Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Hikmah Ramadan

Puasa Dalam Tinjauan Neurosains

Puasa memiliki makna yang dalam sebagai wujud penghambaan seorang Muslim kepada Allah SWT

Editor: Samsul Arifin
Istimewa
Hidayatullah, dr, Sp.N, Sekretaris MUI Jatim dalam artikel Hikmah Ramadan berjudul Puasa dalam Tinjauan Neurosains 

Terkait begitu besarnya peranan otak dalam mengatur fungsi tubuh kita yang disebutkan di atas,  maka kita harus senantiasa menjaga dan meningkatkan kesehatan otak, salah satunya dengan berpuasa. Apa saja manfaat puasa untuk kesehatan otak ?

1.      Puasa menjaga regenerasi sel saraf otak.

Mekanismenya melalui peningkatan proses neuronal autophagy, yaitu proses dimana sel saraf (neuron) otak memakan sel saraf yang sudah tidak berguna dan me-recycle sel-sel sampah, sehingga menimbulkan perbaikan terhadap sel saraf tersebut. Dengan meningkatnya proses neuronal autophagy, maka regenerasi sel otak akan terjaga dengan baik.

2.      Puasa menjaga dan meningkatkan memori.

Berbagai penelitian membuktikan, bahwa puasa dapat meningkatkan enzym BDNF (Brain-Derived Neurotrophic Factor), yaitu suatu protein enzym yang banyak terdapat di bagian otak yang mengatur tentang memori, pembelajaran dan fungsi luhur manusia lainnya. Sehingga berpuasa dapat meningkatkan daya ingat, daya belajar dan fungsi luhur kita. Hal inilah yang menjelaskan, mengapa pada orang lanjut usia yang rajin berpuasa, maka tidak mudah pikun. Puasa dapat mencegah terjadinya penyakit Demensia dan Parkinson.

3.      Puasa mencegah terjadinya stroke.

Dengan berpuasa, maka kadar gula, kolesterol dan tekanan darah akan terjaga dengan baik, sehingga menurunkan resiko stroke. Puasa juga meningkatkan zat pelindung sel saraf, yaitu keton (keton bodies) dan menurunkan zat perusak sel saraf (inflammatory cytokines), sehingga sel saraf otak tidak mudah rusak karena stroke.

4.      Puasa membuat kita tidak mudah depresi.

Salah satu yang berkaitan dengan mudahnya seseorang mengalami depresi (stress) adalah karena rendahnya kadar enzym BDNF. Seperti dijelaskan di atas, berpuasa meningkatkan kadar BDNF, yang akan membuat kita tidak mudah depresi, sehingga akan meningkatkan kualitas hidup kita.

Marilah kita sambut dan kita jalani puasa Ramadlan dengan semangat besar dan eforia demi ridla Illahi, bukan hanya karena menjalankan kewajiban syar’i, namun juga untuk mencapai kesehatan yang paripurna.

Dan semoga setelah mengetahui begitu besarnya manfaat puasa bagi kesehatan, khususnya bagi kesehatan otak, dalam tinjauan Neurosains, menjadikan kita semakin bersemangat dalam menjalankan ibadah puasa Ramadlan ataupun puasa sunnah lainnya. Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annaa.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved