Ramadan 2024
Pantas Salat Tarawih Terlama 8 Jam di Magetan Digelar, yang Ikut Bukan Orang Biasa: Murojaah
Salat Tarawih itu berdurasi hingga 8 jam lamanya. Lokasi pelaksanaan salat tarawih itu tepatnya berada di Ponpes Al Fatah, Desa Temboro, Magetan
TRIBUNJATIM.COM - Viral salat Tarawih terlama dilaksanakan di Magetan.
Salat Tarawih itu ternyata berdurasi hingga 8 jam lamanya.
Lokasi pelaksanaan salat tarawih itu tepatnya berada di Ponpes Al Fatah, Desa Temboro, Kecamatan Karas.
Pelaksanaan salat tarawih tersebut dimulai usai salat Isya, atau pada sekitar pukul 19.00 WIB.
Baca juga: Fakta Salat Tarawih 8 Jam di Magetan, Mulai Setelah Isya hingga Jelang Sahur, Yang Ikut Orang Pro
Salat selesai sekitar pukul 03.00 WIB atau saat waktunya santap sahur.
Pelaksanaan salat tarawih terlama ini tentu bukan tanpa alasan.
Hal ini terjadi lantaran salat tarawih di Ponpes Al Fatah Temboro tersebut membaca surat hingga 30 juz.
Lalu, seperti apa penampakan salat tarawih terlama tersebut?
Momen salat tarawih terlama durasi 8 jam di Ponpes Al Fatah Temboro ini sempat viral di media sosial pada 2024 lalu.
Salah satu videonya dibagikan akun TikTok @tokopecitemboro dan kini kembali viral dibagikan akun Instagram @folkshitt, dikutip TribunTrends, Senin (18/3/2024).
Dalam video tersebut memperlihatkan tempat para jemaah yang sedang melaksanakan salat tarawih.
Terlihat beberapa orang tampak terpisah dari tempat salat tarawih tersebut dengan sekat kain hijau yang membentang.
Pada sekat kain hijau tersebut terdapat tulisan “tempat terawih 30 juz markaz”.
Ternyata tempat salat tarawih yang disekat kain hijau itu merupakan tempat khusus untuk yang melaksanakan salat tarawih dengan bacaan surat hingga 30 juz.
Para jemaah salat tarawih dengan bacaan 30 juz itu pun tampak khusyuk.
Fakta Menarik Salat Tarawih Terlama di Ponpes Al Fatah Temboro
Keberadaan salat tarawih terlama yang digelar Ponpes Al Fatah Temboro Magetan, Jawa Timur tersebut benar adanya.
Namun perlu dipahami, fakta di balik digelarnya salat tarawih 8 jam tersebut karena bukan karena bilangannya yang banyak.
Sebagaimana diketahui, salat tarawih umumnya dikerjakan 8 rakaat ditambah witir 3 rakaat atau 20 rakaat ditambah witir 3 rakaat.
Adapun faktanya jumlah rakaat salat tarawih di Pondok Pesantren Al Fatah tersebut juga dilakukan 20 rakaat dan witir 3 rakaat.
Bedanya, hal yang membuat lama karena salat tarawih di ponpes di Magetan tersebut menyelesaikan bacaan satu mushaf Al Quran dalam satu kali salat tarawih.
Artinya, dalam satu rakaat bisa dibaca 1 sampai 2 juz Al Quran.
Demikian, dengan panjangnya ayat dan Surat Al Quran yang dibaca tersebut membuat waktu salat pun menjadi lama.
Perlu dipahami juga, salat tarawih ini digelar karena jemaah salat berasal dari kalangan penghafal Al Quran atau hafiz.
Mereka menggelar salat tarawih sekaligus murojaah atau mengulang hafalan Al Quran.
Sejumlah netizen mengaku alumni dari Pondok Pesantren Al Fatah di Temboro tersebut mengungkap fakta lainnya.
Disebutkan bahwa santri atau jemaah yang ada ponpes bisa memilih berapa jumlah juz yang dibaca dalam salat tarawih.
Jumlah juz yang dibaca dalam salat tergantung dengan jumlah hafalan jemaah.
Dengan demikian, dalam salat tarawih tersebut tidak ada paksaan.
“jadi itu dalam satu pondok jamaahnya dibagi2 jadi beberapa bagian,ada yang versi biasa,ada yang versi 5 juz,ada yang 10 juz,ada yang 15 juz,” tulis seorang netizen.
“ada yang 20 juz,ada yang 25,dan ada yang 30.Itu bebas milih kak,dan rata2 santri disana tarawihnya versi biasa aja,kalau santri Tahfiz nya…”
“biasa mereka solat tarawihnya di kondisikan sesuai hafalan mereka,tidak ada unsur paksaan dlm solatnya ya kak.”
Disebutkan fakta salat tarawih terlama biasanya digelar pada ustaz, kyai dan hafiz Al Quran yang sudah memadai hafalannya.
“Dan yang versi 25 sama 30 juz yang ikut tuh ustad2 senior,kyai, hafidz Qur'an.Jadi yang ikut tuh orang pro semua,” tambahnya.
Salat tarawih Ponpes di Magetan ini digelar di masjid yang berada di kompleks Pondok Pesantren Al Fatah.
Salat tarawih tersebut rutin digelar setiap hari selama bulan Ramadhan.
Jika salat tarawih durasu 8 jam itu digelar setelah isya atau sekira pukul 7 malam, maka selesai salat tarawih tersebut pada pukul 3 subuh.
Demikian, setelah salat tarawih tersebut maka dilanjutkan langsung dengan sahur untuk memulai kembali puasa Ramadhan.
Bacaan Doa Kamilin atau doa setelah salat tarawih
Simak niat salat tarawih sendirian atau berjamaah lengkap dengan bacaan doa kamilin atau doa setelah tarawih.
Bacalah Doa kamilin setelah salat tarawih untuk melengkapi kesempurnaan.
Diketahui, salat tarawih merupakan salat sunnah yang dilakukan saat bulan Ramadan.
Umat Islam menyambut suka cita datangnya bulan Ramadan.
Baca juga: Tata Cara dan Niat Salat Badiyah Isya Sebelum Tarawih, Tulisan Arab Latin Disertai Terjemahan
Pemerintah berdasarkan sidang isbat (penetapan) Minggu (10/3/2024) menetapkan awal puasa Ramadan 2024 pada Selasa, 12 Maret 2024.
Dengan begitu, salat tarawih pertama akan dilangsungkan malam hari ini, Senin (11/3/2024).
Tribunners dapat melaksanakan ibadah salat tarawih berjamaah atau sendirian.
Untuk diketahui, salat tarawih dan witir dianjurkan untuk umat Islam yang dikerjakan selama bulan Ramadhan 2024.
Sementara salat witir adalah salat sunah yang bisa dilakukan pada dan selain bulan Ramadan di malam hari dengan jumlah rakaat ganjil.
Doa kamilin merupakan doa kebaikan yang di dalamnya memuat ungkapan syukur.
Selain itu, juga terdapat permohoman untuk mendapatkan keberkahan dan kekuatan iman di dalam doa kamilin.
Rasulullah SAW bersabda bahwa orang yang mendirikan salat tarawih dengan beriman dan ikhlas, maka Allah SWT akan mengampuni dosanya yang telah lalu.
Salah satu anjuran selepas salat tarawih adalah membaca doa kamilin.
Berikut selengkapnya tata cara dan niat salat tarawih sendirian atau berjamaah, lengkap dengan doa kamilin.
Baca juga: Awal Puasa Pemerintah dan Muhammadiyah 1445 H Beda, Kemenag: Awal Puasa Ramadan 12 Maret 2024
Hukum Shalat Tarawih
Berdasarkan buku Tuntunan Ibadah di Bulan Ramadhan yang disusun oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, dijelaskan bahwa hukum Shalat Tarawih adalah sunnah.
Waktu Shalat Tarawih
Waktu pelaksanaan Shalat Tarawih yaitu sesudah Shalat Isya hingga fajar (sebelum datang waktu Subuh). Dilaksanakan setiap malam selama bulan puasa Ramadhan.
Shalat Tarawih sebaiknya dikerjakan secara berjamaah, baik di masjid, musala, ataupun di rumah.
Namun, Shalat Tarawih dan Witir juga bisa dilakukan sendirian.
Niat Shalat Tarawih Berjamaah sebagai Imam
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى
Ushollii sunnatat-taraawiihi rok’ataini mustaqbilal qiblati imaaman lillaahi ta’alaa
Artinya: "Saya niat shalat sunnah tarawih dua rakaat menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Ta’ala."
Niat Shalat Tarawih Berjamaah sebagai Makmum
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat taraawiihi rak’ataini mustaqbilal qiblati ma’muman lillahi ta’aalaa
Artinya: "Saya niat Shalat Tarawih dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta’ala."
Baca juga: Kumpulan Ucapan Selamat Ramadan 2024 yang Mengandung Doa-doa Baik, Bisa Dikirim Melalui WhatsApp
Baca juga: Doa Niat Puasa Ramadan 1 Bulan Penuh, Dilengkapi Waktu Terbaik untuk Membacanya
Niat Shalat Tarawih Sendiri (Munfarid)
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى
Usholli sunnatattarowihi rok’ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta’ala
Artinya: "Saya niat Shalat Tarawih dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’ala."
Tata Cara Shalat Tarawih
Tata cara pelaksanaan Shalat Tarawih bisa dikerjakan dengan cara 4 rakaat, 4 rakaat tanpa tasyahud awal, dan 3 rakaat witir tanpa tasyahud awal.
Shalat Tarawih dapat juga dikerjakan dengan cara 2 rakaat, 2 rakaat, 2 rakaat, 2 rakaat, 2 rakaat dan 1 rakaat Witir.
Dikutip Tribunnews.com dari tulisan DR Marabona Munthe ME Sy, Dosen Universitas Islam Negeri Riau (UIN) Riau, dalam artikelnya Tata Cara shalat Tarawih di Rumah Berjamaah dan Sendiri-Sendiri, berikut urutan shalat Tarawih:

1. Mengucapkan niat Shalat Tarawih sesuai posisinya sebagai imam atau makmum
2. Niat di dalam hati
3. Ketika takbiratul ihram mengucap takbir
4. Saat takbiratul ihram membaca Surat Al-Fatihah
5. Kemudian membaca salah satu surat dalam Al-Quran
6. Rukuk
7. I’tidaal
8. Sujud pertama
9. Duduk di antara dua sujud
10. Sujud kedua
11. Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua
12. Bangkit dari duduk
13. Mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama
14. Salam pada rakaat kedua (Jika mengikut kepada yang dua rakaat-dua rakaat), lanjut sampat rakaat keempat baru salam (Jika mengikut kepada pendapat yang empat rakaat-empat rakaat).
Baca juga: 20 Ucapan Maaf Sebelum Puasa Ramadan 2024 yang Tulus dan Menyentuh Hati untuk Teman hingga Keluarga
Baca juga: Doa Meminta Keberkahan Ramadan Jelang Datangnya Bulan Puasa 2024, Disertai Jadwal Imsak 12 Maret
Shalat Witir
Setelah Shalat Tarawih, hendaknya diteruskan melaksanakan Shalat Witir, minimal satu rakaat.
Namun, pada umumnya, Shalat Witir dikerjakan tiga rakaat dengan dua salam.
Tapi, diperbolehkan juga jika dikerjakan tiga rakaat dengan satu salam.
Niat Shalat Witir 1 Rakaat
اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِرَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًاِللهِ تَعَالَى
Ushallii sunnatal witri rok ‘atan mustaqbilal qiblati adaa’an (ma’muman / imaman) lillaahi ta’alaa
Artinya: "Saya niat Shalat Witir satu rakaat menghadap qiblat menjadi makmum karena Allah ta’alaa".
Niat Shalat Witir 3 Rakaat
اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
Ushallii sunnatal witri tsalaasa roka’aatin mustaqbilal qiblati adaa’an (ma’muman/imaman) lillaahi ta’alaa.
Artinya: "Saya berniat Shalat Witir tiga rakaat menghadap kiblat menjadi (ma’muman/imaman) karena Allah ta’alaa".
Urutan Surat Pendek yang Dibaca saat Shalat Tarawih

Ada sekitar 10 surat pendek Al-Quran yang biasa dibaca saat Shalat Tarawih maupun Shalat Witir selama bulan puasa Ramadhan.
Cara pelaksanaan Shalat Tarawih sama dengan cara pelaksanaan shalat fardhu, baik gerakan maupun bacaannya.
Yang membedakan hanya pada niat saat kita akan melaksanakan shalat sunnah tersebut.
Di samping itu, dalam Shalat Tarawih surat yang dibaca setelah Al-Fatihah sebaiknya adalah:
a). Malam tanggal 1 sampai pertengahan Ramadhan:
Setap rakaat pertama dibaca satu surat dari surat-surat berikut secara berurutan, yaitu:
* At- Takaatsur - Baca buka di sini
* Al-‘Ashr - Baca buka di sini
* Al-Humazah - Baca buka di sini
* Al-Fiil - Baca buka di sini
* Quraisy - Baca buka di sini
* Al-Maa’uun - Baca buka di sini
* Al-‘Kautsar - Baca buka di sini
* Al-Kaafiruun - Baca buka di sini
* An-Nashr - Baca buka di sini
* Al-Lahab - Baca buka di sini
Sedangkan setiap rakaat kedua dibaca surat Al-Ikhlash - Baca buka di sini.
b). Malam pertengahan sampai akhir Ramadhan:
Setiap rakaat pertama dibaca surat Al-Qadr - Baca buka di sini.
Sedangkan setiap rakaat kedua dibaca surat-surat berikut secara berurutan, yaitu:
* At- Takaatsur - Baca buka di sini
* Al-‘Ashr - Baca buka di sini
* Al-Humazah - Baca buka di sini
* Al-Fiil - Baca buka di sini
* Quraisy - Baca buka di sini
* Al-Maa’uun - Baca buka di sini
* Al-‘Kautsar - Baca buka di sini
* Al-Kaafiruun - Baca buka di sini
* An-Nashr - Baca buka di sini
* Al-Lahab - Baca buka di sini
Urutan Surat Pendek yang Dibaca saat Shalat Witir
Ustadz H Nasrihul Haq menjelaskan, terkait dengan bacaan surah yang disunnahkan pada Shalat Witir, terdapat beberapa riwayat yang menjelaskannya, antara lain:
"Dari ‘Ubay bin Ka’ab beliau berkata: Dahulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat witir dengan membaca Sabbihismarabbikal a’laa (al-A’la), dan Qul yaa ayyuhal kafirun (al-Kafirun), dan Qul huwallahu ahad (al-Ikhlas)". (HR. Ahmad, An-Nasai dan yang lainnya).
Riwayat ini menyebutkan bahwa bacaan surah pada rakaat terakhir (rakaat ketiga) Shalat Witir adalah surah Al Ikhlas.
Dalam sebuah riwayat juga dinyatakan bahwa Aisyah ra ditanya tentang surah yang dibaca oleh Nabi Muhammad SAW dalam Shalat Witir.
Lalu dia menjawab, "Pada rakaat pertama beliau membaca sabbihisma rabbika al-A‘la, pada rakaat kedua membaca qul ya ayyuha al-kafirun, dan pada rakaat ketiga membaca qul huwallahu ahad dan al-mu‘awwidzatain. Al-mu‘awwidzatain adalah qul a‘udzu bi rabbi al-falaq dan qul an-nas)." (HR Tirmidzi)
Riwayat yang kedua ini menunjukkan bahwa bacaan surah pada rakaat terakhir dari Shalat Witir adalah 3 surah yang biasa disebut 3 Qul, yaitu surah Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nas.
Adapun membaca surah-surah yang lain selain 3 surah tersebut pada dasarnya dibolehkan.
Hal ini didasarkan pada sebuah hadits riwayat An-Nasai yang menyebutkan bahwa Abu Musa Al-Asy’ary pernah menunaikan Shalat Witir satu rakaat dengan membaca 100 ayat dari surat An-nisa, kemudian beliau mengatakan: "aku membaca apa yang dibaca Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam".
* Surah Al-A’la pada rakaat pertama - Baca buka di sini
* Al-Kafirun pada rakat kedua - Baca buka di sini
* Al-Ikhlas pada rakaat terakhir - Baca buka di sini
Kemudian boleh menambahkan 2 surah setelah Al-Ikhlas yaitu;
* Al-Falaq - Baca buka di sini
* An-Nas - Baca buka di sini.
Doa kamilin
اَللهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ. وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ. وَلِلصَّلاَةِ حَافِظِيْنَ. وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ. وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ. وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ. وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ. وَعَنِ الَّلغْوِ مُعْرِضِيْنَ. وَفِى الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ. وَفِى اْلآخِرَةِ رَاغِبِيْنَ. وَبَالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ. وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ. وَعَلَى الْبَلاَءِ صَابِرِيْنَ. وَتَحْتَ لَوَاءِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ وَإِلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْنَ. وَإِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ. وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ. وَعَلى سَرِيْرِالْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ. وَمِنْ حُوْرٍعِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ. وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ. وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ. وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًّى شَارِبِيْنَ. بِأَكْوَابٍ وَّأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِّنْ مَعِيْن. مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَآءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ أُولئِكَ رَفِيْقًا. ذلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا. اَللهُمَّ اجْعَلْنَا فِى هذِهِ اللَّيْلَةِ الشَّهْرِالشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ. وَلاَتَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِه وَصَحْبِه أَجْمَعِيْنَ. بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Allahummaj‘alna bil imani kamilin. Wa lil faraidli muaddin. Wa lish-shlati hafidhin. Wa liz-zakati fa‘ilin. Wa lima ‘indaka thalibin. Wa li ‘afwika rajin.
Wa bil-huda mutamassikin. Wa ‘anil laghwi mu‘ridlin. Wa fid-dunya zahdin. Wa fil ‘akhirati raghibin. Wa bil-qadla’I radlin. Wa lin na‘ma’I syakirin.
Wa ‘alal bala’i shabirin. Wa tahta lawa’i muhammadin shallallahu ‘alaihi wasallam yaumal qiyamati sa’irina wa ilal haudli waridin. Wa ilal jannati dakhilin. Wa min sundusin wa istabraqin wadibajin mutalabbisin.
Wa min tha‘amil jannati akilin. Wa min labanin wa ‘asalin mushaffan syaribin. Bi akwabin wa abariqa wa ka‘sin min ma‘in. Ma‘al ladzina an‘amta ‘alaihim minan nabiyyina wash shiddiqina wasy syuhada’i wash shalihina wa hasuna ula’ika rafiqan.
Dalikal fadl-lu minallahi wa kafa billahi ‘aliman. Allahummaj‘alna fi hadzihil lailatisy syahrisy syarifail mubarakah minas su‘ada’il maqbûlin. Wa la taj‘alna minal asyqiya’il mardûdin.
Wa shallallahu ‘ala sayyidina muhammadin wa alihi wa shahbihi ajma‘in. Birahmatika ya arhamar rahimin wal hamdulillahi rabbil ‘alamin.
Artinya, “Yaa Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban- kewajiban, yang memelihara salat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akhirat , yang ridha dengan qadla-Mu (ketentuan-Mu), yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, yang mengunjungi telaga (Nabi Muhammad), yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka, yang duduk di atas ranjang kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra ,yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang shalih. Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui. Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya. Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan shahabat beliau. Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam."
Berita tentang Ramadan 2024 lainnya
Artikel ini telah tayang di Tribuntrends.com
Bacaan Doa Akhir Ramadan yang Dianjurkan Nabi Muhammad SAW, Tulisan Arab Latin dan Terjemahan |
![]() |
---|
Kurang 2 Hari Lebaran, Masih Ada Waktu Bayar Zakat Fitrah, Cek Besarannya untuk Wilayah Jawa Timur |
![]() |
---|
Waktu Itikaf Mulai Jam Berapa? Amalan untuk Meraih Lailatur Qadar, Berikut Penjelasan Ulama Mesir |
![]() |
---|
Sebaiknya Itikaf Mulai Jam Berapa? Amalan 10 Hari Terakhir Ramadan untuk Mendapatkan Lailatul Qadar |
![]() |
---|
Waktu Paling Utama Bayar Zakat Fitrah yang Dianjurkan Nabi Muhammad, Disertai Besaran Zakat Fitrah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.