Fenomena Gerhana Matahari Total Jelang Lebaran 2024, Bisa Dilihat dari Indonesia? ini Kata Astronom
Beberapa hari menjelang Idul Fitri 2024 akan ada fenomena langit berupa gerhana matahari total. Bisakah dilihat dari Indonesia?
TRIBUNJATIM.COM - Beberapa hari menjelang Idul Fitri 2024 akan ada fenomena langit berupa gerhana matahari total.
Adapun fenomena langit gerhana matahari total ini bakal terjadi Senin (8/4/2024).
Prediksi adanya gerhana matahari total tersebut diumumkan oleh Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA).
Dilansir dari laman resmi NASA, gerhana matahari total akan dimulai di Samudra Pasifik Selatan dan apabila cuaca memungkinkan, gerhana akan melintasi beberapa wilayah di benua Amerika.
Gerhana Matahari total pertama kali akan melintas di Pantai Pasifik Meksiko, Amerika Selatan, sekitar pukul 11.07 waktu setempat.
Lantas, apakah Indonesia termasuk daerah yang akan dilalui Gerhana Matahari Total?
Baca juga: 5 Arti Mimpi Gerhana Bulan yang Bikin Ngeri, Dipercaya Sebagai Pertanda Kegagalan dan Kesedihan
Astronom amatir Indonesia, Muh Ma'rufin Sudibyo mengatakan gerhana matahari total tidak bisa dilihat di Indonesia, baik ditinjau dari zona penumbra maupun umbra.
Ma’rufin berpendapat, pada zona penumbra, yakni daerah yang melihat gerhana total, hanya mencakup Benua Amerika bagian tengah dan utara saja.
Selain wilayah Benua Amerika, ada pula sebagian kecil Benua Eropa seperti Inggris Raya yang akan mengalami Gerhana Matahari Total.
Sementara itu, zona umbra, yaitu daerah yang melihat sebagian gerhana Matahari, hanya mencakup wilayah dengan lebar maksimum 200 kilometer.
“Gerhana juga takkan terlihat di Indonesia karena terjadi saat tengah malam,” ungkap Ma’rufin saat dihubungi Kompas.com, Senin (18/3/2024).
Adapun perkiraan gerhana matahari total akan terjadi pada 17.45-18.49 Coordinated Universal Time (UTC) atau pada pukul 00.45-01.49 WIB.

Ma’rufin mengatakan konfigurasi khas gerhana Matahari memang hanya akan mencakup sebagian kecil dari wajah Bumi yang pada saat itu sedang mengalami siang hari.
“Hanya sebagian kecil wilayah Bumi yang merasakan gerhana karena kecilnya diameter fisik Bulan,” katanya.
Lebih lanjut, Ma’rufin menjelaskan, Indonesia juga tidak mengalami dampak langsung akibat gerhana.
Meskipun demikian, Indonesia bisa saja mengalami dampak tidak langsung dari adanya gerhana Matahari.
“Dampak tak langsung umumnya terkait dengan pasang surut air laut,” jelas Ma’rufin.
Gerhana terjadi pada saat konjungsi Bulan-Matahari, di mana Bulan seakan bertemu dengan Matahari.
Baca juga: Tata Cara Salat Kusuf atau Gerhana Bulan Sebagian yang Terjadi 29 Oktober 2023, Serta Bacaan Niatnya
Akibat konjungsi tersebut, resultan gaya tidalnya mencapai maksimum.
Nantinya, kondisi ini akan berdampak pada air yang laut akan mengalami pasang maksimum.
Kondisi seperti ini akan lebih berbahaya apabila di daerah tersebut sedang terjadi cuaca ekstrem berupa hujan lebat intensitas tinggi.
Apabila hal ini terjadi, maka aliran air limpasan ke laut akan terganggu sehingga genangan banjir akan berlangsung lebih lama.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com
Idul Fitri 2024
gerhana matahari total
fenomena langit
Tribun Jatim
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
Cuaca Jatim Senin 22 September 2025, Panas Hari Ini Mencapai 34-35 Derajat Celcius |
![]() |
---|
Sosok dan Harta Zamroni Aziz, Kakanwil Kemenag NTB Viral Lempar Mikrofon: Saya Hanya Bercanda |
![]() |
---|
SPPG Mojokerto Diawasi Ketat, Pemkot Siapkan Tim Gerak Cepat Antisipasi Keracunan MBG |
![]() |
---|
CCTV Rekam Detik-Detik Pencurian Motor di Kantor PCNU Bondowoso |
![]() |
---|
Sosok Dokter Gadungan Sragen Tipu Korban Rp538 Juta, Berani Diagnosa HIV dengan Belajar di Internet |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.