Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Menu Diet

Benarkah Menu Diet Karnivora Sehat dan Ampuh Turunkan Berat Badan? Simak Manfaat dan Risikonya

Benarkah menu diet karnivora sehat dan ampuh menurunkan berat badan. Simak manfaat dan risikonya dalam artikel ini.

|
Editor: Elma Gloria Stevani
Shutterstock
Ilustrasi menu diet karnivora yang disebut ampuh menurunkan berat badan. 

TRIBUNJATIM.COM - Menyantap steak, shabu-shabu, atau ayam panggang memang nikmat.

Rasa gurih alami dari daging ditambah rempah-rempah bisa membuat kita ketagihan memakannya.

Sayangnya, tak banyak orang yang berani memakannya terlalu sering.

Dengan alasan, takut berat badan atau kolesterol naik.

Tapi tak demikian bagi pegiat menu diet karnivora.

Ternyata menu diet karnivora berasal dari kepercayaan akan kebiasaan menyantap daging oleh para leluhur.

Dalam menjalankan menu diet karnivora, memakan daging sapi, ayam, ikan, dan produk hewani lain: hukumnya wajib!

Diet karnivora adalah jenis diet yang pelakunya hanya mengonsumsi daging dan menhindari makanan nabati dan karbohidrat. 

Orang yang mengikuti pola makan diet karnivora disebut merasakan beberapa manfaat seperti mengurangi depresi dan menurunkan gula darah.

Bagaimana fakta menu diet karnivora ini bagi tubuh manusia?

Pengertian diet karnivora

Dikutip dari Healthline, diet karnivora merupakan salah satu jenis diet yang mengatur pola makan ketat yang hanya mencakup daging , ikan, telur, dan produk susu rendah laktosa. 

Para ahli diet sering menyebut pola makan karnivora ini sebagai pola makan makanan hewani.

Saat mengikuti diet atau pola makan karnivora, kita dianjurkan untuk tidak mengonsumsi makanan lain seperti buah-buahan, sayuran , biji-bijian, produk susu tinggi laktosa, gula, dan minyak nabati.

Tambahan bahan-bahan makanan yang boleh dikonsumsi hanyalah madu , garam, merica, dan bumbu tanpa karbohidrat.

Informasi mengenai diet karnivora tentu mengundang banyak pertanyaan mengenai manfaat apa yang bisa dirasakan oleh tubuh dan apakah akan memunculkan efek-efek yang tidak diinginkan jika kita menerapkan diet karnivora ini.

Fakta manfaat diet karnivora 

Melansir Medical News Today, seseorang yang menerapkan diet karnivora kemungkinan akan berhasil menurunkan berat badan. Hal ini dikarenakan diet karnivora menerapkan pola makan tinggi protein dan rendah karbohidrat.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa hal tersebut dapat meningkatkan penurunan berat badan seiring berjalannya waktu.

Dengan mengonsumsi banyak protein dapat membantu kita merasa lebih kenyang, sehingga akan mengurangi asupan kalori. Protein juga dapat meningkatkan kerja metabolisme tubuh, dan membakar banyak kalori.

Saat mengikuti diet karnivora, kita tidak diperbolehkan mengonsumsi karbohidrat secara berlebih terutama yang dianggap tidak menyehatkan, seperti kue, kue kering dan kentang goreng.

Akibatnya, jika menerapkan pola makan diet rendah karbohidrat maka akan terjadi penurunan kadar gula darah yang menyebabkan tubuh memasuki keadaan ketosis, atau pembakaran lemak, sehingga akan berdampak pada penurunan berat badan.

Fakta efek samping diet karnivora

Walaupun dapat menurunkan berat badan, diet karnivora juga memiliki kekurangan dan efek yang kurang baik. Hal ini terjadi karena pola makan yang sangat dibatasi dan larangan mengonsumsi sebagian besar kelompok makanan yang dibutuhkan oleh tubuh.

Berikut ini beberapa hal saat menerapkan diet karnivora yang bisa dirasakan oleh tubuh.

  • Tinggi lemak, kolesterol, dan natrium

Jenis makanan yang boleh dikonsumsi pada diet karnivora hanya terdiri dari makanan hewani, yang mengandung banyak lemak jenuh dan kolesterol. Lemak jenuh dapat meningkatkan kolesterol LDL (jahat), yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Beberapa makanan daging olahan juga mengandung natrium dalam jumlah tinggi, apabila terlalu banyak mengonsumsi maka akan terjadi peningkatan risiko tekanan darah tinggi, penyakit ginjal, dan dampak kesehatan negatif lainnya.

Meskipun daging mengandung gizi yang tinggi, kita tidak diperbolehkan menjadikan daging sebagai sumber makanan tunggal karena beresiko memunculkan banyak penyakit. Menerapkan diet karnivora yang ketat dapat menyebabkan kekurangan beberapa nutrisi yang didapatkan darei bahan makanan lain. 

  • Tidak menyediakan serat

Saat menerapkan diet karnivora kita tubuh kita akan kekurangan serat dan karbohidrat. Padahal, serat dan karbohidrat yang hanya ditemukan dalam makanan nabati sangat berperan penting untuk meningkatkan kesehatan usus.

Kurangnya serat inilah yang dapat memunculkan efek samping sembelit. Faktanya, kesehatan usus yang tidak optimal juga dapat menyebabkan sejumlah masalah dan bahkan dapat dikaitkan dengan kanker usus besar.

Fakta lain dari diet karnivora yang mengharuskan mengonsumsi protein tinggi dan rendah karbohidrat juga dapat meningkatkan risiko peradangan usus.

  • Mungkin tidak cocok untuk beberapa orang

Pola makan karnivora mengharuskan kita mengonsumsi protein dengan jumlah yang tinggi, hal ini sangat tidak sesuai dengan penderita penyakit ginjal kronis yang harus membatasi asupan protein yang masuk ke dalam tubuh. 

Selain itu, orang-orang yang menghindari kolesterol tinggi tidak disarankan mengikuti diet karnivora ini.

Anak-anak dan ibu hamil atau menyusui juga tidak disarankan mengikuti diet karnivora karena mereka membutuhkan nutrisi khusus dari makan-makanan nabati untuk membantu tumbuh kembang dan terjaminnya kesehatan tubuh. 

Intinya, untuk memastikan tubuh kita sehat dan terhindar dari penyakit kita perlu mengonsumsi makanan dengan kandungan yang dibutuhkan oleh tubuh dengan seimbang. Jika ingin menerapkan diet apalagi diet karnivora, kita perlu menyesuaikan kondisi tubuh, mempelajari efek samping yang terjadi, dan meminta saran kepada ahli diet agar diberikan rekomendasi yang sesuai.

 

Cara diet dengan menjadi karnivor (pemakan daging) ini sering kali disebut juga dengan sebutan tiger diet (diet macan). Namun, apakah diet dengan cara seperti ini sehat bagi tubuh?

Diet karnivor dilakukan dengan mengonsumsi makanan yang rendah karbohidrat dan tinggi protein. Mereka yang melakukan diet jenis ini akan mengurangi asupan karbohidrat sebesar 30-90 persen. Padahal makanan yang mengandung karbohidrat, umumnya juga tinggi serat, vitamin dan mineral lain yang dibutuhkan oleh tubuh.

Di sisi lain, potein juga merupakan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh. Dalam sehari, protein yang dibutuhkan sekitar 0,8 gram/ kilogram berat badan. Jadi misalnya berat badan Anda 50 kilogram. Kalikan 50 dengan 0,8 yaitu 40. Jadi, Anda butuh 40 gram protein per hari.

Dengan diet tinggi protein, asupan protein akan ditingkatkan di atas kebutuhan, menjadi sebanyak 1,2-1,4 gram/kg berat badan. Jadi kalau berat badan Anda 50 kilogram, kalikan dengan 1,2 hingga 1,4. Berarti, kebutuhan protein harian Anda naik jadi 60 sampai 70 gram per hari.

Berdasarkan penelitian dalam The Journal of Nutrition, diet dengan mengonsumsi makanan rendah karbohidrat dan tinggi protein memang bisa memicu penurunan berat badan yang lebih cepat dibandingkan metode diet tinggi serat. Ini karena diet tinggi protein membuat Anda mengurangi karbohidrat, sehingga tubuh akhirnya menggunakan lemak sebagai sumber energi. Karena cadangan lemaknya terpakai, berat badan Anda pun akan turun.

Selain itu, protein juga akan memberikan rasa kenyang lebih lama dibandingkan dengan karbohidrat, sehingga Anda dapat mengontrol nafsu makan dan bisa makan dalam jumlah yang lebih sedikit.

Apakah diet ini baik untuk kesehatan?

Diet karnivor memang bisa membantu Anda turun berat badan. Namun, turun berat badan belum tentu lebih sehat. Ternyata diet dengan makanan tinggi protein dapat menyebabkan terjadinya beberapa hal yang dapat mengganggu kesehatan. Berikut penjelasannya.

1. Ketoasdosis

Dalam keadaan normal, tubuh menggunakan glukosa (gula) dari karbohidrat untuk diubah jadi sumber energi. Dalam diet tinggi protein, seseorang tidak akan banyak makan karbohidrat seperti nasi atau kentang. Karena itu, tubuh akhirnya memecah lemak untuk dijadikan energi.

Namun, ketika tubuh menggunakan cadangan lemak sebagai energi, tubuh juga akan menghasilkan zat bernama keton. Kebanyakan keton dalam tubuh berisiko menyebabkan ketoasdosis. Kondisi ini ditandai dengan gejala mual, muntah, kulit kering, sering kencing, haus terus, hingga sulit bernapas.

2. Penyakit jantung dan pembuluh darah

Walau telah terbukti bahwa diet karnivor dapat menurunkan berat badan, diet seperti ini ternyata mungkin meningkatkan risiko terkena penyakit jantung. Masalahnya, saat Anda memilih makanan tinggi protein, Anda akhirnya meningkatkan asupan kolestrol dan lemak yang tinggi pula karena salah pilih menu diet.

Misalnya kalau Anda mengonsumsi susu, daging berlemak, serta es krim sebagai pilihan menu diet. Makanan-makanan tersebut dapat menurunkan fungsi pembuluh darah, meningkatkan kadar kolesterol, dan sebenarnya mengandung kalori yang tinggi.

3. Osteoporosis

Diet tinggi protein bisa menyebabkan tubuh kekurangan mineral bernama asam fosfat. Alhasil, kemampuan tulang menyerap kalsium pun berkurang. Selain itu, asupan protein yang tinggi dapat mendorong pembuangan kalsium melalui urine (air kencing). Akhirnya, tulang kekurangan kalsium dan menjadi rapuh. Tulang yang rapuh tentu bisa berkembang jadi osteoporosis.

Jadi, apa boleh melakukan diet karnivor?

Sebenarnya kunci paling penting untuk menurunkan berat badan bukanlah metode diet yang ekstrem, melainkan kedisiplinan untuk mulai hidup sehat. Meskipun dilakukan secara pelan-pelan.

Bila Anda memang ingin mencoba metode diet yang satu ini, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter atau ahli gizi. Tenaga kesehatan akan membantu Anda merancang perubahan pola makan yang paling aman dan sesuai dengan tubuh setiap orang yang tentu berbeda-beda.

Artikel ini telah tayang di Kompas dan Kompas.com

Berita Artis dan Berita Jatim lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved