusulkan, uang subsidi makan siang gratis diberikan langsung kepada orang tua siswa.

Sehingga orang tua bisa mengelola sendiri uang tersebut untuk kebutuhan makan siang anaknya di sekolah.

"Yang pertama tadi terlihat menunya lebih beragam, kemudian orang tua tahu porsi dan menunya yang sesuai dengan anak.

Dan tidak kalah penting anak senang bisa merasakan langsung masakan ibunya yang enak karena dimasak dengan penuh cinta dan sayang," ucapnya.

Kang Dedi Mulyadi saat meninjau simulasi program makan siang gratis di SDN Ciwangi, Kabupaten Purwakarta, Senin (4/3/2024).
Kang Dedi Mulyadi saat meninjau simulasi program makan siang gratis di SDN Ciwangi, Kabupaten Purwakarta, Senin (4/3/2024). (Tribun Jabar/Deanza Falevi)

Menurutnya, jika makan siang gratis dikelola oleh satu pihak tidak akan efisien.

Sehingga menu dan porsi yang seharusnya memenuhi gizi anak terpangkas oleh hal yang bersifat administratif berbasis proyek.

Bagi KDM, program makan siang gratis sendiri bukan hal baru.

Sebab saat ia menjadi Bupati Purwakarta, pernah menjalankan program serupa dengan memberikan telur dan susu untuk seluruh siswa.

"Jadi kalau ditanya memang anggarannya ada? Ya itu buktinya dulu di Purwakarta semuanya berjalan.

Siswa diberi telur dan susu gratis, infrastruktur bagus, RT RW digaji tinggi, padahal APBD-nya paling kecil," ujarnya.

Baca juga: Kekhawatiran Program Makan Siang Gratis Pakai Dana BOS, Guru Honorer Bisa Tak Terima Gaji, Kecil

Ke depan, kata KDM, jika program makan siang gratis telah berjalan, maka uang jajan anak dari masing-masing orang tuanya bisa untuk ditabungkan.

Nantinya pihak sekolah bekerja sama dengan bank untuk program tabungan tersebut.

Meski begitu, ia mengatakan, yang dilakukan saat ini berupa simulasi untuk mencari formula terbaik.

Ia menyerahkan sepenuhnya kebijakan kepada pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang akan menjalankan program tersebut.

"Ini hanya usulan saya saja, setelah melihat simulasi seperti ini uang yang diberikan ke orang tua, makanannya lebih variatif dan bergizi," ucap KDM.

Pada simulasi tersebut, Dedi Mulyadi memberikan subsidi selama satu pekan ke depan untuk seluruh siswa di SDN Ciwangi yang berjumlah 579 anak.

Setiap anak mendapatkan subsidi sebesar Rp15 ribu yang berasal dari uang pribadi KDM.

Dedi Mulyadi menghadiri simulasi makan siang gratis di Purwakarta, Senin (4/3/2024).
Dedi Mulyadi menghadiri simulasi makan siang gratis di Purwakarta, Senin (4/3/2024). (Dok pribadi)

Sementara itu Kepala SDN Ciwangi, Totoh Fatonah, mengaku sangat gembira dengan adanya simulasi ini.

Ia berharap program makan siang gratis ini bisa benar-benar terwujud.

"Alhamdulillah barusan sudah berjalan simulasi makan gratis yang diinisiasi oleh Kang Dedi.

Mudah-mudahan salah satu program yang diusung oleh Pak Prabowo ini bisa berjalan dengan lancar," ujarnya.

Meski demikian, Totoh berharap, program makan gratis ini nantinya tidak dijalankan dengan menggunakan dana bantuan operasional sekolah (BOS).

"Tapi bila nanti ada penambahan dana khusus yang dimasukkan ke bagian dana BOS, itu tidak apa-apa," katanya.

"Tapi, kalau mengambil dari dana BOS yang ada, itu kami merasa keberatan, karena dana BOS itu kan untuk operasional.

Apalagi ditambah dengan adanya makan siang gratis nanti malah ada beberapa kegiatan sekolah yang tidak terlaksana."

Makan siang gratis di SDN Ciwangi, kemarin, juga disambut gembira para murid, salah satunya Muhammad Azzam.

Murid kelas enam ini mengaku senang dan tak menyangka akan ada makan gratis di sekolahnya.

Ia juga mengaku karena ada makan siang gratis, uang jajannya jadi utuh.

"Jadi enggak jajan lagi karena ada makan gratis," ujarnya.

Baca juga: Gibran Optimis Makan Siang Gratis Sukses, Asosiasi Guru Tolak Tak Mau Menderita: Tidak Manusiawi

Di sisi lain, pengamat kebijakan publik dari STAI Dr KH EZ Muttaqien, Purwakarta, Srie Muldrianto menilai, simulasi makan siang gratis yang dilakukan Dedi Mulyadi adalah salah satu cara untuk menarik simpati Prabowo Subianto.

Menurut Srie, Dedi Mulyadi adalah sosok politisi pekerja.

"Ia politisi yang tidak pernah bisa diam. Ada saja ide dan gagasan yang ia lakukan.

Pak Prabowo membutuhkan karakter orang seperti KDM yang dapat mengimplementasikan konsep yang dibuat Prabowo.

Di lain pihak, KDM juga membutuhkan dukungan untuk keinginan politiknya sehingga terjadi simbiosis mutualisme," ucap Srie kepada Tribun Jabar, Senin (4/3/2024).

Sebagai pendatang baru di Partai Gerindra, menurut Srie, KDM harus membuktikan bahwa dirinya memiliki kinerja yang baik dalam berpolitik.

"KDM ingin membuktikan bahwa kehadiran dirinya berdampak pada Pak Prabowo," ujarnya.

Meski demikian, Srie menilai bahwa KDM masih perlu banyak belajar untuk di tingkat Jawa Barat atau pun pemerintahan pusat.

"KDM itu politisi kawakan yang susah diikuti, khususnya di Purwakarta. Tapi untuk tingkat Jawa Barat dan pusat, dia masih harus banyak belajar," ucapnya.

Seringnya KDM memberikan pernyataan mendukung program yang diusung oleh Prabowo Subianto, menurut Srie, adalah bagian dari langkah Dedi untuk mendapat simpati dan relasi dari kalangan politisi atas.

"KDM ini tampaknya sedang membangun relasi dengan kalangan menengah atas. Karena inilah kelemahan dia.

Dia memiliki pengetahuan dan pengalaman yang luas bergaul dengan kelas kebanyakan. Tapi ketika memasuki pergaulan kelas menengah atas, ia mengalami kendala," ujarnya.

"Saya menduga dia sedang memainkan peran untuk meraih simpati Pak Prabowo demi untuk kepentingan politiknya yang mulai meredup, pungkas Srie.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved