Bacaan Sholawat Tarhim Jelang Azan Subuh di Bulan Ramadan, 'Ash-shalaatu Was-salaamu ‘alaiyk'

مَا نِلْتَ وَالأَنَامُ نِيَامْ
maa nilta wal-anaamu niyaamu
Engkau memperoleh apa yang kau peroleh sementara semua manusia tidur

وَتَقَدَّمْتَ لِلصَّلَاةِ فَصَلَّ كُلُّ مَنْ فِى السَّمَاءِ وَاَنْتَ الْإِمَامْ
Wa taqaddamta lish-shalaati fashallaa kulu man fis-samaai wa antal imaamu
Semua penghuni langit melakukan shalat di belakangmu dan engkau menjadi imam

وَاِلَى الْمُنْتَهَى رُفِعْتَ كَرِيْمًا وَ سَمِعْتَ نِدَاءً عَلَيْكَ السَّلَامْ
Wa ilal muntahaa rufi’ta kariiman wa sai’tan nidaa ‘alaykas salaam
Engkau diberangkatkan ke Sidratul Muntaha karena kemulianmu dan engkau mendengar suara ucapan salam atasmu

يَا كَرِمَ الْأَخْلَاقْ
Yaa kariimal akhlaaq
Duhai yang paling mulia akhlaknya

يَارَسُوْلَ اللهْ
yaa Rasuulallaah
Wahai Rasul Allah

صَلىَ اللهُ عَلَيْكَ
Shallallaahu ‘alayka
Semoga shalawat selalu tercurahkan padamu

وَ عَلىَ عَلِكَ وَ اَصْحَابِكَ أجْمَعِيْنَ
wa ‘alaa 'aalika wa ashhaabika ajma’iin
Dan atas keluargamu dan sahabatmu

Baca juga: Bacaan Doa Kamilin atau Doa Setelah Salat Tarawih Lengkap Bacaan Arab, Lafal Latin dan Terjemahnya

Sejarah Sholawat Tarhim

Sholawat Tarhim pertama kali sampai ke Indonesia pada akhir 1960-an.

Kala itu, Syeikh Mahmud Al Husshari berkunjung ke Indonesia.

Beliau diminta untuk merekam sholawat Tarhim di Radio Lokananta, Solo.

Hasil rekaman disiarkan oleh dua stasiun radio, yakni Radio Lokananta dan Radio Yasmara (Yayasan Masjid Rahmat), Surabaya.

Dari sinilah awal mula sholawat Tarhim menjadi populer di Indonesia.

Sosok Syeikh Mahmud Al Husshari sendiri merupakan seorang qari' ternama lulusan Al-Azhar.

Beliau Ketua Jam'iyyatul Qurro' di Kairo, Mesir, sebuah organisasi penghafal Alquran di Mesir.

Saking alimnya, beliau dijuluki Sheikh al-Maqari'.

Hingga kini, sholawat Tarhim sudah menjadi macam lagu wajib di masjid-masjid terutama sebelum azan subuh di bulan Ramadan.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com