Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Terpopuler

JATIM TERPOPULER: Fakta Baru Kasus Dugaan Perampokan di Gresik hingga Mudik Gratis Kabupaten Malang

4 Berita terpopuler Jatim Senin, 18 Maret 2024: Fakta baru kasus dugaan perampokan di Gresik hingga cara mudah daftar mudik gratis Kabupaten Malang.

|
Editor: Elma Gloria Stevani
Tangkapan layar dan Istimewa/TribunJatim.com
4 Berita terpopuler Jatim Senin, 18 Maret 2024 di TribunJatim.com. 

Wardatun Toyyibah, korban pembunuhan sadis dan perampokan di Gresik telah dimakamkan di pemakaman setempat, pada Sabtu (16/3/2024).

Selama ini Wardatun Toyyibah dikenal baik oleh lingkungan sekitar.

Korban kerap disapa Datun di wilayah Desa Ima'an, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik. Dia menikah dengan Mahfud (42) sudah lama.

Usia pernikahan memasuki tahun kesembilan pada 5 Oktober nanti. Dikaruniai seorang anak perempuan NZ masih usia 2,5 tahun.

Korban baru saja melangsungkan ulang tahun ke 28 pada 9 Maret lalu. Sayangnya, ini merupakan tahun terakhir korban hidup bersama.

Selama ini korban merupakan agen BRIlink di Desa Ima'an. Menjadi jasa atau layanan transaksi warga setempat dan tetangga desa di agen BRIlink miliknya bersama suami.

Tanpa harus jauh-jauh ke Kecamatan Dukun.

Warga kaget dengan kasus pembunuhan yang menimpa Datun, pada Sabtu (16/3/2024) dinihari.

"Selama ini dikenal baik, warga banyak transaksi di tempatnya kalau ada kiriman dari luar negeri tidak perlu jauh-jauh ke Kecamatan Dukun," ujar warga yang enggan disebutkan namanya, Minggu (17/3/2024).

Datun tewas dengan mengenaskan di depan anaknya sendiri yang masih berusia 2,5 tahun.

Malam itu menjadi malam terakhir tidur bersama putri semata wayangnya itu. Suaminya tidur di ruang tamu.

Baca juga: Fakta Baru Kasus Dugaan Perampokan di Gresik, Kesaksian Mertua hingga Anak Tidur saat Ibu Terbunuh

Datun memergoki aksi pelaku, diduga melawan sebelum nyawanya dihabisi. Ada empat luka di tubuh Datun. Satu di dada tembus sampai ulu hati.

Dua di leher bagian depan. Satu lagi di leher bagian belakang. Anaknya yang masih balita tak luput dari serangan pelaku. Mengalami luka di kaki.

Suaminya, Mahfud. Baru tahu istrinya tewas setelah terbangun dari tidur sekitar pukul 05.00 Wib. Dia mengajak saudaranya untuk memandikan jenazah Datun. Hal ini yang membuat lokasi kejadian menjadi 'rusak'.

Polisi saat mendatangi lokasi kejadian, melihat jenazah sudah dipindahkan. Uang Rp 150 juta di dalam laci kamar juga hilang. Termasuk satu handphone hilag.

"Kami dalami saksi-saksi, saat polisi datang ke sini warga ramai, kondisi jasad sudah dipindahkan dari TKP. Kami temukan ada sarung golok di atas kasur, goloknya tidak ada," ujar Kasatreskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan.

Sementara Mahfud saat ditanyai petugas, terlihat cukup datar dan tidak tahu menahu kejadian yang merenggut nyawa istrinya sendiri. Meskipun saat kejadian di dalam rumah, dia tidak mendengar suara apapun, bahkan tidak tahu ciri-ciri pelaku yang sadis dan bengis itu.

Terkuak fakta baru dalam kasus dugaan perampokan yang menewaskan Wardatun Toyyibah (28) di kamar rumahnya, di Desa Ima'an, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, Sabtu (16/3/2024).

Hal itu seperti yang diungkap oleh Khuzaini (65), mertua perempuan Wardatun Toyyibah, yang juga ibu dari Mahfud (44), suami Wardatun Toyyibah.

Khuzaini, ibu Mahfud mengatakan, sekitar pukul 03.00 WIB, ia sempat mengetuk pintu rumah Mahfud untuk membangunkan makan sahur.

Namun, tidak ada respons, sehingga ia kembali ke rumah yang jaraknya hanya berdampingan. 

Dia mengaku tidak tahu ada pencurian, karena tidak terlihat ada tanda-tanda pencurian, sebab pencuri lewat pintu belakang, sementara dia membangunkan sahur dengan mengetuk pintu depan.

Setelah itu, Khuzaini melanjutkan ke masjid untuk salat subuh berjamaah.

Setelah salat, ia kembali pulang ke rumah dan melanjutkan mencuci piring bekas sahur

"Kemudian, tertidur. Tahu-tahu dibangunkan Mahfud, sambil meminta tolong. Saya langsung lari ke rumah dan masuk kamar. Dan melihat Datun (panggilan akrab Wardatun Toyyibah) tertelungkup di lantai. Di kasur juga banyak darah. Sedangkan anaknya masih tidur," kata Khuzaini, Sabtu (16/3/2024).

Melihat Wardatun Toyyibah tertelungkup di lantai, Khuzaini langsung mengangkat jasad korban ke atas tempat tidur.

Khuzaini juga membawa anak korban yang masih tidur, lalu membersihkan tempat tidur dan membersihkan wajah korban yang berlumuran darah menggunakan tangan.  

Setelah salat, ia kembali pulang ke rumah dan melanjutkan mencuci piring bekas sahur

"Kemudian, tertidur. Tahu-tahu dibangunkan Mahfud, sambil meminta tolong. Saya langsung lari ke rumah dan masuk kamar. Dan melihat Datun (panggilan akrab Wardatun Toyyibah) tertelungkup di lantai. Di kasur juga banyak darah. Sedangkan anaknya masih tidur," kata Khuzaini, Sabtu (16/3/2024).

Melihat Wardatun Toyyibah tertelungkup di lantai, Khuzaini langsung mengangkat jasad korban ke atas tempat tidur.

Khuzaini juga membawa anak korban yang masih tidur, lalu membersihkan tempat tidur dan membersihkan wajah korban yang berlumuran darah menggunakan tangan.  

"Saya kira digigit ular, sebab terlihat ada lubang-lubang di leher. Dan baju daster yang dipakai juga berlumuran darah. Baru sadar kalau itu pencurian, setelah anak saya (Mahfud), mengetahui uang di lemari tidak ada, dan pintu belakang terbuka," katanya. 

Menurut Khuzaini, setelah itu, tetangga ramai dan perangkat desa datang.

Perangkat desa kemudian melapor ke polisi

Ia pun mengaku heran dan tidak menyangka terjadi kasus pencurian dan pembunuhan.

"Baru kali ini, ada pencurian juga pembunuhan. Setahu saya, tidak ada kejadian seperti ini," katanya.

Menurut Khuzaini, setiap hari Mahfud tidur larut malam di atas pukul 01.00 WIB. Sebab menghitung laporan keuangan selesai hasil penjualan pulsa, penarikan uang dari BRILink dan pembayaran token listrik. 

"Kemungkinan, saat terlelap tidur, di atas pukul satu pagi, pencuri masuk rumah. Sehingga, saat sahur, saya mengetuk pintu pukul 03.00 WIB, untuk membangunkan sahur, sudah tidak ada respons," katanya.

Sebelumnya, Wardatun Toyyibah (28), ibu muda di Gresik ditemukan tewas mengenaskan di rumahnya, di Desa Ima'an, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, Sabtu (16/3/2024) . 

Sementara anak balitanya yang masih berusia 2,5 tahun, selamat namun mengalami luka di kaki.

Wardatun Toyyibah dan anaknya ditemukan pertama kali oleh suami Wardatun Toyyibah, Mahfud (42).

Saat kejadian, Mahfud tidur di ruang tamu, sementara anak dan istrinya di dalam kamar.

Diduga, Wardatun Toyyibah menjadi korban perampokan dan nyawanya dihabisi.

Sabtu (16/3/2024) menjadi hari terakhir Wardatun Toyyibah tidur memeluk anaknya yang masih berusia 2,5 tahun itu.

Menjelang waktu sahur, petaka tiba.

Pelaku masuk ke dalam rumah korban.

Dugaan sementara, perempuan tersebut adalah korban perampokan, lantaran uang ratusan juta rupiah milik korban raib. Termasuk handphone milik suaminya.

Berdasarkan hasil autopsi di RSUD Ibnu Sina Gresik, terdapat empat luka tusuk di tubuh Wardatun Toyyibah.

"Ada empat luka tusuk, di leher bagian depan dua, di dada satu, dan satu di leher bagian belakang," ujar Kasatreskrim Polres Gresik, AKP Aldhino Prima Wirdhan.

Dari empat luka tusuk tersebut, lanjutnya, yang membuat korban mengalami kematian adalah luka tusuk di bagian dada.

"Yang mematikan karena luka tusuk di dada, itu mengenai ulu hati dan menembus ke jantung," tambahnya.

Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi mengamankan satu bungkus golok yang ditemukan di kasur milik korban.

"Barang bukti yang kita amankan ada sarung golok yang dicurigai milik pelaku yang tertinggal di kamar korban," terangnya.

Pihaknya menduga kuat, perempuan tersebut adalah korban perampokan lantaran terdapat barang yang hilang.

Sementara Mahfud mengaku tidak mengetahui saat kejadian berlangsung.

Dia baru bangun sekitar pukul 05.00 WIB dan melihat istrinya tewas tengkurap, sementara anaknya selamat dan mengalami luka di kaki.

Mahfud kemudian langsung memandikan jasad istrinya dibantu keluarga, dan menutupi jasad istrinya itu dengan jarit.

Mahfud (42) tampak tegar usai mengetahui istrinya, Wardatun Toyyibah (28) tewas mengenaskan di dalam kamar rumahnya, di Desa Ima'an, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, Sabtu (16/3/2024).

Sang istri ditemukan dalam posisi tengkurap dengan empat luka tusuk. Yakni dua di leher bagian depan, satu di leher bagian belakang, dan satu luka tusuk di dada sampai tembus ke ulu hati.

Sementara anak semata wayangnya yang masih berusia 2,5 tahun selamat, namun mengalami luka di kaki.

Diduga, Wardatun Toyyibah tewas karena menjadi korban perampokan.

Mahfud merupakan orang yang pertama kali menemukan jasad Wardatun Toyyibah sekitar pukul 05.00 WIB.

Setelah menemukan sang istri tewas dengan luka tusuk, Mahfud tak langsung melapor ke polisi.

Ia meminta bantuan keluarganya untuk mengangkat jasad istrinya, lalu dimandikan dan ditutup jarit.

"Pertama tahu sekitar jam 05.00 WIB lebih, tak lihat di bawah tempat tidur ada banyak darah. Kemudian saya langsung ke rumah kakak saya. Kakak saya yang pertama mengangkat jasad istri saya," ujarnya, Sabtu (16/3/2024).

Mahfud beralasan tak melapor karena ia mengira sang istri tewas karena mengakhiri hidup.

Namun setelah itu, ia menyadari uang senilai hampir Rp 160 juta dan handphone miliknya hilang.

"Kan tak kira bunuh diri atau apa, tapi kok ternyata barang saya hilang semua," ungkapnya.

Ia mengaku, uang dan ponsel miliknya yang hilang awalnya berada di kamar tempat istrinya tewas.

Baca juga: Perampokan Sadis di Gresik, Istri Tewas di Kamar, Suami Tidur di Ruang Tamu Ngaku Tak Tahu Kejadian

"Kan saya belum tahu ya motifnya apa, ternyata saya lihat loker saya kok hilang semua. Uang senilai hampir Rp 160 juta dan handphone saya hilang," jelasnya.

Ia berasumsi bahwa saat kejadian, istrinya sempat melakukan perlawanan terhadap pelaku.

Simak berita selengkapnya

3. Cara Mudah Daftar Mudik Gratis Kabupaten Malang, Ada 5 Rute yang Disediakan, Berangkat 5 April

Pemerintah Kabupaten Malang menyediakan mudik gratis untuk Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah. Ada lima rute tujuan mudik gratis ke beberapa wilayah Jawa Timur.
Pemerintah Kabupaten Malang menyediakan mudik gratis untuk Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah. Ada lima rute tujuan mudik gratis ke beberapa wilayah Jawa Timur. (Tangkapan layar)

Pemerintah Kabupaten Malang menyediakan mudik gratis untuk Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah.

Ada lima rute tujuan mudik gratis ke beberapa wilayah Jawa Timur.

Kabid Angkutan Dinas Perhubungan Kabupaten Malang, Tri Hermantoro mengatakan, mudik gratis sudah dibuka sejak 9 Maret 2024.

"Dari tanggal 9 Maret hingga saat ini kami masih membuka pendaftaran mudik gratis," ujar Tri ketika dikonfirmasi.

Dirinya menyebutkan, telah menyediakan lima armada bus yang akan mengantar masyarakat ke lima rute tujuan.

Antara lain Malang-Bangkalan-Sampang-Pamekasan-Sumenep. Kemudian Malang-Nganjuk-Madiun-Ngawi. Lalu Malang-Prbolinggo-Situbondo-Banyuwangi.

Ada Malang-Trenggalek-Ponorogo-Pacitan, dan Malang-Probolinggo-Jember-Bondowoso.

Namun, beberapa rute tujuan sudah diisi penuh oleh pendaftar. Yakni Malang-Bangkalan-Sampang-Pamekasan-Sumenep, Malang-Nganjuk-Madiun-Ngawi, dan Malang-Prbolinggo-Situbondo-Banyuwangi.

Baca juga: Info Mudik Gratis yang Diselenggarakan Taspen 2024, Simak Link, Syarat Daftarnya dan Rute Tujuannya

"Saat ini kuota yang masih tersedia rute Malang-Trenggalek-Ponorogo-Pacitan dan Malang-Probolinggo-Jember-Bondowoso," ujarnya.

Bagi masyarakat yang berminat mendaftar mudik gratis bisa langsung mendatangi kantor Dishub Kabupaten Malang, Jalan Raya Talangagung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.

Atau bisa mendatangi Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang ada di wilayah Kabupaten Malang.

Di antaranya UPT Kepanjen, Singosari, Tumpang, Gondanglegi, Pujon, Pagak, Turen dan UPT Dampit.

Simak berita selengkapnya

4. Rumah di Magetan Diobok-obok Pemuda saat Penghuni Salat Tarawih, CCTV Rekam Aksi Berdosanya

aksi pencurian seorang pria di dalam rumah yang ditinggal salat tarawih Desa Belotan, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan, terekam CCTV, Selasa malam (12/3/2024).
aksi pencurian seorang pria di dalam rumah yang ditinggal salat tarawih Desa Belotan, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan, terekam CCTV, Selasa malam (12/3/2024). (Tangkapan layar CCTV)

Aksi nekad seorang pria menyatroni sebuah rumah di Desa Belotan, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan, terekam CCTV, Selasa malam (12/3/2024).

Terlihat pelaku berjalan santai, mondar mandir, mencari barang berharga. Diperkirakan, saat menjalankan aksinya, pelaku masih remaja serta memakai baju warna hitam dan topi terbalik

Pemilik Rumah Tri Rokhani menceritakan, saat kejadian posisi rumah sedang kosong lantaran semua keluarga, sedang mengikuti Salat Tarawih. Tepatnya pukul 19.30 WIB.

“Begitu sudah selesai, tiba di rumah saya lihat, jendela sudah rusak. Saya masuk kondisi rumah berantakan,” ujar Tri Rokhani, Minggu (17/3/2024).

Dirinya menduga, pelaku tersebut masuk dengan cara melompat dari luar, kemudian setelah itu mencongkel jendela, agar bisa leluasa mencuri.

“Setelah masuk ke rumah saya lihat surat surat penting tidak pada tempatnya. Saya cari HP saya sama punya cucu tidak ketemu,” ungkapnya.

Baca juga: Akhir Tragis Pemuda di Ngawi saat Mandi di Sungai, Hilang 3 Hari, Ditemukan Mengambang

“Barang yang hilang dua ponsel, uang tunai di dompet Rp 1 juta, kartu ATM, sama uang sedekah subuh dalam kotak sebanyak Rp 1 juta. Kalau ditotal sekitar Rp 4 juta raib,” tuntas Rokhani.

Simak berita selengkapnya

---

Berita Jatim dan Berita Viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved