Berita Viral
5 Tahun Hilang Penglihatan, Pak Mad Semangat Jadi Muazin, Tetangga Kagumi Suara Merdunya: Masyaallah
Meski kehilangan penglihatan, sosok pria paruh baya ini tetap semangat menjadi muazin.
Masjid Al-Jabr yang berlokasi di Jalan Bango II, Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, itu telah menjadi “rumah kedua” Tamin.
Kendati demikian, Tamin mengaku sempat berprofesi sebagai kondektur bus milik Perusahaan Umum (Perum) Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD).
Dalam momen-momen tertentu, ia kerap bermain kartu bersama teman-temannya dengan taruhan uang.
Alhasil, kegiatan ini menjadi kebiasaan lalu terbawa ke lingkungan lain.
“Waktu saya masih punya anak tiga, bandelnya saya itu bukan bandel yang enggak benar, bukan bandel yang begitu. Saya tuh main gaple, main remi, itu bandelnya,” kata Tamin saat ditemui Kompas.com di Masjid Al-Jabr, Senin (18/3/2024).
Baca juga: Dulu Sakit Misterius hingga Tak Bisa Lihat Matahari, Thohir Sembuh setelah Jadi Marbot Masjid: Jiwa
“(Main gaple dan remi itu) asal ada saja yang begadang,” imbuh dia.
Usai beberapa lama melakoni permainan gaple dan remi, kegiatan itu rupanya membuat Tamin berpikir tentang kematian.
Ayah empat anak itu khawatir tidak ada anggota keluarganya yang merapalkan doa saat Tamin telah tiada.
Dengan begitu, pria dengan pendidikan terakhir Sekolah Dasar (SD) di Pondok Labu ini menyuruh anak pertamanya untuk belajar mengaji.
“Yang saya bilang tadi ke anak pertama, 'belajar ngaji gih. Kalau lu enggak bisa ngaji, kalau Baba mati, yang ngajiin siapa? Ya sudah, ngaji deh, nanti Baba yang anterin'. Ya orang saya main gaple mulu, enggak bisa ngaji,” ungkap Tamin.
Selama proses mengantar anak sulungnya yang saat itu masih berusia 10 tahun, sedikit demi sedikit Tamin mulai mendapatkan hidayah dari Tuhan Yang Maha Esa.
“Iya (gara-gara ingat mati). Saat nunggu anak saya, saya tertarik saat dengar orang mengaji, 'enak banget orang ngaji ya’, gitu. Padahal enggak bisa mengaji,” kata Tamin.
Alhasil, sekitar tahun 1990-an, Tamin mencari guru yang bisa mengajarkannya huruf-huruf hijaiyah. Bersamaan dengan itu, ia juga belajar mengenai akidah Islam oleh guru lain.
Baca juga: Nasib Polisi Paksa Marbot Masjid Banten Ngaku Rampok 5 Tahun Lalu, Bukan 1 Tapi 8 Orang, Diperiksa
“Belajar akidah di Citayam saya. Nah di situ, saya baru sadar di situ.
Habis itu memperdalam lagi dan lagi.
pria paruh baya
muazin
Banyuwangi
Pak Mad
adzan
Tribun Jatim
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
berita viral
Apes Pria Diduga Culik Bocah Pakai Sepeda, Ngaku Khawatir, Rumahnya Dirusak Warga yang Ngamuk |
![]() |
---|
Tantiem Komisaris BUMN Dihapus Presiden, Prabowo Heran Perusahaan Rugi Malah Repot Bagi Bonus |
![]() |
---|
Sosok Salsa Erwina Hutagalung Tantang Debat 'Orang Tolol Sedunia', Ahmad Sahroni: Ane Masih Bloon |
![]() |
---|
Respons BGN Terkait Tempat Makan MBG Diduga Mengandung Minyak Babi & Pakai Bahan Berbahaya |
![]() |
---|
Mantan Pimpinan KPK Duga Noel Ebenezer Dilaporkan Orang Dekat: Ruangan Kawan Disadap |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.