Hikmah Ramadan
Puasa dan Kebajikan dalam Masyarakat Pluralis
Puasa Ramadhan memiliki dua perspektif. Yaitu, perspektif Individual dan perspektif sosial.
Editor:
Ndaru Wijayanto
Dalam ayat tersebut sangat kontekstual dengan keberadaan bangsa Indonesia, yang sekarang harus dipacu, ber- fastabiqul khoirat dalam rangka keluar dari berbagai kekurangan dan kelemahan dan krisis.
Bahkan, harus bersemangat menuju kondisi bangsa dan negara yang lebih baik, lebih maju, lebih unggul, lebih makmur dan lebih adil, atau menuju bangsa dan negara yang baldatun thoyibatun warabbun ghofur.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.