Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sosok Mbah Benu Imam Masjid Aolia Sudah Telpon Tuhan untuk Lebaran Duluan, Jemaahnya Jaga Toleransi

Siapa sebenarnya Mbah Benu Imam Masjid Aolia yang mengaku sudah telpon Tuhan untuk merayakan lebaran lebih dulu dari kebanyakan umat Islam Indonesia.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Tribun Jogja
Sosok Mbah Benu yang menjadi sorotan lantaran sudah menelpon Tuhan untuk merayakan Idul Fitri dengan Jamaah Masjid Aolia 

Salah satu Masjid Aolia berada di Dusun Panggang III, Desa Giriharjo, Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunungkidul.

Sedari pagi sekitar pukul 06.30 WIB, para jemaah Aolia baik laki-laki, perempuan, orang dewasa, dan anak-anak bergegas pergi ke masjid untuk melaksanakan Salat Ied. Seruan takbir pun menggema sebelum salat dimulai.

Jemaah Aolia merayakan Idulfitri lebih cepat lima hari dibandingkan dengan penetapan Idulfitri Muhammadiyah yang jatuh pada 10 April 2024 mendatang.

Sedangkan, Pemerintah Indonesia sampai sekarang belum melakukan penetapan kapan jatuhnya awal bulan Syawal tersebut.

Tak hanya perbedaan perayaan Idulfitri, sebelumnya jemaah Aolia juga melaksanakan ibadah puasa lima hari lebih cepat pada 7 Maret 2024, dibandingkan hari penetapan dari pemerintah.

Baca juga: Usai Juluki Tukang Semir, Nikita Mirzani Bongkar Aib Keluarga Vadel Badjideh, Selamat Menikmati

"Jemaah untuk menjaga toleransi antar umat beragama dan menghargai keputusan yang ada," tutur dia.

Layaknya perayaan Lebaran pada umumnya, jemaah Aolia juga merayakan bersama-sama dengan keluarga.

Diketahui, sejumlah mesjid Aolia juga menggelar salat Idulfitri di antaranya di Kapanewon Wonosari.

Jemaah Aolia juga tersebar di Desa Girisekar, Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunungkidul.

Lurah setempat, Sutarpan mengatakan, di wilayah ada sekitar puluhan warga yang tergabung dalam jemaah Aolia.

Dia mengaku, aktivitas jemaah Aolia yang merayakan Idulfitri lebih awal sudah dilakukan sejak dulu.

"Kami sudah terbiasa dengan ini, sehingga jika mereka merayakan lebih cepat, warga di sini hanya bisa toleransi dan menghormati," ucapnya.

Dia mengaku, selama ini hubungan antara Jemaah Aolia dengan warga yang bukan jemaah terjalin harmonis. Warga saling memahami.

"Tidak pernah ribut-ribut. Kami di sini ya damai saja. Mereka ibadah ya silakan. Tidak ada yang merasa terganggu,"ujarnya.

Baca juga: Sujud Tangis Guru Honorer 7 Tahun Baru Dapat Gaji Pertama, Penjaga Gerai ATM Terharu, ‘Penantianmu

Hubungan harmonis itu, kata Sutarpan, dapat dilihat saat perayaan Lebaran yang ditetapkan oleh pemerintah.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved