Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ramadan 2023

Hukum Puasa Ramadan Tapi Tidak Sahur dan Lupa Baca Niat, Auto Batal? Berikut Penjelasan Buya Yahya

Inilah niat puasa Ramadan dan hukum puasa tapi lupa baca niat. Auto batal? Yuk simak penjelasan Buya Yahya.

Editor: Hefty Suud
Getty Images/iStockphoto/ferlistockphoto
Ilustrasi membaca niat puasa Ramadan - Bagaimana hukum lupa membaca niat puasa? 

TRIBUNJATIM.COM - Apakah Tribunner pernah lupa baca niat puasa Ramadan?

Hal ini menjadi salah satu topik yang sering menjadi pertanyaan di bulan Ramadan.

Bagaimana hukum puasa tapi lupa baca niat?

Apakah lupa baca niat bikin puasa auto batal?

Yuk simak penjelasan Buya Yahya di bawah ini, lengkap dengan niat puasa Ramadan dalam Bahasa Arab dan terjemahannya.

Mengutip YouTube Al-Bahjah TV, Buya Yahya pun menjelaskan tentang perkara tersebut.

Merujuk pada pendapat imam besar dan para ulama, Buya Yahya mengungkapkan siapa saja yang berpuasa tetapi tidak mengucapkan niat dan tidak sahur, maka puasanya dianggap tidak sah.

"Bagi siapa pun yang tidak berniat di malam hari, tidak mengucapkan niat di malam hari, dan juga tidak sahur, maka puasanya tidak sah menurut jumhur ulama," ujar Buya Yahya.

Namun, Buya Yahya mengungkapkan pendapat lain menurut mazhab Imam Abu Hanifa.

Dalam sebuah tulisan, ada yang berpendapat ada fatwa yang sesuai yang kerap dialami orang awam.

"Akan tapi kita ingat Sayyid Alwi Assegaf Mufti Makkah waktu itu menulis mengingatkan kita, untuk orang awam kita perlu memberikan fatwa yang paling sesuai dengan keadaan mereka," ujarnya.

Buya mengatakan, apabila memang kasus orang tersebut benar-benar lupa, dan lupanya bukan karena disengaja, maka orang tersebut boleh melanjutkan puasanya.

"Jika memang kasusnya benar-benar lupa, bukan dia main-main, subhanallah mungkin karena kesibukannya atau apa, sampai dia lupa tidak niat di malam harinya, sahur pun dia ingin sahur tapi bablas dia. Lalu tidak niat."

Baca juga: Hukum Masturbasi atau Onani saat Puasa di Bulan Ramadan 2024, Cek Dalil dan Penjelasannya di Sini

Baca juga: Hukum Tidur Seharian saat Puasa dan Bangun Pas Jam Buka, Bisa Jadi Dosa Besar, Ini Penjelasannya

"Pagi harinya lalu ngadu, bagaimana puasa saya?"

"Maka jawabnya, lanjutkan (puasa), dan ikut mazhab imam Abu Hanifa yang memperkenankan niat di pagi hari," terang Buya Yahya.

Buya mengungkapkan dalam Mazhab Imam Abu Hanifa, apabila seseorang lupa berniat puasa pada malam hari, maka diperbolehkan berniat di pagi hari.

"Barang siapa di pagi harinya kalau dia lupa belum niat, dan dia ingin berpuasa, maka hendaknya dia niat, ikut mazhab Abu Hanifa," ujarnya.

Ilustrasi sahur bersama keluarga
Ilustrasi sahur bersama keluarga (freepik)

Dalam video berjudul "Kapan Niat Puasa Ramadan Dilakukan? Malam Hari, Siang Hari, dan Bolehkah Satu Bulan" yang diunggah Tribunnews pada 21 April 2020, anggota Komisi Fatwa MUI Pusat, Ustaz Satibi Darwis, memberikan penjelasan senada.

Menurutnya, ada dua pandangan mengenai membaca doa niat puasa Ramadan.

Yang pertama adalah dari Maliki, Syafi'i, dan Hambali.

Berdasarkan mazhab tersebut, umat Muslim diwajibkan membaca niat puasa Ramadan pada malam hari.

Apabila tidak berniat, maka puasanya dianggap tidak sah.

"Bicara tentang puasa Ramadan, maka hukumnya berbeda karena puasa Ramadan itu adalah wajib."

"Oleh karenanya, memang ulama ada dua pandangan. Pertama jumhur ulama dari Maliki, Syafi'i, dan Hambali bahwa niat puasa bulan Ramadan itu pada waktu malam hari."

"Jadi, wajib niatnya itu di malam hari. Dan ini berdasarkan hadis nabi. 'Siapa yang tidak berniat sebelum fajar maka tidak sah puasanya'," jelas Ustaz Satibi Darwis.

Baca juga: Arti Wahdana, Sholawat Viral di Media Sosial, Dipopulerkan Wafiq Azizah dan Ustaz Jefri Al Buchori

Namun, ada pandangan kedua yang menjelaskan soal membaca niat puasa Ramadan, yakni dari mazhab Hanafi.

Berdasarkan mazhab Hanafi, umat Muslim boleh mengucapkan niat puasa Ramadan setelah fajar hingga pertengahan siang hari.

"Pandangan yang kedua yaitu dari mazhab Hanafi, bahwa niat puasa Ramadan itu boleh setelah fajar sampai pertengahan siang hari dan mereka mengambil firman Allah di dalam surah Al-Baqarah ayat 187," katanya.

Meski begitu, Ustaz Satibi Darwis mengungkapkan pandangan yang benar soal niat puasa Ramadan adalah kita diwajibkan mengucapkannya pada malam hari.

"Namun pandangan yang benar, itulah pandangan jumhur bahwa untuk puasa Ramadan kita harus berniat di waktu malam hari," tandas dia.

Lalu, bagaimana jika kita lupa membaca niat puasa Ramadan saat malam hari?

Baca juga: Hukum Berkata Kotor di Bulan Ramadan, Apakah Membatalkan Ibadah Puasa? Berikut Penjelasannya

Ustaz Satibi Darwis pun memberikan solusi berdasarkan mazhab Maliki, yang memperbolehkan umat Muslim membaca niat puasa Ramadan sekali saja saat awal bulan.

Membaca niat puasa Ramadan saat awal bulan dilakukan untuk berjaga-jaga apabila seseorang lupa.

"Lalu bagaimana antisipasi takutnya kita kadang-kadang kelupaan untuk berniat di malam hari?"

"Maka dari itu kami mengajak, ada solusi, yang mana ini menjadi pandangan mazhab Maliki, bahwa kita boleh berniat untuk satu bulan penuh bulan Ramadan untuk berpuasa dan sekali niatnya. Yaitu di awal Ramadan."

"Maka pandangan ini sebagai persiapan kita ataupun sebagai jaga-jaga agar kita kalau memang khilaf dan lupa, kita sudah berniat di awal Ramadan."

"Karena dalam mazhab Maliki kita boleh berniat satu bulan penuh di awal Ramadan, sehingga untuk hari berikutnya kalau kita tidak berniat, tidak ada masalah," beber Ustaz Satibi Darwis.

Ilustrasi puasa
Ilustrasi puasa (Ilustrasi canva/tribunkaltim)

Bacaan niat puasa Ramadan

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghodin 'an adaa'i fardhi syahri romadhoona hadihis-sanati lillahi ta'aalaa.

Artinya: “Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadan tahun ini, karena Allah Ta'ala.”

Bacaan niat puasa Ramadan sebulan penuh

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ رَمَضَانَ كله ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma syahri ramadhaana kullihi lillaahi ta’aalaa

Artinya: "Aku niat berpuasa selama satu bulan penuh di bulan Ramadan tahun ini karena Allah Ta'ala."

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com

Berita tentang Ramadan 2024 lainnya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved