Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ramadan 2024

Puasa Ramadan Tapi Tidur Saja Sepanjang Hari, Puasanya Sah atau Tidak? ini Penjelasannya

Kondisi tubuh yang terasa lemas saat puasa seringkali dijadikan alasan untuk tidur sepanjang hari. 

Thinkstockphotos via Kompas.com
Kondisi tubuh yang terasa lemas saat puasa seringkali dijadikan alasan untuk tidur sepanjang hari. 

TRIBUNJATIM.COM - Kondisi tubuh yang terasa lemas saat puasa seringkali dijadikan alasan untuk tidur sepanjang hari. 

Apalagi usai makan sahur atau setelah salat subuh hingga jelang berbuka.

Lantas bagaimana hukum orang tidur sepanjang hari saat puasa Ramadan?

Tak batalkan puasa

Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Dr H Syamsul Hidayat mengatakan, orang yang tidur sepanjang hari saat puasa Ramadan tidak membatalkan puasa.

Kendati demikian, tidur seharian ketika berpuasa akan menurunkan nilai dari pahala yang didapat dari puasa tersebut.

"Ya puasanya tetap sah, insyaAllah, tetapi nilainya rendah," kata Syamsul saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/4/2020).

Hal itu dikarenakan, seharusnya saat puasa Ramadan harus diisi dengan banyak kegiatan yang positif seperti salah satunya dengan ibadah.

"Misalnya dengan beribadah, baca Al Quran, mengkaji ilmu, bersedekah dan bekerja," jelas Syamsul lagi.

Adapun orang yang tidur seharian tersebut tak lebihnya hanya mendapat lapar dan haus seperti dalam sebuah hadis:

Dari Abu Hurairah ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Berapa banyak orang yang berpuasa tidak mendapatkan pahalanya selain lapar, dan berapa banyak orang yang shalat malam tidak mendapatkan selain begadang." (HR. Ahmad).

Syamsul menjelaskan, bagi umat muslim yang tengah berpuasa di bulan Ramadhan tetap diperbolehkan untuk tidur dengan secukupnya.

"Ya tidur tentu boleh tapi secukupnya, dan lebih banyak diisi kegiatan produktif dunia dan akhirat," kata Syamsul.

Baca juga: Nyemil Takjil Dulu atau Langsung Santap Makanan Berat, Manakah yang Lebih Baik? ini Kata Ahli Gizi

Larangan meninggalkan salat wajib

Lebih lanjut, tidak diperbolehkan bagi mereka untuk meninggalkan salat wajib di sepanjang hari-hari tersebut.

Sementara itu, tidur hendaknya dipahami sebagai salah satu hikmah penciptaan siang dan malam.

Allah menciptakan siang untuk menebar kebaikan di muka bumi dan malam untuk berkontemplasi istirahat.

Ini sudah diatur Islam dalam Firman Allah dalam Al Quran Surat Ar-Rum Ayat 23

"Di antara tanda-tanda-Nya yang agung yang menunjukkan kekuasaan-Nya dan keesaan-Nya, yaitu tidur kalian di waktu malam dan tidur kalian di siang hari untuk beristirahat dari letihnya pekerjaan kalian. Di antara tanda-tanda-Nya bahwa Dia menjadikan siang agar kalian bergerak di muka bumi untuk mencari rezeki dari Rabb kalian. Sesungguhnya di dalam hal itu benar-benar terdapat bukti-bukti bagi kaum yang mendengarkan dengan pendengaran yang penuh perhatian dan penerimaan."

Seperti halnya penjelasan Syamsul tadi, menurut pandangan Madzhab Syafi‘i juga menyatakan bahwa orang yang tidur seharian saat puasa Ramadan tidak akan membatalkan puasa.

Baca juga: Bolehkah Menelan Ludah saat Puasa, Batal atau Tidak? Simak Penjelasan Dosen Fakultas Agama Islam UMM

Ilustrasi puasa.
Ilustrasi puasa. (pixabay)

Zero pahala

Pakar Usul Fiqh Universitas Darussalam (Unida) Gontor, Mulyono Jamal, pun mengatakan hal yang sama.

Jamal menjelaskan, tidur sepanjang hari saaa puasa Ramadan tidak akan membatalkan puasa.

"Tapi kalau tidurnya sepanjang hari ya tak dapat pahala, zero pahala," kata Jamal saat dikonfirmasi terpisah.

Terlebih, kata Jamal, apabila tidur seharian tersebut hingga meninggalkan salat wajib justru akan berakibat dosa.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved