Berita Kediri
Kaki Bengkak Jadi Pertanda Tabiat Santriwari di Kediri Buang Bayi, Kiai Curiga : Menolak Diperiksa
Kaki Bengkak Jadi Pertanda Tabiat Santriwari di Kediri Buang Bayi, Kiai Curiga dan sempat menawarkan namun Menolak Diperiksa
Penulis: Melia Luthfi Husnika | Editor: Samsul Arifin
TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Kasus AS (19) santriwati asal Sumatera Selatan yang membuang bayinya di teras rumah warga Desa Gadungan, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri terus bergulir.
Saat ini AS dan bayinya masih mendapatkan perawatan intensif di RS Bhayangkara Kediri.
Sementara kasus masih dalam pendalaman pihak kepolisian.
AS baru pindah ke pondok yang berlokasi di Dusun Templek tersebut 2,5 bulan belakangan.
Sebelumnya ia menimba ilmu di salah satu pondok ternama yang ada di Jawa Tengah.
"Iya baru pindah ke sini. Sebelumnya di Jawa Tengah. Pondok besar dan sudah banyak yang tahu pondok tersebut, terkenal juga," kata Mustofa, pengasuh pondok di Kediri tempat AS tinggal, Kamis (21/3/2024).
Saat pertama sowan ke pondoknya, Mustofa maupun pengasuh pondok lain tak ada yang menaruh kecurigaan.
Sebab AS datang ditemani kerabatnya yang bukan berasal dari Kediri. Sementara di Kediri AS mengaku tak memiliki kerabat atau sanak saudara.
Baca juga: Alasan Santriwati di Kediri Buang Bayi di Teras Rumah Warga, Malu dengan Status, Mondok Bawa Aib
Pihak pondok pun menerima AS menjadi santriwati di pondok tersebut lantaran beranggapan AS ingin menimba ilmu. Apalagi dilihat secara fisik juga tak ada yang tampak aneh.
Mustofa mengaku justru keanehan dan kecurigaan baru muncul lima hari jelang AS melahirkan.
"Malah baru curiga itu lima hari sebelum kejadian atau sebelum melahirkan. Kakinya terlihat bengkak tapi tidak bilang apa-apa," jelas Mustofa.
Sementara ketika ditawari untuk periksa, AS selalu menolak. AS juga kerap tak ikut salat berjamaah selama lima hari terakhir jelang melahirkan.
Saat hari H kejadian, AS juga tidak ikut salat tarawih.
Dari informasi yang dihimpun, AS telah melahirkan sejak sore hari. Namun ia tak ketahuan karena kondisi pondok sedang sepi. Saat itu merupakan hari libur, sehingga banyak santri atau santriwati yang pulang.
Kondisi pondok yang sepi dimanfaatkan AS untuk menyembunyikan sang jabang bayi. Ia meletakkan bayi laki-lakinya di dalam kardus dan ditutupi kain supaya tangis bayi tidak terdengar.
"Tapi kami pihak pondok sama sekali tidak tahu melahirkan pastinya kapan. Kami tahunya malam pas setelah tarawih itu, saat bayi ditemukan dan pihak kepolisian mencari," terang Mustofa.
AS sengaja membuang bayi tersebut saat jam tarawih karena kondisi lingkungan sekitar sedang sepi. Sampai akhirnya bayi yang diletakkan di teras tersebut ditemukan oleh pemilik rumah yang baru pulang tarawih.
santriwati buang bayi
Santriwati pembuang bayi
Pembuang Bayi di Puncu Kediri Ternyata Santri
pembuangan bayi
berita jatim hari ini
Kediri
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Pengemis Lansia Bawa Uang Rp40 Juta Diamankan Satpol PP, 2 Jam Minta-minta Bisa Dapat Rp150 Ribu |
![]() |
---|
Sosok Pengemis Bawa Uang Rp 40 Juta karena Takut Diambil Orang, Diciduk karena Suka Gebrak Kendaraan |
![]() |
---|
Gapeka 2025: KAI Daop 7 Luncurkan KA Madiun Jaya, Opsi Transportasi Nyaman ke Jakarta, Ini Jadwalnya |
![]() |
---|
Antisipasi Kemacetan Libur Panjang, Polres Kediri Prioritaskan Pengamanan Jalur Simpang Mengkreng |
![]() |
---|
Semarak HUT Persit Kartika Chandra Kirana ke-79, Pj Wali Kota Kediri Ikuti Donor Darah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.